Saham

Ketahui Pentingnya Support dan Resistance dalam Trading Saham

Support dan Resistance yang Sering Digunakan Saat Trading

Ajaib.co.id – Support dan resistance merupakan istilah yang akan sering kamu temukan ketika masuk ke dunia trading saham. Untuk kamu yang pemula di dunia pasar modal, dua istilah itu sebaiknya kamu ketahui karena akan membantumu menjalankan kegiatan jual-beli saham yang kamu lakukan. Malah lebih baik kamu cukup ahli dalam menentukannya karena hal itu bisa menentukan keputusan yang kamu ambil dalam trading.

Support dan resistance dikenal sebagai alat bantu analisis saham. Lebih sering digunakan untuk trading saham karena cocok untuk diterapkan di sana. Selain itu harga saham yang dinamis per harinya membuat kedua alat bantu analisis itu harus ada untuk bisa mendorong para trader berbuat sesuatu pada saham yang dimiliki atau yang tengah diincarnya.

Melakukan trading saham pun ada strateginya, jadi bukan asal beli dan asal jual. Semuanya harus dipikirkan secara hati-hati dan dinilai dulu. Intinya kamu ingin mendapatkan keuntungan, dan mengurangi risiko yang ada.

Alat bantu analisis tersebut akan memberikan bayangan padamu kapan harus membeli dan kapan harus menjual saham yang dimiliki. Mungkin awalnya kelihatan rumit, tapi sebenarnya tidak juga. Kamu hanya tinggal melihat grafik.

Mengenal lebih jauh support dan resistance

Sekarang, mari kita lebih mengenali pengertian support. Support merupakan batas bawah harga saham, ketika harga saham sudah mencapai titik ini, maka harganya tidak bisa rendah lagi. Itu artinya ini adalah waktu yang tepat untuk membeli saham tersebut. Sedangkan resistance adalah batas atas harga saham. Ketika harga saham mencapai titik ini, maka harganya tidak bisa tinggi lagi. Jadi, sudah saatnya untuk menjual saham yang kamu miliki.

Biasanya dua keadaan itu hanya berlaku untuk harian. Artinya besok, mungkin bisa berbeda lagi. Namun, yang harus diperhatikan lagi adalah harga saham yang sudah resistance ini bisa turun kembali, terkadang kita tidak bisa memprediksi berapa lama sebuah harga bertahan di titik teratas ini. Biasanya karena saham sedang berada di titik teratas, banyak trader yang menjual sehingga membuat harga saham akan turun.

Sama seperti prinsip jual-beli pada umumnya. Suatu barang harganya akan semakin mahal ketika banyak permintaan atau banyak yang membelinya. Lalu, suatu barang harganya akan jatuh ketika tidak banyak yang membelinya. Ini juga berlaku untuk saham.

Inti dari trading saham adalah kamu membeli dan menjual saham yang sama di hari itu. Misalnya kamu membeli saham ketika dia berhasil mencapai titik support, lalu menjualnya kembali ketika harga saham tersebut mencapai titik resistance. Syarat pertama agar kamu bisa menentukan support dan resistance adalah kamu harus memantau pergerakan harga saham yang kamu incar seharian itu. Jadi, kamu harus menyediakan waktu untuk memantau karena dengan begitu kamu akan melakukan analisis dengan mudah.

Cara menentukan titik support dan resistance

Ada beberapa cara untuk menentukan titik support dan resistance. Namun yang paling mudah adalah menentukannya lewat grafik. Di sinilah alasan mengapa kamu harus melakukan pemantauan secara total diperlukan karena pergerakan grafik saham itu cepat berubah, walau dalam sehari sekalipun.

Grafik ini tidak perlu kamu gambar sendiri karena aplikasi yang berasal dari perusahaan broker yang bekerja sama denganmu akan menyediakan grafik ini. Ajaib pun menyediakan grafiknya untuk para trader. Perusahaan broker terbaik adalah yang memberikan banyak fitur yang bisa membantu trader untuk melakukan analisis seorang diri. Dari grafik tersebut kamu melakukan analisis dengan dua cara.

1. Menggunakan garis horizontal

Cara pertama adalah dengan menarik dari ujung ke ujung garis horizontal pada grafik yang tersedia. Garis tersebut kamu letakkan di tengah-tengah sehingga membentuk pola grafik yang simetris antara atas dan bawah. Setelah itu kamu akan lebih jelas melihat titik support dan titik resistance. Titik terendah adalah harga saham yang paling kecil, dan titik tertinggi adalah harga saham yang paling rendah. Pergerakan saham hari ini bisa menjadi bayangan di hari berikutnya, dan menjadi pegangan bagimu untuk mengambil keputusan.

2. Menggunakan garis diagonal

Cara yang kedua adalah dengan menarik garis diagonal dari harga titik terendah ke harga titik tertinggi. Kamu bisa melihat dengan jelas support dan resistance-nya. Dua cara menggunakan garis ini yang paling sederhana dan bisa diandalkan oleh pemula. Setelah kamu menguasai dua teknik di atas, kamu bisa menggunakan cara lain yang lebih rumit, tapi mungkin lebat tepat untuk digunakan.

Tips cuan menggunakan suport dan resistance

Support dan resistance bukanlah kepastian kamu bisa mendapatkan keuntungan hari ini. Namun, konsep ini bisa membantu kamu menentukan momentum keluar dan masuk pasar. Berikut ini adalah beberapa analisis dasar yang bisa membantu kamu menentukan support dan resistance.

1. Trendlines

Diantara metode analisa teknikal, trendlines adalah salah satu metode yang sangat mudah untuk diaplikasikan. Caranya dengan menarik garis pada tren harga pasar sehingga kamu bisa menentukan di mana titik support dan resistance.

Image
Sumber: Tradingview

Dengan metode ini kamu bisa mendapatkan bahwa tren naik-turun seringkali memiliki arah yang kasat mata. Uptrend terjadi saat harga tertinggi, dikalahkan oleh titik yang lebih tinggi atau higher high. Sedangkan, downtrend adalah kebalikannya, yaitu ketika tren membentuk palung-palung yang dalam dan semakin dalam.

Meski sangat mudah diaplikasikan, metode ini perlu dikombinasikan dengan metode analisis yang lain seperti moving average.

2. Major Minor dalam Menentukan Support dan Resistance

Level support dan resistance seringkali berupa pergerakan semu atau minor, dan tidak akan bertahan lama. Hal ini sering terjadi ketika pergerakan harga aset sedang membuat tren menurun atau menaik.

Misalnya, jika tren harga sedang melandai, maka posisi harga akan turun terus. Namun, tidak lama kemudian harga aset itu bisa kemudian memantul. Hanya saja, harga tersebut kemudian mulai turun lagi karena memang trennya secara umum masih turun. Nah, pantulan singkat inilah yang disebut pergerakan minor.

Hal itu juga berlaku ketika tren harga sedang menanjak. Biasanya pergerakan minor terjadi ketika harga melandai sebelum akhirnya melesat ke titik resistance yang lebih baru lagi. Memahami pergerakan minor ini sangat bermanfaat karena bisa menentukan posisimu untuk keluar dan masuk ke pasar. Mungkin, kamu bisa memutuskan masuk ke pasar kalau memang terjadi support di kondisi uptrend. Begitu pun sebaliknya.

Contoh major-minor. Sumber: The Balance

Sedangkan, area support dan resistance major adalah ketika level harga terendah dan tertinggi yang bisa menyebabkan pembalikan tren harga aset. Misalnya, ketika harga sedang mengalami uptrend dan kemudian berbalik downtrend, maka harga saat pembalikan terjadi adalah level resistance yang kuat (seperti terlihat di grafik di atas). Puncak tersebut disebut sebagai resistance major.

Sementara, support major adalah titik harga terendah, di mana tren akan berbalik arah dari downtrend ke uptrend. Support dan resistance major terjadi ketika cerminan aksi pelaku pasar. Mereka biasanya melakukan aksi beli ketika support major, sehingga harga sebuah aset berbalik menguat setelahnya. Sebaliknya, aksi ambil untung juga terjadi ketika harga menembus resistance major, menyebabkan harganya tersungkur setelahnya.

3. False Breakout

Harga aset juga sering bergerak sedikit lebih jauh dari yang kita harapkan. Meski jarang terjadi, namun kondisi ini terkadang terjadi di pasar dan sering dinamakan alarm palsu atau false breakout. 

Jika analisis kamu menunjukkan bahwa ada support di satu titik, sangat mungkin harga berangsur turun sedikit lebih rendah dari titik tersebut sebelum kemudian tren harga bergerak naik lagi. Misalnya, jika kita berharap titik support harga sebuah aset di Rp100.000, maka aset tersebut bisa saja menyentuh Rp97.000 atau Rp99.000 sebelum reli.

Alarm palsu ini sebenarnya bisa menjadi peluang yang sangat baik dalam trading. Sebab, itu adalah kunci mencari keuntungan terutama di saat pasar sedang bullish. Misalnya, harga sebuah aset sedang uptrend. Namun, harganya tiba-tiba kembali ke arah support-nya, bahkan lebih rendah. Nah, kesempatan inilah yang bisa kamu akumulasikan sebelum harganya kembali reli. Begitu harga sudah di pucuk, tentu kamu bisa melakukan aksi profit taking. Begitu juga ketika tren turun, dan harga menarik kembali ke resistance, biarkan harga menembus di atas resistance dan kemudian short-sell saat harga mulai turun di bawah resistance.

Pasar modal itu buka selama 24 jam. Kamu yang ingin serius menekuni dunia trading saham harus siap dengan risiko ini. Keuntungan yang didapatkan tidak sebanyak ketika kamu melakukan investasi, lalu waktumu juga banyak terkuras untuk melakukan analisis support dan resistance. Artinya kamu harus rajin memantau setiap waktu, dan bersiaplah jika tidak terjadi kenaikan harga, atau harga turun dari titik support yang sudah diprediksi sebelumnya.

Tidak ada yang pasti di dunia pasar modal, walaupun terkadang kita sudah berusaha semampunya. Pasar modal juga merupakan pasar yang paling dinamis di dunia. Dan kamu harus siap kehilangan modal karena risikonya yang cukup tinggi.

Namun, trading saham bisa mendatangkan keuntungan harian yang lama-lama menjadi bukit. Jika kamu bisa menguasainya, dalam setahun saja kamu akan terkejut melihat hasil dari usahamu selama ini. Tidak masalah jika diawal kamu tidak tahu apa-apa, yang penting kamu mau terus belajar untuk mencapai tujuan yang lebih baik.

Nah, setelah mengetahui support dan resistence dalam trading saham, apakah kamu ingin memulai trading mulai sekarang? Yuk mulai investasi sekarang di Ajaib.

Dengan Ajaib, kamu sudah bisa memulai investasi reksa dana maupun saham dengan modal Rp10 ribu. Selain itu, investasi Ajaib juga bisa dilakukan kapan dan di mana saja hanya dengan modal gadget dan Internet.

Artikel Terkait