Ekonomi

Mengulas Laju Inflasi dan Investasi di Indonesia

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) setiap bulannya akan mengupdate tingkat inflasi dan juga laju inflasi yang terjadi di Indonesia. Kenaikan harga barang kebutuhan yang terjadi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu tertentu merupakan pengertian inflasi yang dapat dipahami dengan cara sederhana. 

Nah, risiko kemungkinan dari tekanan inflasi yang terjadi perlu diwaspadai, lho. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian laju inflasi agar tidak memberikan dampak negatif bagi perekonomian

Berikut ini kita akan membahas laju inflasi di Indonesia dan pengaruhnya terhadap investasi. Yuk, simak pembahasannya. 

Laju Inflasi di Indonesia

Kondisi kenaikan harga barang yang terjadi dalam cakupan yang luas dan umum disebut dengan inflasi. Inflasi yang terjadi dan menyebabkan kenaikan harga akan berbanding terbalik dengan nilai uang yang kamu miliki. 

Kondisi inflasi menyebabkan kondisi nilai uang mengalami penurunan terhadap barang maupun jasa. Hal ini tercermin dari kondisi nilai uang dalam jumlah yang sama tahun lalu belum tentu bisa digunakan untuk membeli barang yang sama di tahun ini. 

Nah, pengukuran dan pelaporan inflasi dan laju inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK merupakan sebuah indeks yang digunakan untuk mengukur harga rata-rata dari barang dan juga jasa yang dikonsumsi setiap harinya. 

Lalu bagaimana yah, laju inflasi Indonesia saat ini? Nah, tahun ini inflasi di Indonesia ditargetkan mencapai 3 persen dengan deviasi atau plus minus 1 persen. 

Berdasarkan pemberitaan dari CNBCIndonesia.com (31/08) laju inflasi Indonesia untuk Agustus 2021 sepertinya akan melambat. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan IV memperkirakan inflasi bulan Agustus 2021 akan sebesar 0,01% mtm. 

Hal ini membuat inflasi tahunan menjadi 1,57% dan inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) 0,82%. Laju inflasi diprediksi akan turun dan terkendali karena terjadinya penurunan harga produk dan juga layanan kesehatan.

Namun, penurunan laju inflasi juga layak untuk diwaspadai karena dapat mencerminkan penurunan tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat lho, apa lagi saat ini pemulihan ekonomi masyarakat masih berlangsung perlahan karena pemberlakuan PPKM akibat kasus covid yang mengalami kenaikan

Oleh karena itu diharapkan, pemerintah tetap fokus mengendalikan inflasi sekaligus aktif mendorong  sektor ekonomi potensial agar lebih produktif dan juga dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang di masyarakat. 

Inflasi dan Investasi

Seperti yang telah dibahas diatas, pengendalian inflasi dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai strategi, instrumen dan juga kebijakannya agar dapat mengendalikan angka inflasi. 

Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah biasanya berupa kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia, kebijakan fiskal dan didukung oleh kebijakan lainnya. 

Hingga saat ini, program yang masih terus dijalankan oleh pemerintah seperti ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga barang maupun jasa, kelancaran distribusi dan juga koordinasi komunikasi yang efektif. 

Penurunan nilai uang yang disebabkan oleh inflasi tentunya juga menyebabkan penurunan nilai uang kamu di masa yang akan datang.

Ketika pendapatan kamu tidak berubah, maka di masa depan uang dalam jumlah yang sama pada saat ini tidak akan dapat membeli barang dalam jumlah yang sama. 

Nah, untuk mencegah uang kamu tergerus inflasi setidaknya kamu harus memiliki pendapatan yang sama dengan laju kenaikan inflasi, lho. 

Namun, salah satu dari cara lainnya yang dapat kamu gunakan untuk mencegah uang hasil pendapatan tergerus inflasi adalah dengan berinvestasi. Kamu harus mulai menyisihkan dana yang kamu miliki untuk keperluan investasi. 

Investasi memiliki tujuan untuk mengamankan dan juga meningkatkan nilai aset yang kamu miliki, lho. Tentunya kamu terlebih dahulu harus memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki.

Jika kamu mau belajar dan jeli melihat peluang yang ada, kamu dapat memiliki return investasi yang mengalahkan laju inflasi. Nah, berbagai pilihan investasi ini dapat kamu lakukan, seperti:

  • Deposito 

Memiliki deposito menjadi langkah sederhana yang dapat kamu lakukan, yah. Namun kamu harus tetap melakukan perbandingan tingkat bunga yang lebih tinggi yang setidaknya dapat mengalahkan tingkat inflasi agar uang kamu tidak menurun nilainya. 

  • Obligasi

Pembelian obligasi untuk investasi dapat kamu lakukan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan nilai uang yang dimiliki. Namun, sebagai jenis investasi pendapatan tetap obligasi juga cukup rentan lho, terhadap kenaikan inflasi. 

Kamu perlu memilih dan mempertimbangkan sebelum melakukan pembelian dengan memperhatikan jangka waktu, dan juga tingkat bunga. 

  • Saham

Saham merupakan instrumen investasi dengan return yang tinggi. Oleh sebab itu, instrumen ini dipandang cukup mampu untuk mengalahkan laju inflasi yang terjadi. 

Namun, instrumen ini juga dapat menyebabkan kerugian yang besar jika salah menempatkan dana dengan pembelian saham perusahaan. 

Kamu harus mengetahui kinerja perusahaan yang ingin kamu investasikan, karena kinerja perusahaan juga akan mempengaruhi kinerja sahamnya di pasar modal yang tentunya berpengaruh pada return investasi yang kamu harapkan. 

Nah untuk kamu yang masih baru memulai untuk berinvestasi di pasar modal dan tertarik dengan instrumen saham, kamu dapat mulai berinvestasi di reksa dana. 

Reksa dana saham relatif lebih murah dan mudah, lho.  Kamu dapat mulai belajar berinvestasi dari reksa dana yang akan dikelola oleh manajer investasi. 

Namun, kamu harus tetap melakukan diversifikasi instrumen investasi yah, karena dapat menghindarkan kamu dari risiko kerugian yang besar dalam berinvestasi. 

Nah, apakah kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di reksa dana saham? Yuk, download aplikasi investasi Ajaib yang aman dan terpercaya. Kamu bisa berinvestasi langsung di smartphone, lho. Tunggu apa lagi? 

Sumber: Inflasi Agustus Diramal Rendah! Daya Beli Turun, Pak Jokowi?, Harga Komoditas Dunia Merangkak Naik, BI Waspadai Inflasi pada 2022, Jokowi Tak Gembira Inflasi Rendah: Tanda Daya Beli Turun Akibat PPKM, Pengaruh Inflasi terhadap Investasi, dan Inflasi: Pengertian, Penyebab, Rumus Menghitung, dan Dampaknya ke Ekonomi RI, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait