Analisis Saham

Bedah Prospektus PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Sektor perdagangan termasuk salah satu bidang usaha penting di Indonesia. Tak sedikit jumlah perusahaan besar yang menggarap bidang ini. Salah satunya, PT Geoprima Solusi Tbk, emiten baru yang akan Initial Public Offering (IPO) di BEI dengan kode saham GPSO.

Uniknya, Geoprima Solusi merupakan distributor resmi beragam peralatan survei dan pemetaan dari SOUTH Group asal Tiongkok.

Profil Singkat Emiten

PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) berdiri pada 6 Maret 1997 dan berkedudukan di Jakarta Utara.

Kegiatan usaha utama perseroan dalam bidang Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Lainnya sesuai dengan KBLI No.46599 yang mencakup beraneka produk.

Namun, fokus utama adalah sebagai agen tunggal alat-alat ukur untuk pemetaan tanah dan laut, mitigasi bencana, monitoring deformasi, dan pemetaan lewat udara (photogrammetry).

Geoprima Solusi juga memiliki beragam kegiatan usaha penunjang terkait konsultasi, training, layanan purna jual, dan jasa lain di bidang survei dan pemetaan.

Kepemilikan saham GPSO saat ini terbagi di antara Karnadi Margaka (70%), Suriawati Tamin (10%), Priscilla Vikananda (10%), dan Axel Tobias Joel (10%). Komposisi kelak akan mengalami perubahan, karena perusahaan menawarkan saham perdana dan waran seri I sekaligus pada ajang IPO.

Detail Rencana IPO GPSO

PT Geoprima Solusi Tbk akan melaksanakan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya maksimal 166 juta saham biasa, atau setara dengan maksimal 25 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran Rp180 per saham.

Di saat yang sama, Geoprima Solusi akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 166 juta waran seri I atau sebanyak 33,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. 

Setiap pembeli 1 saham baru dalam IPO GPSO akan memperoleh bonus 1 waran. Setiap 1 waran kelak dapat ditebus untuk membeli 1 saham lagi. Harga exercise waran seri I sebesar Rp250 per saham, dengan jangka waktu pelaksanaan selama 1 tahun.

Jadwal penawaran saham dan waran berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal: 9-13 Agustus 2021
  • Perkiraan Tanggal Efektif: 25 Agustus 2021
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum: 27 Agustus – 1 September 2021
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan: 1 September 2021
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Waran secara Elektronik: 2 September 2021
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran di BEI: 3 September 2021
  • Masa Perdagangan Waran Seri I di Pasar Reguler & Negosiasi: 3 September 2021-30 Agustus 2022
  • Masa Perdagangan Waran Seri I di Pasar Tunai: 3 September 2021-3 September 2022
  • Periode Pelaksanaan Waran Seri I: 3 Maret-2 September 2022
  • Akhir Masa Berlaku Waran Seri I: 2 September 2022

Prakiraan struktur pemegang saham GPSO pasca-IPO dan sebelum pelaksanaan waran akan menjadi Karnadi Margaka (52,50%), Suriawati Tamin (7,50%), Priscilla Vikananda (7,50%), Axel Tobias Joel (7,50%), dan masyarakat (25,00%).

Penjamin pelaksana emisi efek GPSO adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Dana hasil IPO akan dipergunakan sebagai belanja modal dan modal kerja. Rincian rencana penggunaan dana sebagai berikut:

  1. Belanja modal dengan rincian: Sekitar 30,61% untuk pembelian aset berupa ruko dari pihak terafiliasi Perseroan (Karnadi Margaka). Serta sekitar 36,74% untuk Lidar Optech (Light Detection and Ranging) dengan pihak ketiga (non Afiliasi) pada tahun 2021. Lidar akan dipergunakan sebagai alat utama dalam melakukan kegiatan usaha di bidang jasa pengukuran.
  2. Modal kerja dengan rincian: Sekitar 20,41% untuk pembelian persediaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan principal dari luar negeri yang merupakan pihak ketiga (non Afiliasi), yaitu South Survey & Mapping Instrument Co., Ltd,. Pembelian UAV sebagai persedian yang akan dijual oleh Perseroan. Serta sekitar 12,24% dana hasil IPO untuk biaya pemasaran, promosi dan iklan serta sewa kantor perwakilan.

Dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I (jika pemegang waran memilih untuk mengeksekusinya) akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan, tepatnya pembelian persediaan barang.

Kinerja Laporan Keuangan GPSO

Prospektus GPSO menunjukkan kinerja positif pada tahun 2019. Namun, Perseroan mencatat kinerja negatif pada tahun 2020 yang berlanjut sampai kuartal I/2021. 

Perseroan sempat membukukan kenaikan pendapatan neto hingga 60,61% pada tahun 2019 dibandingkan tahun 2018, berkat dibukanya pengerjaan proyek pemetaan untuk sertifikasi tanah dari kementrian ATR/BPN. Tapi pendapatan neto jatuh hingga 71,05% pada tahun 2020, terutama akibat penurunan pesanan pelanggan di tengah pandemi COVID-19.

Pendapatan neto GPSO pada kuartal I/2021 mencapai Rp1,95 miliar, atau turun 55,40% dibandingkan pendapatan neto kuartal I/2020 yang sebesar Rp4,37 miliar. Beban pokok pendapatan berkurang, tetapi hanya tipis saja menjadi Rp847,73 juta dari sebelumnya Rp940,68 juta. Perseroan pun membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp242,72 juta hingga 31 Maret 2021, meskipun sempat mencetak laba Rp1,72 miliar per 31 Maret 2020.  

Rasio-rasio Keuangan GPSO

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apakah suatu saham layak dibeli, lazimnya kita perlu meninjau rasio-rasio keuangan. Berikut ini rangkuman rasio keuangan Geoprima Solusi selama tiga tahun terakhir dan kuartal I/2021:

20210823-bedah-prospektus-gpso-2

Data di atas menunjukkan bahwa GPSO memiliki kinerja keuangan yang sangat fluktuatif, serta belum mampu menghasilkan laba secara konsisten. Perhatikan angka-angka dalam kurung yang menandakan kinerja negatif. Laba usaha negatif bukan hanya terjadi pada era pandemi, melainkan juga muncul pada tahun 2019 di mana pendapatan neto mengalami kenaikan cukup pesat. 

Kebijakan Dividen GPSO

Prospektus GPSO menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham. Namun, prospektus tidak memaparkan skema tertentu tentang rencana pembagian dividen ke depan.

Prospek Bisnis GPSO

Bidang survei dan pemetaan yang digarap oleh GPSO sebenarnya memiliki prospek usaha yang cukup baik di Indonesia. Terdapat kebutuhan inheren Indonesia sebagai negara kepulauan yang harus terus menggalakkan pembangunan infrastruktur dan mitigasi bencana. Perusahaan-perusahaan pengelola SDA juga akan membutuhkan perangkat survei dan pemetaan dalam rangka eksplorasi tambang, ekspansi perkebunan, dan lain-lain.

Beberapa program pemerintah anyar berpotensi meningkatkan pamor bidang ini, antara lain: 

  1. Rencana Strategis Kementerian PUPR untuk tahun 2020-2024 mencakup strategi terkait pengembangan infrastruktur, antara lain peningkatan konektivitas dan akses jalan untuk meningkatkan sistem logistik nasional, peningkatan pelayanan infrastruktur pada wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi kawasan strategis dan pusat pertumbuhan ekonomi, serta pemindahan Ibu Kota Negara ke pulau Kalimantan.
  2. Pemerintah berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap sistem pemetaan wilayah indonesia (peta dasar) dari skala 1:10.000 menjadi 1:5.000.

Geoprima Solusi memiliki keunggulan sebagai agen tunggal untuk merk terkait. Namun, Perseroan memiliki kompetitor dari merek lain yang menawarkan produk sejenis di bidang usaha yang sama. 

Perseroan dan kompetitor sama-sama perlu bersaing dalam tender untuk memperoleh proyek yang diselenggarakan oleh pemerintah. Di sisi lain, perseroan perlu memutar akal untuk memulihkan pendapatan dan laba yang hilang selama pandemi. 

Perseroan telah memaparkan beragam strategi untuk memperbaiki kinerja mendatang, antara lain: 

  1. Meningkatkan keikutsertaan dalam tender proyek pemerintah dan swasta.
  2. Meningkatkan brand awareness secara online dan offline.
  3. Mendorong sumber-sumber pendapatan berulang (recurring income) melalui penyediaan jasa maintenance dan servis produk perusahaan.
  4. Menjaga margin penjualan di level kompetitif.
  5. Memangkas pengeluaran biaya yang tidak efisien.

Untuk saat ini, kita belum mengetahui bagaimana kesuksesan strategi-strategi GPSO.

Kesimpulan

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Geoprima Solusi merampungkan proses book-building dengan status oversubscribed 6,35x dan harga pelaksanaan IPO ditetapkan pada Rp180 per saham.

Status oversubscribed mengisyaratkan bahwa harga saham GPSO kemungkinan akan Auto Rejection Atas (ARA) segera setelah resmi melantai di bursa.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait