Saham

Membaca Statistik Tren Saham dan Penyebab Harga Naik Turun

Tren Saham

Ajaib.co.idInvestasi saham merupakan salah satu instrumen yang cukup menguntungkan karena sanggup memberikan hasil lumayan tinggi. Namun semakin tinggi hasil yang diberikan, risiko yang kamu hadapi juga semakin tinggi. Maka diperlukan kemampuan membaca statistik tren saham.

Dengan membaca statistik tren saham, risiko yang mungkin terjadi bisa sedikit diminimalisir. Kamu tentu membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang mendalam sebelum mencoba investasi saham. Salah satu kemampuan yang harus kamu kuasai yaitu membaca pergerakan dari tren saham.

Membaca Statistik Tren Saham

Berikut cara membaca tren saham menggunakan data statistik:

Melakukan Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal 

Analisis teknikal dan fundamental merupakan landasan yang bisa kamu gunakan sebagai metode untuk membaca pergerakan saham. Kamu harus memahami kedua jenis analisis tersebut karena keduanya sering digunakan dalam bursa efek atau pasar saham.

Secara sederhananya, analisis fundamental digunakan untuk mendapatkan informasi dasar terkait perusahaan. Baik sektor ekonomi atau sektor industri secara menyeluruh. Ibarat sebuah bangunan, jika pondasinya bagus, maka perusahaan akan bertahan dalam ekonomi yang kurang stabil.

Salah satu informasi yang digunakan untuk melakukan analisis adalah laporan keuangan dari perusahaan. Sedangkan analisis teknikal, adalah proses untuk mengolah informasi sesuai dengan trend dari pergerakan saham historis untuk memprediksi pergerakan saham kedepannya.

Agar kamu lebih memahami analisis teknikal. Kamu harus memperhatikan statistik pergerakan dari harga saham juga data-data lainnya seperti permintaan, volume perdagangan, pasokan dan lain sebagainya.

Moving Average (MA)

Kamu mungkin masih bingung untuk membaca grafik tren harga saham. Namun ada cara yang lebih sederhana juga efektif untuk membaca grafik harga saham, yaitu menggunakan metode MA atau Moving Average.

Moving Average adalah nilai rata-rata pergerakan harga saham dalam waktu tertentu. Rentang waktu yang digunakan bisa berapa saja, namun umumnya 10 hari, 20 hari, 50 hari, 100 hari dan 200 hari. Untuk grafiknya ditulis MA10, MA20 dan seterusnya.

Ada dua jenis Moving Average. Yaitu SMA atau Simple Moving Average dan EMA atau Exponential Moving Average. Untuk Simple Moving Average diperoleh dari menghitung rata-rata harga saham saat penutupan bursa efek.

Uptrend, Downtrend dan Sideways

Setelah kamu memahami istilah Moving Average. Saatnya kamu mulai mengamati tren pergerakan harga saham. Terdapat tiga macam pergerakan yaitu cenderung naik atau uptrend, cenderung turun atau downtrend dan yang ketiga cenderung diam atau Sideways.

Strategi Trading Saham Menggunakan Moving Average

Salah satu strategi untuk trading saham dengan Moving Average yaitu dengan memanfaatkan perpotongan pada grafik atau crossover. Crossover sendiri terbagi dalam dua macam, Moving Average Crossovers dan Price Crossovers.

Price crossover memanfaatkan grafik harga saham dengan grafik Moving Average. Dalam penerapannya, jika grafik harga memotong grafik Moving Average, dengan posisi di atas. Biasanya akan terjadi kenaikan dan kamu bisa mulai untuk membeli.

Namun jika grafik harga memotong grafik Moving Average, dengan posisi di bawah. Maka terjadi penurunan tren saham. Kamu bisa menjual saham yang kamu miliki.

Faktor Penyebab Harga Saham Naik dan Turun

Banyak faktor yang mengakibatkan harga saham suatu perusahaan naik atau turun. Bahkan saham kategori Blue Chip juga mengalaminya.Berubahnya harga saham memang lumrah terjadi, bisa karena ketersediaan atau karena permintaan di pasar.

Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan dan faktor eksternal yang berasal dari luar perusahaan. Dari keduanya, faktor eksternal yang paling dominan.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa faktor penyebab harga saham naik dan turun:

Aksi Korporasi Perusahaan

Aksi korporasi disini adalah kebijakan jajaran manajemen perusahaan. Efeknya bisa merubah hal-hal yang bersifat fundamental di dalam perusahaan. Contoh aksi korporasi seperti akuisisi, right issue, divestasi, merger dan lain sebagainya.

Proyeksi Kinerja Perusahaan

Performa perusahaan menjadi acuan untuk para investor atau analisis fundamental. Faktor yang paling disoroti adalah tingkat rasio hutang, tingkat dividen tunai, rasio nilai buku atau Price to Book Value, Earning Per Share dan tingkat laba perusahaan.

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah meskipun masih dalam bentuk wacana yang belum direalisasikan. Hal itu bisa mempengaruhi harga saham. Misalnya seperti kebijakan perseroan, ekspor impor, penanaman modal dan lain sebagainya. Pemain trading biasanya lebih peka.

Fluktuasi Kurs Rupiah

Fluktuasi nilai rupiah adalah salah satu penyebab harga saham naik dan turun. Bagi perusahaan yang memiliki utang mata uang asing, pasti merasa dirugikan. Karena akan mengakibatkan meningkatnya biaya operasional juga menurunkan harga saham.

Kondisi Fundamental Ekonomi Makro

Dampak langsung dari kondisi fundamental ekonomi makro adalah naik atau turunnya harga saham. Misalnya kebijakan yang dikeluarkan bank sentral Amerika. Tingkat inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi karena keamanan dan goncangan politik.

Manipulasi Pasar

Manipulasi pasar kerap terjadi dan membuat harga saham naik atau turun seketika. Manipulasi pasar biasanya dilakukan oleh investor bermodal besar dan berpengalaman. Namun manipulasi ini biasanya tidak lama. Karena perusahaan masih memiliki aspek fundamental.

Faktor Kepanikan

Kepanikan ternyata bisa berdampak pada harga saham. Seperti di tahun 2006 silam saat ada pemberitaan meledaknya pipa milik perusahaan gas negara karena lumpur lapindo. Dampak dari berita tersebut banyak investor yang menjual sahamnya.

Namun ternyata setelah dilakukan pengecekan. Meledaknya pipa tersebut tidak memberikan efek yang besar dalam bisnis perusahaan gas negara.

Sebagai investor, tentu sangat penting untuk memantau statistik pergerakan harga saham. Kamu tetap harus waspada mengamati faktor dan indikator-indikator yang sudah disebutkan di atas tadi untuk menghindari dan meminimalisir kerugian.

Bacaan menarik lainnya:

Giles et. al. (2003). Managing Collective Investment Funds. England : John Wiley & Sons Ltd


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya unt

Artikel Terkait