Analisis Saham

Bedah Prospektus IPO Saham Depo Bangunan (DEPO)

Sumber: Depo Bangunan

Ajaib.co.id – Bisnis gerai retail bahan bangunan cukup menjanjikan di Indonesia. Pandemi COVID-19 membuat masyarakat Indonesia cukup gemar melakukan home renovation secara mandiri demi meningkatkan kenyamanan dalam melakukan work from home.

Kehadiran toko retail bahan bangunan yang nyaman, dan lengkap menjadi salah satu tujuan utama masyarakat Indonesia untuk mencari bahan bangunan yang diinginkan. Kali ini kita akan membahas salah satu emiten yang memiliki gerai retail bahan bangunan yang sudah cukup lama hadir di Indonesia yaitu PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO).

Profil Singkat Emiten

Perseroan yang memiliki nama PT Caturkarda Depo Bangunan Tb. ini memiliki kode emiten DEPO. Perseroan yang berkantor pusat di Tangerang Selatan ini berdiri sejak tahun 1997 ini telah memiliki 9 gerai cabang yang tersebar di Jawa-Bali hingga sampai Sumatera.

Saat sebelum melaksanakan proses initial public offering (IPO), komposisi kepemilikan saham perseroan terdiri atas PT Tancorp Surya Sukses (33,33%), PT Buanatata Adisentosa (33,33%), Kambiyanto Kettin (32,34%) dan Johnny Liyanto (1,00%).

Detail Rencana IPO DEPO

Perseroan melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak 1,024,000,000 lembar saham atas nama dengan nominal Rp25 setiap lembar saham, atau sama dengan 15,08% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawaran awal sebesar Rp426 – Rp525. Dan perseroan juga akan melaksanakan program ESA sebesar (0,30%)

Prakiraan struktur pemegang saham PT Tancorp Surya Sukses (28,31%), PT Buanatata Adisentosa (28,31%), Kambiyanto Kettin (27,45%), Johnny Liyanto (0,85%), Publik (14,78%), dan ESA(0,30%).

Penjamin pelaksana emisi efek DEPO adalah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Jadwal Penawaran Saham

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal: 1 – 8 November 2021
  • Masa Penawaran Umum: 18 – 23 November 2021
  • Tanggal Penjatahan: 23 November 2021
  • Tanggal Distribusi Saham: 24 November 2021
  • Tanggal Pencatatan Saham di BEI: 25 November 2021.

Rencana Penggunaan Dana IPO

Berdasarkan prospektus perseroan tercantum rencana penggunaan dana IPO, Sekitar 41% akan digunakan untuk penyetoran modal kepada anak usaha dengan rincian 60% digunakan untuk belanja modal seperti membangun gerai dan 40% digunakan untuk modal kerja, selanjutnya 33% digunakan untuk modal kerja perseroan dengan rincian sebesar 10% digunakan untuk biaya operasional, sebesar 50% digunakan untuk biaya pengembangan bisnis, sebesar 35% digunakan untuk biaya pelunasan utang, dan 5% untuk pengembangan Sumber Daya Manusia dan IT.

Kinerja Laporan Keuangan DEPO

Prospektus DEPO menunjukkan kinerja positif pada kinerja tahun 2019, 2020, dan hingga Kuartal II-2021. Pada periode kinerja Kuartal II-2020 hingga Kuartal II-2021, DEPO berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan mencapai sebesar 4,60%.

Rasio-rasio Keuangan DEPO

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan DEPO selama kinerja tiga tahun terakhir dan kuartal I-2021:

Data di atas menunjukkan bahwa DEPO secara fundamental berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Dari rasio profitabilitas, perputaran aktivitas, dan likuiditas terlihat terdapat peningkatan.

Kebijakan Dividen DEPO

Prospektus DEPO menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen dengan skema yang belum dijelaskan.

Prospek Bisnis DEPO

Sumber: Prospektus DEPO

Pergerakan dari indeks IKK berbanding terbalik dengan inflasi, hal ini menandakan bahwa optimisme konsumen semakin membaik. Hal ini menandakan bahwa konsumen akan lebih banyak melakukan spending dibandingkan saving. Hal tersebut menjadi kesempatan besar bagi DEPO untuk meningkatkan penjualan.

Sumber: Prospektus DEPO

Selain itu, menggunakan data perusahaan retail lain sebagai benchmark, terlihat bahwa walaupun adanya pandemi, pertumbuhan penjualan perusahaan retail di Indonesia cukup stabil.

Hal ini menandakan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang mau melakukan spending. Jika DEPO mampu membuat strategi yang menarik untuk konsumen, maka bukan tidak mungkin akan mendapatkan kenaikan penjualan.

Selain itu, pandemi ini membuat adanya tren baru yaitu work from home. Akibat kebijakan ini, banyak para kaum pekerja terutama pada segmen menengah ke atas merasa bahwa kondisi rumah mereka tidak senyaman bekerja di kantor.

Oleh karena itu akan banyak konsumen, memerlukan banyak bahan bangunan untuk melakukan renovasi rumah. Sebagai sebuah toko perlengkapan bahan bangunan dengan konsep retail store, tentu hal ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen. Untuk itu, prospek kedepannya sangat bagus bagi DEPO.

Kesimpulan

Ditinjau dari segi fundamental, DEPO berhasil menjaga pertumbuhan kinerja keuangannya. Penggunaan dana IPO pun mayoritas digunakan untuk kegiatan ekspansi usaha. Hal ini menandakan bahwa perseroan yakin dengan trend pemulihan ekonomi pasca COVID-19. 

Trend bekerja dari rumah semakin membuat masyarakat Indonesia menyadari bahwa rumah tidak hanya nyaman untuk ditinggali, namun juga perlu nyaman sebagai penunjang pekerjaan.

Oleh karena itu banyak renovasi rumah yang diperlukan. Adanya pandemi membuat sebagian masyarakat lebih memilih membeli perkakas atau bahan bangunan lainnya sendiri daripada kontak dengan pihak lain. Sebagai sebuah retail store, maka masyarakat akan merasakan kenyamanan yang ekstra jika berbelanja disana.

Dengan fundamental yang baik, dan prospek bisnis retail yang cukup menjanjikan kedepannya, perusahaan ini menarik untuk dicermati lebih lanjut oleh investor.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait