Analisis Saham, Saham

Bedah Emiten PTBA, Saham yang Rajin Bagi Dividen

Ajaib.co.id – Saham PTBA milik PT Bukit Asam TBk merupakan salah satu perusahaan batu baru milik BUMN yang pada tahun 1993 ditunjuk Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Unit Usaha Briket Batubara. Mari ikuti pembahasan selanjutnya, karena kita akan bedah saham PTBA lebih dalam lagi untuk mengetahui apakah saham ini layak dikoleksi untuk investasi jangka panjang.

Profil PT Bukit Asam

PT Bukit Asam Tbk (saham PTBA) bergerak di bidang pertambangan batu bara yang mencakup survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan batubara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan memberikan jasa konsultasi terkait industri pertambangan batu bara serta produk turunannya, hingga pengembangan perkebunan. 

Hampir seperempat dari produksi PTBA telah diekspor ke pasar internasional, di antaranya Jepang, Taiwan, Malaysia, Pakistan, Spanyol, Perancis dan Jerman. PTBA melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002 dan masuk ke Papan Utama.

Sebanyak 65,93% saham PTBA dimiliki oleh PT Mineral Industri Indonesia (Persero) yang juga merupakan Holding pertambangan BUMN Indonesia, kemudian sebanyak 33,78% dimiliki oleh publik, dan saham treasury perusahaan sebesar 0,29%. Sebagai salah satu emiten yang masuk saham papan utama, PTBA memiliki kapitalisasi pasar sebesar 30,1 triliun.

Kinerja Keuangan 

Emiten tambang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berhasil membukukan penurunan kinerja hingga 9 bulan 2023. Laba bersih PTBA turun sampai kuartal III/2023 menjadi Rp3,8 triliun dibandingkan tahun lalu. Dalam laporan keuangan 9 bulan tahun 2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,8 triliun. Laba bersih ini turun 62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10 triliun.

KomponenQ3 20232022202120202019
Total Pendapatan8,87 triliun42,64 triliun29,26 triliun17,32 triliun21,78 triliun
Laba Kotor1,93 triliun18,18 triliun13,78 triliun4,56 triliun7,61 triliun
Laba Bersih1,00 triliun12,56 triliun7,90 triliun2,38 triliun4,05 triliun
Total Aset36,00 triliun45,35 triliun36,12 triliun24,05 triliun26,09 triliun
Total Liabilitas16,57 triliun16,44 triliun11,86 triliun7,29 triliun7,83 triliun
Total Ekuitas19,42 triliun28,91 triliun24,25 triliun16,76 triliun18,25 triliun

Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp27,7 triliun, turun 12,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp31,07 triliun. Total aset perusahaan per 30 September 2023 sebesar Rp 36,0 triliun.

Dilansir dari Bisnis.com, Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra mengatakan pencapaian laba bersih PTBA ini didukung oleh peningkatan kinerja operasional PTBA sepanjang Januari–September 2023.

Total produksi batu bara PTBA hingga kuartal III/2023 mencapai 31,9 juta ton, tumbuh 15,2% dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 27,7 juta ton. Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 14,9% menjadi 27,0 juta ton.

Hingga kuartal III/2023, PTBA mencatatkan penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51%.

Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 33% dari US$128,5 per ton pada Januari-September 2022, menjadi US$86,3 per ton pada Januari-September 2023. Di sisi lain, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. PTBA juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

Eminten batubara milik pemerintah ini juga termasuk perusahaan yang sehat, tercermin dari rasio-rasio keuangannya berikut ini.

TitleQ3 2020Q3 2021Q3 2022Q3 2023
Return on Equity (RoE)2,37%12,67%10,86%4,47%
Return on Assets (RoA)2,26%8,24%7,12%4,51%
Gross Profit Margin (GPM)27,40%42,57%44,66%21,36%
Operating Profit Margin (OPM)14,22%32,59%38,83%15,51%
Net Profit Margin (NPM)13,45%24,6%32,19%13,62%
Current Ratio (CR)213,71%233,51%224,57%138,12%
Debt to Equity Ratio (DER)48%54%57%86%

Track Record Pembagian Dividen PTBA

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah membagikan dividen tunainya dari tahun buku 2020 dengan nilai total Rp 12,6 triliun atau Rp 1.094 per lembar saham pada 14 Juli 2023. Pembagian saham ini sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2022 yang digelar pada 15 Juni 2023, PTBA membagikan 100 persen laba bersih Perseroan tahun buku 2022 sebagai dividen.

Berikut ini track record pembagian dividen saham PTBA dalam 10 tahun terakhir.

TahunDividenImbal Hasil
20231094,0529,57%
2022688,51514,87%
202174,6943853,04%
2020326,4645813,33%
2019339,6318,96%
2018318,5219,15%
2017285,52,25%
2016289,733,76%
2015324,572,93%
2014461,974,54%
2013720,754,64%

Emiten BUMN tambang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang dilansir dari Bisnis.com juga menyampaikan peluang kembali memberikan dividen dari tahun buku 2023 kendati harga batu bara menurun. Farida Thamrin, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, menuturkan proyeksi dividen dapat diberikan setelah tutup tahun buku 2023.

Pada prinsipnya, PTBA mendukung keputusan para pemegang saham, termasuk Pemerintah, terkait dengan pembagian dividen. Jadi bagi kamu yang menjadi salah satu pemegang saham, bersiap menerima dividen di tahun ini ya! 

Prospek Bisnis PTBA

Laba bersih emiten tambang, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turun sampai kuartal III/2023 menjadi Rp3,8 triliun dibandingkan tahun lalu. Adapun konsensus analis di Bloomberg didominasi rekomendasi tahan untuk saham PTBA. Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal yang dilansir dari Bisnis.com. Per 31 Oktober 2023, sebanyak 19 analis atau 70,4 persen merekomendasikan tahan saham PTBA. Sementara itu, 4 analis atau 14,8 persen merekomendasikan beli, dan 4 analis merekomendasikan jual.

Target harga saham PTBA selama 12 bulan ke depan berada di level Rp2.800 dengan harga terakhir di level Rp2.490. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil PTBA sebesar 12,5%.

Beberapa rekomendasi tahan atau hold saham PTBA datang dari analis OCBC Sekuritas Indonesia dengan target price (TP) di level Rp4.100 dan RHB Research Sekuritas dengan TP Rp3.750. Lalu, Samuel Sekuritas Indonesia yang juga merekomendasikan hold dengan TP Rp3.500.

Selain itu, beberapa rekomendasi beli atau buy datang dari analis Pilarmas Investindo Sekuritas dan Verdhana Sekuritas Indonesia dengan masing-masing TP di level Rp5.100 dan Rp4.700.

Sedangkan, beberapa rekomendasi jual atau sell datang dari analis J.P Morgan Sekuritas Indonesia dan Citigroup Sekuritas Indonesia dengan masing-masing TP di level Rp2.550 dan Rp2.300.

Kesimpulan

Prospek bisnis PTBA masih cerah untuk beberapa tahun ke depan, ditambah konsistensi perusahaan yang selalu membagikan dividen selama 5 tahun terakhir berturut-turut.

Secara valuasi, harga saham PTBA masih undervalue, terlihat dari rasio PER dan PBV yang dapat dikatakan secara relatif harganya masih murah sehingga masih cocok untuk investasi jangka panjang.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait