Rumah Tangga Masa Kini

Sumber Energi Alternatif yang Ada di Indonesia

Sumber Energi Alternatif yang Ada di Indonesia

Ajaib.co.id – Energi alternatif atau yang biasa disebut energi terbarukan, adalah pengganti bahan bakar fosil. Selama ini, lebih dari 80 persen penduduk bumi menggunakan sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara sebagai bahan bakar utama. Di mana, penggunaan bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sumber energi ini berasal dari bahan bakar fosil atau mineral alam yang proses pembaruannya memerlukan jutaan tahun. Bahan bakar fosil adalah energi yang tak terbarukan untuk menggantikan bahan bakar konvensional. Artinya, jumlahnya terbatas dan suatu saat bakal habis. Oleh karena itu, para ilmuwan mulai mencari sumber energi lainnya untuk dikembangkan sebelum bahan bakar fosil habis.

Apa saja sumber energi alternatif yang kini sudah mulai dikembangkan para ilmuwan di seluruh dunia agar bisa digunakan secara massal? Redaksi Ajaib merangkumnya untukmu melalui artikel berikut.

Energi Alternatif Matahari

Matahari adalah sumber daya kehidupan di bumi, mulai dari tumbuhan, hewan, hingga manusia. Sinar panas yang dipancarkan matahari bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik. Cara energi matahari bekerja adalah dengan memanfaatkan panel surya untuk menyalurkan tenaga, salah satunya tenaga listrik yang sudah mulai dimanfaatkan baik untuk pencahayaan jalan maupun rumahan.

Kekuatan energi matahari yang sudah dikembangkan berbagai perusahaan energi terbarukan dimulai dari 50 hingga 25.000 megawatt, bisa mencukupi kebutuhan memberikan pilihan bagi manusia untuk bisa memanfaatkannya. Selain itu, sumber energi ini hampir selalu tersedia, selama matahari masih bersinar.

Walau memiliki banyak manfaat, rupanya sumber energi alternatif satu ini masih memiliki kekurangan. Beberapa orang mungkin tidak memiliki tempat untuk pemasangan panel untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, terutama bagi mereka yang tinggal di apartemen. Selain itu, biaya pemasangannya juga cenderung lebih mahal dan harus terus dirawat.

Kekurangan yang paling mendasar adalah faktor cuaca. Tidak semua negara di dunia ini beruntung seperti Indonesia dan negara di garis khatulistiwa lainnya, mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk sepanjang tahun. Jadi, teknologi dari penggunaan energi ini masih terus dikaji oleh para ilmuwan agar bisa efektif dalam penggunaannya.

Energi Alternatif Angin

Energi alternatif lainnya yang kini sudah sangat berkembang adalah pemanfaatan angin. Selama ini mungkin kamu sudah mengenal Belanda yang sudah dibuat sejak berabad-abad lalu. Tak hanya Belanda, Amerika juga sudah mulai menggunakan kincir angin sebagai sumber energi di beberapa negara bagiannya seperti Texas, Oklahoma, California, Kansas, dan Iowa. Prinsipnya, di mana ada cukup ruang untuk pembangunan turbin dan memiliki kecepatan angin yang tinggi, mulai dari perbukitan hingga di lepas laut, angin bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Hal inilah yang membuat angin menjadi energi terbarukan yang sangat murah. Selama ada angin yang muncul dari panasnya atmosfer berkat pancaran sinar matahari, energi ini bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, tak harus dibangun oleh suatu institusi atau perusahaan. Walau demikian, ada kekurangan dari angin sebagai sumber energi yaitu ketidakpastian hembusan angin sehingga turbin tidak selalu bekerja.

Selain itu, turbin angin berbeda dengan kipas angin berteknologi tinggi yang bisa menangkap udara tanpa suara. Ada polusi suara dan visual yang dikeluarkan dan bisa mengganggu kehidupan penduduk yang tinggal dekat lokasi turbin.

Energi Alternatif Air

Air adalah energi alternatif lainnya yang cukup umum digunakan di Indonesia dan belahan bumi lainnya. Prinsip penggunaan air sebagai salah satu sumber energi adalah dengan pembuatan bendungan yang dihubungkan dengan pipa air menuju turbin. Makin banyak air yang mengalir pada turbin, makin besar energi yang dihasilkan.

Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di Indonesia adalah PLTA Singkarak di Sumatera Barat, PLTA Jatiluhur di Jawa Barat, PLTA Gajah Mungkur di Jawa Tengah, dan PLTA Tanggari I dan II di Sulawesi Utara.

Energi Panas Bumi

Energi panas bumi adalah salah satu energi alternatif yang dihasilkan dari sub permukaan bumi. Prinsip kerjanya, air dan atau uap membawa energi panas ke permukaan, itulah yang dimanfaatkan sebagai listrik bersih. Keperluan listrik industri dan rumah tangga memerlukan panas bersuhu tinggi yang biasanya didapatkan dari daerah tektonik aktif yang memiliki daya suhu tinggi.

Indonesia adalah negara dengan potensi energi panas bumi yang sangat besar, saat ini mencapai 23,9 gigawatt hingga Desember 2019. Pemanfaatannya baru mencapai 2.130,6 megawatt atau hanya 8,9%. Maka itulah saat ini tengah dibangun 46 proyek pemanfaatan panas bumi dengan kapasitas tambahan 1.222 megawatt. 

Energi Biomassa

Menurut data dari International Renewable Energy Agency (IRENA), saat ini sudah 3/4 energi terbarukan di dunia ini berasal dari energi biomassa. Energi biomassa dihasilkan dari tumbuhan dan hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia atau panas. Tak hanya itu, limbah terbiodegradasi juga bisa dibakar sebagai bahan bakar. Bingung? Prinsip ini bisa kamu temukan di kayu bakar yang dibakar pada tungku jaman dahulu.

Tak hanya dari pembakaran kayu, energi biomassa juga bisa dihasilkan dari kotoran hewan di peternakan yang mengandung metana. Metana dari kotoran hewan yang dikumpulkan ini bisa dibakar melalui generator uap. Uap itulah yang nantinya akan menghasilkan listrik.

Energi Gelombang Laut

Satu lagi sumber energi alternatif yang tengah dikembangkan saat ini agar manusia tidak tergantung pada energi tak terbarukan adalah gelombang laut. Gerakan gelombang laut secara vertikal dan horizontal yang disebabkan oleh gangguan angin ternyata bisa menjadi potensi penggerak energi.

Penelitian potensi pengembangan energi gelombang laut yang dilakukan Beyrra Triasdian dari Center for Development of Sustainable Region (CDSR) menyebutkan bahwa potensi gelombang laut masih sangat besar di berbagai daerah di Indonesia. Terutama bagi daerah yang memiliki gelombang dengan tinggi hingga 3 meter secara terus menerus.

Walau menyimpan potensi, tetap ada kekurangan dari pemanfaatan gelombang laut sebagai salah satu sumber energi. Pertama adalah biaya instalasi yang mahal sehingga membuat masyarakat harus membayar lebih besar untuk energi listrik yang digunakan. Selain itu, biaya perawatan mesin juga akan lebih tinggi karena akses menuju daerah dengan gelombang laut yang tinggi biasanya sulit.

Itu dia beberapa energi terbarukan yang ada di bumi ini dan ternyata sangat potensial juga di Indonesia. Hingga kini, pemerintah Indonesia telah menargetkan pemanfaatan energi alternatif hingga 432 gigawatt, 7-8 kali dari total kapasitas yang ada saat ini. Hingga tahun 2028, direncanakan akan ada penambahan 29 gigawatt oleh PLN dan 48 gigawatt dari 34 pemerintah provinsi pada tahun 2025.

Artikel Terkait