Ajaib.co.id – Analisis teknikal merupakan sebuah studi pergerakan harga melalui analisa grafik berdasarkan data historis yang ada untuk meramalkan tren harga instrumen surat berharga di masa depan. Meski tidak bisa meramal secara mutlak pergerakan harga di masa depan, analisis secara teknikal tetap membantu untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.
- Sejarah Analisis Teknikal
- Pengertian Analisi Teknikal
- Jenis Grafik Dalam Analisis Teknikal
- Volume Perdagangan Saham
- Membaca Pergerakan Tren
- Mengenal Support & Resistance
- Mengenal Overbought & Oversold
- Mengenal Rata-Rata Pergerakan Harga (Moving Average)
- Mengenal Stochastic Oscillator
- Mengenal Indikator MACD
- Lakukan Analisis Teknikal Lebih Mudah Lewat Aplikasi Ajaib
- Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal
Sejarah Analisis Teknikal
Dalam sejarah, analisis teknikal mulai diperkenalkan Charles Dow dengan menulis beberapa editorial di The Wall Street Journal (AS). Ia menuliskan pandangannya mengenai pergerakan pasar hingga ia meninggal pada tahun 1902.
Meskipun teori dow sudah lebih dari 100 tahun lamanya, teori-teori tersebut masih dipertahankan hingga saat ini meski kondisi pasar sudah mengadopsi kecanggihan teknologi.
Sementara itu, analisis teknikal di Asia dikembangkan trader beras asal Jepang bernama Homma Munehisa (1724-1803). Pada awal abad ke-18, kepiawaiannya berdagang membuatnya banyak meraih keuntungan dengan menggunakan teknik batang lilin (candlestick).
Pengertian Analisi Teknikal
Analisis teknikal saham adalah teknis analisis yang digunakan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham berdasarkan historis. Teknik ini digunakan untuk harga berdasarkan data harga di masa lalu. Data tersebut akan membentuk adanya suatu trend atau pola harga yang terjadi.
Biasanya para trader akan mengikuti pola yang terjadi, misalnya ketika harga cenderung naik, mereka akan membuka posisi beli. Sedangkan untuk investor, analisis teknikal dapat membantu menentukan waktu membeli saham yang bisa disimpan dalam jangka waktu jangka panjang.
Porsi pemakaian teknikal analisis saham akan lebih sering digunakan seorang trader dibandingkan investor karena teknikal analisis akan berperan penting dalam menunjukan grafik atau chart harga saham, trend yang sedang terjadi, support and resistance, dan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli dengan adanya bantuan indikator.
Jenis Grafik Dalam Analisis Teknikal
Grafik harga merupakan pergerakan harga di masa lalu yang dapat memberikan gambaran lebih utuh mengenai tren pergerakan harga di masa lalu. Tren harga yang terbentuk tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk dalam memprediksi pola pergerakan di masa depan.
Dalam analisis teknikal, dikenal tiga jenis grafik yang paling banyak dipakai, yakni grafik garis (line chart), grafik batang (bar chart), dan grafik lilin (candlesticks).
Grafik line chart tersebut hanya menunjukkan harga penutupan pada pergerakan grafik.
Sementara itu, grafik batang (bar chart) terdiri dari empat komponen utama yakni harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah.
Terakhir, grafik lilin (candlestick) yang juga terdiri dari keempat komponen yang terdapat di grafik batang. Hanya saja, candlestick memiliki tampilan lebih atraktif.
Sejak digunakan oleh Houmma untuk memprediksi tren pergerakan harga komoditas beras di Jepang, grafik lilin masih bisa digunakan sampai saat ini.
Volume Perdagangan Saham
Volume pada transaksi saham menunjukkan jumlah perdagangan dalam jangka waktu tertentu. Pada grafik, volume biasanya direpresentasikan sebagai histogram (batang vertikal) di bawah grafik harga.
Volume perdagangan yang tinggi kemudian diikuti dengan penurunan harga mengindikasikan terjadi distribusi (pelemahan yang kuat), demikian juga sebaliknya: volume perdagangan yang besar dengan kenaikan harga yang tinggi menunjukkan sinyal akumulasi (kenaikan kuat).
Sementara kenaikan atau pelemahan harga yang drastis dengan volume yang sangat tipis mengindikasikan perdagangan semu, atau secara konsep kurang mencerminkan perhatian pelaku pasar.
Membaca Pergerakan Tren
Tren merupakan rentang pergerakan harga (naik/turun) yang dicirikan oleh beberapa puncak dan lembah. Tren diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yakni tren primer (lebih dari setahun), tren medium (satu hingga enam bulan), atau tren minor (kurang dari sebulan).
Pergerakan tren dapat dibagi menjadi 2 bagian, yakni trending dan trading.
Trending, ialah harga saham bergerak menurut kecenderungan tertentu, bisa naik (uptrend) maupun turun (downtrend).
Trading, ialah harga suatu saham cenderung bergerak bolak-balik dalam rentang tertentu (sideways).
Mengenal Support & Resistance
Support, ialah tingkat harga di mana permintaan dianggap cukup kuat untuk mencegah harga mengalami penurunan lebih lanjut.
Ketika harga cenderung turun menuju ke titik support dan dianggap menjadi lebih murah, pihak pembeli lebih cenderung untuk masuk dan pihak penjual menjadi kurang berminat melepas sahamnya pada area harga tersebut. Dengan kata lain buyer lebih dominan menguasai area support.
Resistance, ialah tingkat harga di mana penjualan dianggap cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih jauh.
Ketika harga suatu saham bergerak ke arah resistance, pihak penjual menjadi lebih cenderung melepas efeknya ke pasar sedangkan pihak pembeli kurang berselera untuk membelinya. Dapat dikatakan bahwa seller lebih dominan menguasai area resistance.
Mengutip praktisi pasar modal Ellen May, support adalah alas ruangan, sementara resistance adalah langit-langit. Sementara itu, harga bergerak bagaikan bola yang memantul di antara keduanya.
Mengenal Overbought & Oversold
Overbought, ialah kondisi teknis yang terjadi ketika harga dianggap terlalu tinggi dan rentan terjadi penurunan. Kondisi ini dapat dianalisa dengan pola grafik atau dengan indikator seperti stochastic oscillator dan relative strength index (RSI).
Perlu dicermati bahwa overbought tidak selalu sama dengan bearish, hanya menyimpulkan bahwa harga mengalami kenaikan terlalu jauh atau terlalu cepat akibat reaksi pembelian secara berturut–turut oleh pelaku pasar.
Oversold, ialah kondisi teknis ketika harga dianggap terlalu rendah dan matang terhadap kenaikan.
Kondisi oversold dapat dianalisis dengan pola grafik atau dengan indikator seperti stochastic oscillator dan RSI. Perlu dicermati bahwa oversold tidak selalu sama dengan bullish, hanya menyimpulkan bahwa harga telah jatuh terlalu dalam ataupun terlalu cepat akibat penjualan masif oleh pelaku pasar.
Mengenal Rata-Rata Pergerakan Harga (Moving Average)
Moving average (MA) adalah salah satu dari sekian banyak metode analisis secara teknikal yang sering digunakan. MA adalah rata-rata harga saham selama periode waktu yang telah lalu dan kemudian diplot ke dalam grafik beserta harga saham aktual di pasar saat itu.
Sebagai contoh, MA yang berasal dari rata-rata harga saham selama 5 hari perdagangan ditulis sebagai MA-5, sedangkan rerata harga selama 15 hari ditulis sebagai MA-15, dst. Data harga yang digunakan biasanya adalah harga penutupan (closing price).
MA dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren pergerakan harga yang sedang berlaku, mengetahui pembalikan arah tren (trend reversal), dan menentukan level support dan resistance.
Mengenal Stochastic Oscillator
Indikator momentum yang dikembangkan oleh George Lane yang mengukur pergerakan harga surat berharga relatif terhadap kisaran harga yang dianggap tinggi/rendah selama jangka waktu tertentu.
Indikator ini menerapkan osilasi antara 0 dan 100, dengan keterangan di bawah 20 dianggap oversold dan di atas 80 sebagai overbought. Osilator stokastik dapat dipakai seperti osilator lainnya dengan mencari pembacaan overbought/oversold, divergensi positif/negatif.
Mengenal Indikator MACD
Indikator ini dikembangkan oleh Gerald Appel pada akhir 1970-an, moving average convergence divergence (MACD) oscillator merupakan salah satu indikator paling sederhana dan juga efektif bagi para trader.
MACD berfluktuasi di atas dan di bawah garis nol ketika rata-rata bergerak bertemu, menyeberang, dan menyimpang. Trader dapat mencari garis silang sinyal, garis tengah persilangan (crossover) dan divergensi untuk menghasilkan sinyal.
MACD lebih berfungsi untuk menunjukkan sinyal kapan saatnya untuk membeli dan kapan saatnya untuk menjual. MACD merupakan indikator yang bersifat Trend Following. Dirancang untuk mengindentifikasi perubahan tren, dan umumnya tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam kondisi pasar yang sideways.
Lakukan Analisis Teknikal Lebih Mudah Lewat Aplikasi Ajaib
Sekarang, kamu bisa dengan mudah melakukan analisis teknikal lewat fitur Strategi Saham di aplikasi Ajaib. Fitur ini menyediakan kategori saham berdasarkan berbagai indikator keuangan yang dapat diakses dengan lebih cepat.
Dengan fitur ini, kamu bisa lebih mudah membandingkan dan menganalisis strategi saham dengan beberapa kategori yang berbeda, seperti:
- Top Market Cap
- Highest ROE
- Highest NPM
- P/E Low IDX30
- PBV IDX30
- Highest ROA
- Bullish Uptrend
Kategori pada fitur Strategi Saham ini ke depannya akan terus bertambah. Tentunya ini akan membantu kamu dalam membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan tepat!
Baca Juga: Fitur Ajaib yang Bantu Anda Jadi Trader Handal
Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal
Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.
Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.