Analisis Saham

Mengintip Peluang Investasi Saham RANC

Mengintip Peluang Investasi Saham RANC

Ajaib.co.id – Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 dan memulai usahanya di tahun 1998 dengan membuka supermarket pertamanya dengan nama “Ranch Market”. Melantai di bursa dengan kode saham RANC, diambil dari merek usaha Ranch Market.

Awalnya, perusahaan menjalankan kegiatan usahanya melalui gerai Ranch Market dengan menggunakan lisensi waralaba Ranch Market USA di Indonesia sejak tahun 1998. Kini Ranch Market beroperasi di bawah naungan PT Supra Boga Lestari Tbk sebagai salah satu pemain di industri perdagangan ritel modern.

Seiring berjalannya waktu, RANC menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat Indonesia dan memutuskan kontraknya dengan Ranch Market USA sejak 2010 serta membeli Merek Ranch Market untuk digunakan sebagai merek supermarket perusahaan di Indonesia. Perusahaan kemudian dikombinasikan dengan konsep “Farmers Market” yang melambangkan konsep supermarket bagi kelas menengah dan kelas atas.

Positioning mereka yang memang sedikit lebih mewah dan menargetkan konsumen kelas menengah ke atas. Itulah sebabnya Ranch Market tidak sepopuler merk-merk supermarket yang ada di pasar.

RANC telah mengoperasikan 43 gerai supermarket di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2019. RANC mengusung 4 brand supermarket yaitu; Ranch Market, Farmers Market, The Gourmet by Ranch Market dan Day2Day by Farmers Market.

Sejak RANC melakukan pencatatan saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 di harga perdana Rp 500, RANC terus melakukan ekspansi, sehingga jumlah outlet Ranch Market maupun Farmers Market saat ini sudah 2x lipat dibandingkan saat pertama kali IPO.

Oke, kita sudah tau background dari perusahaan ini, bagaimana dengan kinerja keuangannya?

Kinerja Keuangan Emiten Saham RANC di Tengah Pandemi

RANC mencatatkan kenaikan top line dan bottom line hingga dua digit dan membukukan kinerja yang positif hingga kuartal III-2020.

Pertumbuhan pendapatan bersih RANC mencapai 29,14% year on year (yoy) menjadi Rp2,3 triliun. Jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,78 triliun.

Kenaikan dari sisi top line itu turut mengerek bottom line-nya. Tercatat, RANC mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp64,94 miliar. Realisasi ini meningkat drastis 78,28%  yoy dibanding sebelumnya Rp36,42 miliar.

Selain peningkatan dari sisi pendapatan, bottom line juga ditopang pendapatan bunga yang meningkat menjadi Rp 8,4 miliar dari sebelumnya Rp 7,79 miliar.

Sepanjang Januari hingga September 2020 RANC membukukan aset hingga Rp 1,23 triliun atau naik 29,19% dari akhir tahun 2019. Sementara itu, liabilitas RANC meningkat drastis 70,42% menjadi Rp 689,69 miliar dan ekuitasnya terkikis 1,26% menjadi Rp 540,88 miliar.

Manajemen RANC dalam keterbukaan informasinya menjelaskan, peningkatan aset pada aset tetap terjadi karena ada penambahan toko baru dan renovasi terhadap toko yang lama.

Di sisi lain, peningkatan aset hak guna, aset pajak tangguhan, liabilitas sewa jangka pendek, dan liabilitas sewa jangka panjang berkaitan dengan penerapan PSAK 73 yakni sewa pada tanggal 1 Januari 2020 secara retrospektif.

Sementara itu, peningkatan utang usaha pihak ketiga terjadi karena adanya peningkatan pembelian untuk untuk mengantisipasi kenaikan penjualan. Manajemen perseroan yakin bahwa peningkatan total aset dan total liabilitas perseroan pada tanggal 30 September 2020 tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja perseroan.

Sebuah pencapaian luar biasa bagi sebuah perusahaan retail untuk bisa menghasilkan pertumbuhan positif di tengah pandemi. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para konsumen.

Hal ini juga sesuai dengan riset dari McKinsey yang menyebutkan kebutuhan atas groceries akan tetap tumbuh normal walaupun dihadang pandemi.

Meski hingga saat ini, RANC masih belum mengeluarkan informasi secara terbuka mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap kegiatan usaha seperti yang dilakukan oleh emiten-emiten lain.

Emiten Konsisten Mencatat Pertumbuhan

RANC selalu konsisten mencatatkan pertumbuhan pendapatan setiap tahun. Hal ini terlihat secara historis pada 2017 hingga 2019, Berikut ini datanya:

Berdasarkan Laporan Tahunan RANC (2019), perkembangan transaksi digital yang memudahkan konsumen untuk berbelanja tanpa harus berkunjung ke supermarket menjadi salah satu tantangan utama bagi industri ritel, tidak terkecuali bagi Ranch Market.

Kegiatan operasional perusahaan yang memerlukan modal kerja yang tinggi dan kebutuhan dalam mengelola inventory yang berbiaya mahal, justru terdisrupsi dengan metode belanja digital yang menghubungkan konsumen secara langsung dengan kebutuhannya. Sehingga definisi pasar yang merupakan pertemuan antara penjual dan pembeli cenderung bergeser menjadi pertemuan antara permintaan dan penawaran.

Perusahaan merespons tantangan tersebut dengan tetap mengembangkan suasana belanja di toko fisik bagi kelas menengah yang dikombinasikan dengan platform belanja online berupa kesupermarket.com. Inisiatif ini diharapkan mampu menjawab perkembangan transaksi digital yang semakin marak.

RANC Rajin Bagi-bagi Dividen

RANC juga tergolong cukup loyal kepada pemegang saham dengan nilai Dividend Payout Ratio terakhir sebesar 77.76%. Artinya, 77.76% dari seluruh total laba bersih yang dihasilkan, disalurkan kepada pemegang saham melalui pembagian dividen.

Jika disetahunkan, makan Earning per Share (EPS) RANC sekitar Rp67 per lembar saham. Dan menggunakan asumsi pembagian dividen tahun lalu –di mana 80% dari EPS akan disebar sebagai dividen– maka dividen per lembar tahun 2021 nanti akan sebesar Rp53 per lembar, alias 12.5% dari harga sahamnya saat ini (Rp 430 per lembar).

Prospek RANC

Bagi segmen masyarakat menengah ke atas, Ranch Market merupakan pilihan utama bagi mereka. Mengapa? Karena Ranch Market memiliki diferensiasi produk dibandingkan dengan Carrefour, Giant, atau Hypermart.

Diferensiasi tersebut antara lain, Ranch Market menjual produk-produk yang unik dan sulit didapat di supermarket lain, seperti misalkan makanan impor dan fresh products.

Perusahaan menyadari bahwa peta kompetisi antara supermarket dan minimarket yang sudah ada saat ini menawarkan produk yang kurang lebih sama, namun berusaha memenangkan pasar dengan cara perang harga, atau dengan klaim bahwa mereka menawarkan harga paling murah.

Perusahaan melihat bahwa ada potensi segmen yang belum digarap oleh ketiga merek tersebut, yaitu segment menengah ke atas. Segmen ini merupakan segmen konsumen yang tidak price sensitive, namun lebih menginginkan produk-produk unik yang sulit didapat di supermarket lain.

Oleh karena itu, RANC lebih memilih untuk bermain di level segmen konsumen dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

Di samping itu, kemampuan perusahaan dalam mencatatkan kinerja arus kas positif dalam 5 tahun terakhir juga semakin menunjukkan kualitas perusahaan yang selalu konsisten dalam menciptakan arus kas positif setiap tahun.

Salah satu kinerja positif yang tidak kalah penting lainnya adalah pencapaian ROA dan ROE perusahaan yang bisa dibilang cukup baik. Nilai ROA dan ROE perusahaan saat ini yang sebesar 6% dan 15% masih unggul jauh dari rata-rata industri yang hanya sebesar 1% dan 3%, juga lebih baik dari MAPA yang mencatatkan nilai ROA dan ROE sebesar 5% dan 9%.

Dan lagi, RANC tidak memiliki utang berbunga ke bank. Utang yang mereka miliki hanya utang kepada pemasok (suppliers), utang sewa, dan utang pajak. Ketiadaan utang yang berbunga ini menjadi tambahan faktor positif dari sederet kinerja cemerlang yang dibukukan RANC.

Nilai valuasi saham RANC saat ulasan ini ditulis relatif masih lebih murah dari rata-rata industri. Nilai PE (TTM) perusahaan yang berada di level 7.99 kali masih lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 12.31 kali. Bahkan masih lebih murah dari MAPA (MAP Aktif Adiperkasa, raja retailer yang menguasai brand-brand besar di tanah air) yang memiliki nilai PE sebesar 26.01 kali.

Selain PE, nilai PBV perusahaan juga masih tergolong murah dibandingkan dengan industri dan MAPA sebagai pemimpin pasar. Nilai PB RANC saat yang sebesar 1.18 kali, masih cukup murah dibandingkan rata-rata industri yang sudah sebesar 1.97 kali dan MAPA yang sudah sebesar 2.26 kali.

Namun bukan berarti RANC berada dalam kondisi tanpa cela. RANC ini termasuk saham yang kurang likuid. Jika dilihat dari sisi kapitalisasi pasar, memang ukuran RANC masih tergolong kecil kalau dibandingkan dengan MAPA dan RALS yang masing-masing bernilai sebesar Rp6.5 triliun dan Rp4.5 triliun. 

Perlu diakui, harga saham dengan nilai kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun memang kerap kali rentan dimanipulasi oleh pasar. Jika melihat likuiditas transaksi di pasar, rata-rata nilai transaksi harian untuk saham RANC juga cenderung masih terlalu kecil dibandingkan pemain industri ritel lain. Jadi, memang RANC ini tidak disarankan untuk trading.

Tapi perusahaan ini sama sekali tidak bisa diremehkan, RANC bahkan mencatatkan nilai arus kas operasional (TTM) yang lebih baik dari pesaingnya itu, di mana RANC menghasilkan arus kas operasional sebesar Rp252 miliar, sedangkan MAPA dan RALS sebesar Rp181 miliar dan negatif Rp722 miliar.

Dengan kinerja yang konsisten selama 5 tahun terakhir, arus kas yang positif, dan ketiadaan utang berbunga, menjadikan RANC sebagai emiten yang sangat menarik untuk dipegang dalam jangka panjang.

Sumber: Bigalpha.id

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait