Berita

Kasus COVID-19 Turun, Infrastruktur Kesehatan Dimaksimalkan

Sumber: Pexels/Miguel Á. Padriñán

Ajaib.co.id – Tren penurunan kasus positif COVID-19 dinilai sebagai momentum untuk mempersiapkan infrastruktur kesehatan di seluruh wilayah Indonesia secara merata, guna mengantisipasi risiko lonjakan kasus positif COVID-19 di kemudian hari. Pemerataan infrastruktur kesehatan menjadi tonggak penting ketika serapan anggaran kesehatan masih rendah.

Hal tersebut disampaikan oleh Epidemiolog Universitas Grifftith Australia Dicky Budiman kepada Bisnis, menanggapi data terbaru serapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dituturkan oleh pemerintah Indonesia. Hingga tanggal 17 September 2021, baru tercatat 45,3% anggaran kesehatan yang terealisasi, atau sama dengan Rp97,28 triliun dari pagu anggaran total Rp214,96 triliun.

Menurut beliau, ada keterlambatan serapan anggaran akan memengaruhi penanganan pandemi COVID-19 di suatu negara. Operasionalisasi penanganan pandemi, seperti distribusi dan pelaksanaan vaksinasi, tes dan pelacakan, serta upaya lainnya memerlukan dukungan anggaran oleh pemerintah.

Tren penurunan kasus positif COVID-19 menjadi momentum yang baik bagi pemerintah Indonesia, untuk meningkatkan pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah memiliki kesempatan baik untuk melengkapi peralatan di seluruh fasilitas kesehatan untuk berjaga-jaga jika kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19.

“Secara umum trend COVID-19 di Indonesia terjadi melandai, walau tidak semua daerah sama posisinya. Dalam posisi seperti ini perlu percepatan dan penguatan manajemen dari pengendalian pandemi COVID-19, antara lain dari sisi serapan anggaran,” ujar Dicky kepada Bisnis tanggal 27/9/2021.

Lanjutnya, penguatan infrastruktur kesehatan memiliki manfaat ganda, yakni sebagai ancang-ancang atas ancaman COVID-19 juga peningkatan realisasi anggaran kesehatan dalam program PEN pemerintah. Langkah itu dinilai dapat mencegah dampak besar jika terjadi lonjakan kasus, misalnya karena terdapat mutasi varian baru COVID-19.

Selain itu, Dicky pun menilai bahwa tren penurunan kasus menjadi momentum penting bagi pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi vaksinasi COVID-19 ke seluruh wilayah Indonesia. Vaksinasi ke wilayah-wilayah di luar Jawa memerlukan biaya ekstra, sehingga realisasi anggaran menjadi kunci agar vaksinasi dapat berjalan cepat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan bahwa hingga tanggal 17 September 2021, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai hanya Rp395,9 triliun atau 53% dari pagu anggaran. Terdapat empat klaster program PEN, salah satunya adalah fokus kesehatan.

Klaster lainnya adalah program perlindungan sosial yang sudah terealisasi Rp66,4 triliun atau 60,5% dari total anggaran Rp112,87 triliun. Selanjutnya ada klaster program prioritas sudah terealisasi Rp59,51 triliun atau sama dengan 50,5% dari pagu Rp117,94 triliun.

Program dukungan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) menjadi klaster dengan serapan anggaran terendah, yakni tercatat hanya Rp68,35 triliun. Jumlah itu baru mencapai 42% dari anggaran yang disiapkan.

Sumber: Kasus Covid-19 Turun, Momentum Siapkan Infrastruktur Kesehatan & Serapan Anggaran, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait