Saham

Analisa Saham Fibonacci, Analisis yang Paling Mudah Dipahami

Analisa Saham Fibonacci

Ajaib.co.id – Untuk kakian yang sudah belajar saham, mungkin sudah mengetahui bahwa terdapat dua teknik untuk menganalisa saham, yaitu dengan teknik analisa saham fundamental dan analisa saham teknikal atau yang biasa disebut dengan analisa saham Fibonacci.

Terdapat beberapa perbedaan dari kedua teknik analisa saham di atas, namun yang paling terlihat adalah objek analisanya. Kali ini, Ajaib akan membahas mengenai teknik analisa saham dengan menggunakan metode teknikal atau Fibonacci. Mari kita pahami analisa saham yang biasa disebut juga dengan analisa saham teknikal.

Pengertian Fibonacci Saham

Fibonacci saham adalah indikator yang umum dipakai trader ketika menganalisis saham secara teknikal. Analisa saham fibonacci mengasumsikan nilai perusahaan yang tercermin pada pergerak. Di mana, teknik ini digunakan dengan cara mengambil garis untuk menyatukan dua titik ekstrem (titik tertinggi dan titik terendah) yang terdapat pada grafik harga. Kemudian, trader dapat melakukan pembagian jarak vertikal di antara kedua titik tersebut berdasarkan perbandingan Fibonacci.

Perbandingan yang digunakan adalah 23.6 persen, 38.2 persen, 61.8 persen, dan juga 100 persen harga. Biasanya, investor menggunakan level-level fibonacci retracement untuk membantu menemukan kisaran area yang potensial untuk support dan resistance. Fibonacci retracement juga bisa dimanfaatkan pada saat pasar sedang trending, baik ketika up trend maupun down trend.

Dengan teknik fibonacci, investor bisa menentukan titik support yang menjadi batas bawah dan resistance yang merupakan batas atas pada pergerakan harga saham. Sederhananya, teknik analisa saham Fibonacci adalah garis yang ditarik untuk melihat potensi titik support dan resistance dari suatu saham.

Manfaat Fibonacci dalam Trading Saham

Deretan Fibonacci sering dimanfaatkan trader sebagai salah satu indikator teknikal dalam menganalisis pergerakan harga aset keuangan, misalnya saham. Terdapat banyak jenis indikator Fibonacci saham yang bisa kamu gunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk beli dan jual saham, antara lain:

  • Fibonacci Retracement
  • Fibonacci Expansion / Extension
  • Fibonacci Timezone
  • Fibbonaci Fan
  • Fibonacci Circles
  • Fibonacci Spiral

Nah, diantara banyak jenis indikator Fibonacci saham, Fibonacci retracement menjadi yang paling favorit dan paling banyak digunakan oleh para trader dan investor.

Fibonacci retracement digunakan dalam menganalisis kemungkinan letak titik support dan resistance saham. Sehingga trader dapat memprediksi pergerakan saham serta menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham untuk mendapatkan profit optimal.  

Dengan memanfaatkan teknik analisis fibonacci ini, trader bisa mendapatkan titik yang lebih akurat untuk kemudian dijadikan sebagai acuan stop loss atau take profit. Titik acuan tersebut dapat berlapis-lapis, mulai dari Take Profit 1, 2, 3, dan titik take profit selanjutnya. Dengan begitu, para swing trader dapat lebih memaksimalkan keuntungan yang diraih saat melakukan trading.

Namun, ada kelemahan bagi analisa teknikal fibonacci retracement dalam investasi saham yang hanya melihat grafik terkadang tidak tahu kondisi sebenarnya perusahaan, bahkan bisa jadi tidak paham apa core bisnis tersebut karena tidak mempelajari nilai intrinsik perusahaan. Kemudian, karena mempelajari pola, maka dimungkinkan bertemu pola dengan hasil berbeda. Misalnya, salah satu pola menunjukkan jual, sementara lainnya belum atau bahkan beli. Kondisi tersebut mengakibatkan beberapa technician bisa berbeda pendapat, sehingga bila diskusi sangat mungkin memunculkan bias.

Analisa Saham Fibonacci atau Teknikal

Ada beberapa jenis analisa saham fibonacci yaitu:

1. Objek Analisa Saham Fibonacci

Untuk kamu yang memilih menggunakan analisa teknikal Fibonacci, kamu harus mulai menyukai grafik berbentuk chart, candlestick, bahkan elliot waves. Perilaku manusia direpresentasikan dengan grafik-grafik tersebut.

Umumnya, warna grafik tersebut berwarna merah dan hijau, namun ada juga yang menganut warna hitam dan putih. Analisa saham Fibonacci mengasumsikan nilai perusahaan yang tercermin pada pergerakan harga.

2. Horizon Waktu

Analisa saham fundamental merupakan analisa jangka panjang, harus memakan periode waktu yang lama antara 3-5 tahun, karena harus membaca laporan keuangan suatu perusahaan. Sementara analisis teknikal Fibonacci bisa diambil mingguan, harian, bahkan per jam.

Ini karena teknik Fibonacci menggunakan basis chart sebagai tolak ukur perusahaan.

Ya, walaupun Ajaib tidak menyarankan melihat pergerakan dalam rentang waktu per menit atau per jam, karena terlalu mengarah ke spekulasi, namun pendeknya time frame yang diambil untuk menganalisis teknikal membuat penggunaannya juga tidak perlu sepanjang fundamental. Dikarenakan terlalu lama, momennya sudah pasti hilang.

3. Konsep Analisa Fibonacci

Fibonacci adalah barisan angka yang didapat dari penjumlahan angka sebelumnya, atau biasa disebut dengan deret Fibonacci. Perhatikan barisan angka berikut ini.

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, …

Dua angka pertama yaitu 0 dan 1, dijumlahkan dan menghasilkan angka ketiga yaitu 1. Selanjutnya, angka kedua dan ketiga, yaitu 1 dan 1 dijumlahkan menghasilkan angka yang berada di urutan ke empat yaitu angka 2.

Yang menarik, konsep Fibonacci tidak lepas dari rasio emas atau golden ratio. Apa itu golden ratio? Golden ratio adalah hasil bagi dari angka-angka Fibonacci yang berdekatan memiliki proporsi yang hampir sama. Setidaknya dimulai dari bilangan keempat belas, yaitu 1,618 atau kebalikannya, yaitu 0,618.

4. Penerapan dalam Trading Plan

Mungkin kamu sudah keburu pusing dengan perhitungan Fibonacci di atas. Tidak perlu khawatir, kita tidak perlu menghitung rasio Fibonacci dalam praktik investasi, kok.

Sudah banyak tools yang hadir untuk membantu para investor ataupun trader, mulai dari ChartNexus, MetaStock, hingga AmiBroker yang biasa disebut dengan istilah Fibonacci retracement.

Investor biasanya menggunakan level-level Fibonacci retracement untuk membantu menemukan kisaran area yang potensial untuk support dan resistance. Fibonacci retracement juga bisa dimanfaatkan pada saat pasar sedang trending, baik saat up trend maupun down trend.

Konsep dasar penggunaan Fibonacci retracement adalah untuk mencari peluang buy ketika harga di kisaran support dan sebaliknya, mencari peluang sell ketika harga berada di kisaran resistance.

Namun, untuk menemukan level retracement, kita harus menemukan titik tertinggi dan terendah yang signifikan terlebih dahulu. Titik-titik tersebut sering disebut sebagai swing high dan swing low.

5. Analisa Fibonacci untuk Trading Saham

Fibonacci biasanya digunakan untuk menentukan titik support yang merupakan batas bawah dan resistance yang merupakan batas atas pada pergerakan harga saham. Sederhananya, teknik analisa saham Fibonacci adalah garis yang ditarik untuk melihat potensi titik support dan resistance dari suatu saham.

Garis-garis pada Fibonacci ini sebenarnya berfungsi sebagai alat bantu bagi trader dan cara menarik garis dalam Fibonacci pun ditentukan secara manual. Ada beberapa poin yang harus dipahami mengenai cara menggunakan analisa Fibonacci, yaitu:

  • Cara menarik garis Fibonacci yang benar.
  • Menentukan tren.
  • Level penting dalam Fibonacci.
  • Cara membaca support dan resistance pada Fibonacci.

Menentukan garis Fibonacci dilakukan dengan cara menarik garis dari titik swing high (titik tertinggi dalam chart) ke titik swing low (titik terendah dalam chart) atau sebaliknya.

6. Cara Menarik Garis Fibonacci Retracement (Tren)

Sebelumnya, kita harus memahami apa itu Fibonacci retracement. Retracement dapat diartikan sebagai reversal atau pembalikan tren harga saham sementara yang berlawanan dari tren yang ada saat ini.

Fibonacci berguna untuk mengukur titik-titik pembalikan tren dalam suatu grafik saham. Berdasarkan definisi tersebut, maka titik 0% atau titik pertama harus diletakkan pada saat awal terjadi pembalikan tren.

Titik pembalikan arah atau tren berarti terjadi saat awal tren naik berubah menjadi tren turun, tetap dalam grafik secara long-term chart tetap menunjukkan tren naik. Atau saat awal tren turun mulai berubah menjadi tren naik, tetapi dalam grafik secara long-term chart tetap masih menunjukkan tren turun. Dengan demikian:

  • Chart uptrend: Titik 0% berada di highest swing dan titik 100% berada di lowest swing.
  • Chart downtrend: Titik 0% berada di lowest swing dan titik 100% berada di highest swing.

7. Kelemahan Analisa Saham Fibonacci

Trader yang hanya melihat grafik terkadang tidak tahu kondisi sebenarnya perusahaan, bahkan bisa jadi tidak paham apa core bisnis perusahaan tersebut karena tidak mempelajari nilai intrinsik perusahaan.

Kemudian karena mempelajari pola, maka dimungkinkan bertemu pola dengan hasil berbeda. Misalnya, salah satu pola menunjukkan jual, sementara lainnya belum atau bahkan beli. Kondisi tersebut mengakibatkan beberapa technician bisa berbeda pendapat, sehingga bila diskusi sangat mungkin memunculkan bias.

Cara Menggunakan Fibonacci Retracement dalam Trading Saham

Dalam analisa teknikal, indikator fibonacci retracement digambarkan sebagai garis-garis horizontal yang merepresentasikan rasio bilangan Fibonacci.

Di mana, rasio yang digunakan pada Fibonacci retracement adalah 23.6%, 38.2%, 61.8%, dan 78.6% atau bisa juga ditampilkan dalam bentuk desimal. Meskipun tidak termasuk sebagai rasio Fibonacci, trader juga sering menambahkan 50% atau 0.5 pada indikator Fibonacci retracement sebagai panduan untuk mengetahui harga titik tengah dari swing high dan swing low.

Dalam analisa teknikal saham, indikator ini hanya bekerja ketika digunakan saat sedang ada tren pergerakan harga saham (uptrend atau downtrend). Karena itu, sebaiknya hindari menggunakan indikator ini ketika ketika harga saham sedang sideways.

Adapun cara menggunakan indikator Fibonacci retracement cukup mudah.

  1. Kamu perlu mengidentifikasi tren pergerakan harga saham yang sedang terjadi, apakah uptrend atau downtrend.
  2. Terapkan indikator Fibonacci retracement pada grafik pergerakan harga saham dengan menarik garisnya sehingga terhubung antara swing low (titik terendah) dan swing high (titik tertinggi).

Menarik garis Fibonacci saham tidak boleh sembarangan, banyb harus disesuaikan dengan kondisi tren yang terjadi. Jika saham sedang uptrend, titik swing low berada di angka 100% dan swing high berada di 0%. Sebaliknya, jika saham sedang downtrend, titik 100% menjadi swing high dan titik 0% menjadi swing low.

Setelah itu, gunakan titik-titik Fibonacci yang ada sebagai dasar penentuan potensial titik support dan resistance saham kedepannya.

Itulah beberapa poin yang penting kamu ketahui mengenai analisa saham Fibonacci. Baik atau tidaknya semua kembali ke diri masing-masing, apakah kamu memilih dengan analisa saham fundamental atau Fibonacci karena semua memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Namun, jika kamu masih ragu untuk berinvestasi, kamu bisa menggunakan platform investasi reksa dana Ajaib. Uangmu dijamin aman karena disimpan oleh mitra bank kustodian yang diawasi secara ketat oleh OJK loh. Yuk, mulai investasi sekarang.

Artikel Terkait