Milenial

Work From Home Jadi Hal Lumrah Bagi Para Milenial?

Work From Home Jadi Hal Lumrah Bagi Para Milenial?

Ajaib.co.id Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah adalah salah satu langkah preventif untuk agar penyebarannya tidak semakin meluas. Banyak yang menyebutkan bahwa bekerja dari rumah akan menjadi hal yang normal di kemudian hari, bahkan setelah pandemi ini usai.

Mungkin bisa saja pernyataan di atas benar adanya, apa lagi jika melihat bahwa bekerja dari rumah sejauh ini berjalan efektif. Tidak percaya? Inilah beberapa fakta yang menunjukkan bahwa work from home akan menjadi hal normal di kemudian hari.

Banyak Tools yang Menunjang

Sebelum ada pandemi COVID-19, sudah terdapat banyak tools yang dapat digunakan untuk bekerja dari rumah. Mulai dari tools kolaborasi seperti Google, Slack, dan lain sebagainya, hingga tools video conference untuk presentasi dari jarak jauh seperti Hangouts, Webex dan Zoom.

Jarak bukan lagi penghalang untuk saling bekerja sama menyelesaikan pekerjaan kantor dengan tools yang tersedia. Selain itu, perusahaan mungkin akan mempertimbangkan hal ini karena dapat memotong biaya operasional kantor.

Apa lagi karena dampak jangka panjang dari krisis virus Corona yang membuat perusahaan kehilangan uang dan membuatnya harus melakukan penghematan finansial.

Diragukan, Tapi Nyatanya Berhasil

Saat muncul wacana bekerja dari rumah dan banyak perusahaan yang khawatir bahwa work from home tidak efektif. Namun nyatanya malah sebaliknya, semua berjalan normal dan produktivitas pekerja tetap terjaga.

Kepala bagian transparansi di TransparentBusiness berbasis di New York, Moe Vela memprediksi bahwa kedepannya akan ada banyak ruang kantor komersial yang kosong.

Para pekerja kantoran telah membuktikan bahwa mereka dapat beradaptasi dan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik dari rumah. Vela juga mengatakan bahwa perusahaan yang menerapkan WFH akan lega bahwa kekhawatiran mereka tidak terjadi.

Produktivitas Meningkat

Sistem kerja work from home terbukti meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini diarenakan banyak pekerja menjadi lebih sehat saat mereka tetap berada di rumah.

Bukan hanya itu, kepuasan bekerja dan retensi karyawan meningkat. Sistem kerja seperti inilah yang disukai oleh para milenial, yaitu pekerjaan dengan fleksibilitas waktu dan tempat.

Berdasarkan data yang dirilis oleh perusahaan asuransi asal Amerika Serikat bernama Unum, dalam beberapa tahun kebelakang sebelum terjadi pandemi banyak calon pekerja di Amerika Serikat mencari pekerjaan yang dapat dikerjakan secara remote.

Hal ini karena para pekerja ingin mendapatkan fleksibilitas waktu dan ingin memiliki work/life balance.

Dengan adanya pandemi ini, mungkin saja ke depannya akan lebih banyak orang-orang yang menyadari bahwa work from home adalah solusi bagi mereka mendapatkan kebahagiaan hidup. 

Mulai Diterapkan Banyak Perusahaan

Pada awalnya, seorang chairman dari perusahaan Mandarin Shipping bernama Tim Huxley tidak menyukai pekerjaan jarak jauh. Menurutnya, komunikasi dan interaksi yang dibangun di kantor secara tatap muka akan memunculkan ide-ide yang tidak akan dikemukakan orang secara terpisah.

Namun dengan adanya pandemi ini dan kebijakan pemerintah untuk work from home, justru melunakkan keyakinannya selama ini.

“Kami menyadari saat ini kami dapat bekerja lebih efisien, dapat menyelesaikan pekerjaan yang perlu dilakukan, dan lebih produktif. Kami juga menyadari Anda tidak perlu berada di kantor dari 09.00 hingga 18.00, atau hingga bos pergi dari kantor,” ucap Huxley.

Sementara itu, Kirti Lad, Direktur Eksekutif Meraki Executive Search and Consulting yang berbasis di Hong Kong mengatakan bahwa work from home adalah pilihan yang paling efektif dan dibuktikan lewat pandemi virus ini

Menurutnya, wabah ini menunjukkan bahwa perubahan dapat dilakukan pada model kerja tradisional, yang mengharuskan pekerja untuk datang ke kantor. Selain itu, menurutnya, pekerja juga bisa mendapat inspirasi bukan hanya dari teman kerja saja, tapi juga dari lingkungan yang ada di sekitarnya.

Pandangan-pandangan tersebut pun mencerminkan survei yang dilakukan oleh perusahaan riset dan penasehat global Gartner. Dari hasil survei tersebut setidaknya ditemukan 74 persen petinggi di perusahaan keuangan mempunyai rencana untuk memindahkan kurang lebih 5 persen karyawannya untuk bekerja di rumah setelah wabah Corona.

Hal Baik atau Malah Buruk?

Lalu apakah memang work from home berdampak baik ataukah buruk? Nyatanya, pembatasan sosial membuat banyak orang-orang menemukan cara-cara inventif menggunakan teknologi untuk tetap dekat dengan teman dan kerabat. Contoh lainnya adalah banyak guru-guru yang mencari cara inovatif untuk mengajar secara online.

Selain itu, produktivitas pekerja juga meningkat karena tidak perlu melakukan perjalanan ke kantor dan menghadapi kemacetan yang membuat stress. Begitu pula dengan waktu istirahat para pekerja yang tercukupi membuat para pekerja tetap fit menjalani pekerjaannya.

Kekurang dari Work From Home

Namun, di samping terdapat kelebihan, work from home juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah masalah keamanan data.

Saat bekerja dari rumah, pekerja akan banyak menggunakan internet. Terkadang karena kebutuhan pekerjaan harus mencari sebuah informasi kita masuk ke sebuah platform atau situs yang tidak kredibel tanpa disadari. Hal ini yang membuat rentan terhadap pencurian data

Selain itu, tidak semua orang mempunyai motivasi kerja yang sama. Bisa jadi ada orang-orang yang justru kehilangan motivasi kerjanya ketika kerja dari rumah.

Alasannya pun cukup beragam, misalnya tidak adanya suasana kerja yang mendukung seperti saat bekerja di kantor, terdistraksi dengan sosial media dan smartphone, ataupun hal yang lainnya.

Masalah komunikasi juga bisa menjadi bumerang bagi perusahaan yang akhirnya menerapkan WFH setelah pandemi ini usai. Di masa ini, masalah komunikasi sangat tergantung dari seberapa cepat internet yang kamu miliki. Semakin lambat internet yang dimiliki, bekerja dari rumah bisa menjadi masalah besar yang harus kamu selesaikan secepatnya.

Namun, semua kembali lagi ke kebijakan perusahaan masing-masing apakah akan kembali pada model kerja tradisional, atau akan terus beradaptasi dan menerapkan jam kerja yang lebih fleksibel, seperti work from home. Tentu semua keputusan harus dipikirkan matang-matang.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait