Rumah Tangga Masa Kini

Ini Dia Perbedaan Haji Furoda vs Haji Plus

Haji Furoda

Haji Furoda dan Haji Plus semakin diminati oleh calon jemaah haji Indonesia di tengah terus meningkatnya jumlah orang yang ingin menunaikan ibadah haji setiap tahun. Pada tahun 2024, data Badan Pusat Statistik Arab Saudi menyebutkan jumlah jemaah haji sebesar 1.833.164 orang. Sebanyak 1.611.310 di antaranya berasal dari luar Saudi. 

Dari Total jemaah haji tersebut, 63,3% merupakan jemaah asal Asia. Indonesia sendiri menjadi negara pengirim terbesar dengan kuota jemaah 241.000 orang. Menurut data Kementerian Agama RI, kuota haji Indonesia pada tahun 2024 terbagi menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. 

Antrean panjang yang terus bertambah mendorong banyak calon jemaah untuk mempertimbangkan Haji Furoda. Haji Furoda adalah jalur undangan langsung pemerintah Arab Saudi yang tidak terikat kuota pemerintah Indonesia. Jalur ini menarik bagi jemaah yang ingin segera berangkat, meski biaya haji furoda lebih tinggi dibandingkan jalur haji lainnya.

Sebagian masyarakat mengira Haji Furoda sama dengan Haji Plus. Memang kedua opsi ini menyediakan alternatif bagi calon jemaah untuk menunaikan ibadah haji dengan waktu tunggu yang lebih fleksibel. Akan tetapi, Haji Furoda vs Haji Plus merupakan jalur yang berbeda.

Apa saja perbedaan Haji Furoda vs Haji Plus? Berdasarkan penelusuran dari laman resmi Badan Pengelola Keuangan Haji RI, berikut perbedaan Haji Furoda dan Haji Plus yang perlu kita ketahui.

1. Penyelenggara

Haji Furoda diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama Indonesia. Penyelenggara ini langsung terhubung dengan kuota haji pemerintah Arab Saudi. 

PIHK bertanggung jawab atas seluruh proses, mulai dari pengurusan visa hingga fasilitas selama di Tanah Suci. Program ini menawarkan jalur non-kuota pemerintah Indonesia, sehingga penyelenggaraannya bersifat eksklusif.

Haji Plus juga diselenggarakan oleh agen atau lembaga yang terdaftar di Kementerian Agama, tetapi menggunakan kuota reguler Indonesia yang memiliki pembatasan jumlah. Dalam hal ini, meski fasilitasnya lebih premium dibanding haji reguler, Haji Plus tetap bergantung pada kuota resmi yang ditetapkan Kemenag, sehingga waktu tunggunya lebih lama.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Haji dan Umroh Serta Penjelasannya

2. Biaya

Biaya Haji Furoda berada di kisaran Rp373 juta hingga Rp975,3 juta, tergantung fasilitas yang dipilih. Hal ini sejalan dengan keistimewaannya yang memungkinkan jemaah berangkat tanpa antre. 

Biaya tinggi tersebut mencakup fasilitas eksklusif dan layanan dari pihak Arab Saudi yang langsung berhubungan dengan PIHK. Biaya Haji Furoda lebih mahal dibandingkan Haji Plus karena layanan ini tidak terikat pada kuota pemerintah Indonesia.

Di sisi lain, biaya Haji Plus berkisar Rp159,7 juta hingga Rp958,4 juta, dengan layanan yang tetap premium meskipun tidak setara dengan Haji Furoda. Biaya ini juga mencakup akomodasi dan layanan di Arab Saudi, namun dalam batasan yang diatur oleh Kemenag. 

3. Fasilitas yang Didapatkan

Haji Furoda biasanya menawarkan fasilitas eksklusif, seperti akomodasi hotel bintang lima dekat Masjidil Haram dan transportasi khusus. Layanan lain yang bisa didapat termasuk tenda ber-AC di Arafah, bimbingan khusus, dan kemudahan dalam transportasi saat pelaksanaan haji. Fasilitas ini disesuaikan dengan paket biaya yang dipilih, yang umumnya sangat premium.

Sedangkan Haji Plus menawarkan fasilitas yang lebih tinggi dari haji reguler, namun tidak bisa dibandingkan dengan Haji Furoda. Jemaah Haji Plus mendapatkan penginapan di hotel yang lebih nyaman dan lebih dekat ke tempat-tempat utama di Mekkah dan Madinah dibandingkan jemaah haji reguler. Layanan transportasi dan bimbingan ibadah juga lebih intensif dibandingkan program haji reguler.

4. Durasi Ibadah

Jemaah Haji Furoda biasanya menjalani ibadah haji dengan durasi yang relatif lebih singkat, sekitar 16–24 hari saja. Hal ini disebabkan karena program ini difokuskan pada kelancaran ibadah dengan masa tinggal yang efisien, terutama bagi jemaah yang memiliki waktu terbatas namun ingin layanan terbaik.

Untuk Haji Plus, durasi ibadahnya sedikit lebih lama, sekitar 25 hari. Waktu ini lebih singkat dibandingkan dengan haji reguler yang bisa mencapai sekitar 40 hari, namun tidak secepat Haji Furoda. Haji Plus menyediakan waktu lebih banyak untuk penyesuaian dan persiapan ibadah, tetapi tetap dirancang dengan efektif.

Baca Juga: Ini Perbedaan Fasilitas Biaya Haji Plus & Biaya Haji Reguler

5. Masa Tunggu Keberangkatan

Masa tunggu Haji Furoda lebih fleksibel karena tidak terikat kuota Indonesia. Jemaah Haji Furoda dapat berangkat pada tahun yang sama setelah visa mujamalah dari pemerintah Saudi diterbitkan. Ini menjadikannya pilihan bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji tanpa menunggu bertahun-tahun.

Di sisi lain, Haji Plus masih bergantung pada kuota pemerintah Indonesia, dengan masa tunggu antara 5 hingga 9 tahun. Meskipun lebih singkat daripada antrean haji reguler yang bisa mencapai puluhan tahun, masa tunggu Haji Plus tetap cukup panjang, terutama bagi calon jemaah yang ingin segera berangkat.

6. Visa yang Digunakan

Haji Furoda menggunakan visa mujamalah yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi. Visa ini memungkinkan jemaah berangkat tanpa perlu melalui kuota pemerintah Indonesia. Visa mujamalah dapat diurus lebih cepat dan lebih fleksibel yang menjadikannya keunggulan bagi jemaah yang memilih program Haji Furoda.

Untuk Haji Plus, visa yang digunakan adalah visa haji reguler yang dikelola dalam kuota Indonesia. Visa ini memiliki waktu proses yang terstruktur dan mengacu pada pengaturan Kemenag, sehingga lebih terikat aturan dibandingkan visa mujamalah.

7. Legalitas dan Perizinan

Haji Furoda vs Haji Plus sama-sama diatur melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Keduanya diawasi oleh Kementerian Agama RI. Layanan Haji Furoda diwajibkan mengikuti aturan PIHK yang bertanggung jawab penuh pada proses ibadah dan keberangkatan jemaah, serta wajib melapor ke Kemenag untuk menjaga legalitasnya.

Haji Plus juga diawasi oleh Kemenag dan dioperasikan oleh lembaga yang memiliki izin resmi. Kedua program ini memerlukan kejelasan izin untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah. Legalitas ini penting untuk mencegah penipuan dan memastikan jemaah mendapatkan fasilitas sesuai peraturan yang berlaku.

Memilih antara Haji Furoda vs Haji Plus tentu memerlukan pertimbangan yang matang, terutama dari sisi keuangan. Dengan biaya yang tidak sedikit, calon jemaah perlu mempersiapkan dana haji secara terencana agar tidak mengganggu kebutuhan finansial lainnya. Mempersiapkan tabungan atau investasi khusus untuk ibadah haji bisa menjadi langkah tepat, terutama mengingat tingginya biaya Haji Furoda maupun Haji Plus. Melalui perencanaan yang baik, calon jemaah dapat memastikan bahwa ibadah haji dapat terlaksana tanpa beban finansial di kemudian hari, sehingga bisa fokus beribadah dengan tenang.

Artikel Terkait