Perencanaan Keuangan, Saham

Para Pakar Investasi Saham yang Bisa Kamu Ikuti

beli saham

Ajaib.co.id – Terkadang sulit bagi pemula dalam menentukakan saham yang cocok untuk dijadikan portofolio investasi. Ditambah lagi dengan jumlah perusahaan yang jumlahnya ratusan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam menganalisa sebuah saha, dikenal dua jenis pendekatan. Pendekatan pertama yakni menilai perusahaan berdasarkan analisa fundamental. Analisa tersebut menitikberatkan pada nilai wajar sebuah saham, apakah di bawah nilai wajarnya (undevalued) atau di atas nilai wajarnya (overvalued).

Kedua ialah analisis teknikal, yaitu analisa sebuah saham berdasarkan historikal pergerakan harganya. Analisa tersebut mengedepankan apakah sebuah saham harganya sudah jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought), termasuk apakah sedang dalam posisi uptrend atau downtrend.

Dalam mempelajarinya, seorang investor dapat mengacu pada investor-investor kakap dan terkenal yang mengacu pada kedua analisa tersebut. Yuk langsung saja berkenalan dengan mereka:

Warren Buffett

Warren Buffett

Siapa yang tak kenal dengan investor paling sukses di dunia saat ini. Ia merupakan tipe investor fundamentalist yang pertama kali membeli saham pada usia 11 tahun dan akhirnya berhasil membangun kerajaan bisnisnya yang bernama Berkshire Hathaway.

Dalam berinvestasi, dia menerapkan tiga hal yaitu:

  • Gunakan cara yang sama untuk membeli saham dengan membeli bisnis.
  • Cari celah untuk memproteksi portofilio yang dimiliki.
  • Jangan terlalu sering melakukan aksi beli dan jual dalam waktu berdekatan.

Peter Lynch

Peter Lynch

Namanya tak terlalu terkenal memang jika dibandingkan dengan Warren Buffett meski berasal dari negara yang sama. Lynch menjadi sangat terkenal karena dia jadi satu-satunya orang yang bisa memberikan return rata-rata untuk trading indeks S&P 500 sebesar 29% dalam satu tahun.

Peter seorang fundamentalist, ia menyarakan agar calon investor melakukan riset terlebih dahulu sebelum berinvestasi ketimbang menebak-nebak. Calon investor harus bisa menjelaskan secara detil alasannya memilih sebuah saham.

John Murphy

John Murphy

John J. Murphy adalah seorang technicalist. Ia dianggap sebagai bapak Analisis Teknikal modern. Ia telah menulis beberapa buku termasuk di antaranya Technical Analysis of the Financial Markets. Buku ini dianggap sebagai acuan standar dari analisis teknikal.

Beberapa anjurannya sebelum membeli saham ialah: Gambarkan trennya, ikuti tren tersebut, cari level support/resistance, gunakan retracment (fibonacci), gunakan moving average (MA), gunakan oscilator, dan selalu belajar dan meningkatkan keterampilan anda.

Charles Dow

Charles Dow

Charles Dow bisa dikatakan orang pertama yang menancapkan garis besar analisis teknikal. Ia merupakan pemilik sekaligus editor pada sebuah media bernama The Wall Street Journal di Amerika Serikat (AS). Bersama dengan Edward Jones, ia membuat Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang merupakan indeks saham tertua di AS.

Ia tidak pernah menulis buku tentang teori pasarnya tersebut, namun ia menulis beberapa editorial tentang pandangannya mengenai pergerakan pasar hingga ia meninggal pada tahun 1902.

Lho Keng Hong

Lho Keng Hong

Pak Lho merupakan seorang fundamentalist dan disebut-sebut sebagai Warren Buffettnya Indonesia, karena sudah berkecimpung dalam investasi saham sejak puluhan tahun yang lalu.

Ia pertama kali memulai investasi saham di usia 30 tahun, diperkirakan asetnya saat ini sudah lebih dari Rp 2,5 triliun.

Lo Kheng Hong memiliki beberapa tips investasi saham yang patut dipertimbangkan investor:

  • Memperhatikan manajemen pengelolaan perusahaan
  • Pertimbangkan masa depan bisnis perusahaan
  • Cari perusahaan yang labanya besar melalui profit margin dan return on equity (ROE)
  • Memilih perusahaan dengan pertumbuhan jangka panjang
  • Mencermati valuasi price earning ratio (PER) atau price to book value (PBV) dengan perusahaan sejenis

Ryan Filbert

Ryan tergolong investor muda, ia pertama kali memulai investasi saham pada usia 18 tahun. Sempat mengalami kerugian karena jatuhnya harga komoditas pada 2008, membuatnya lebih cermat untuk menganalisa sebuah saham yang akan dibelinya.

Beberapa tips investasi saham dari Ryan berikut perlu disimak:

  • Pilih saham dengan mempertimbangkan tiga kriteria utama yaitu prospek bisnisnya, pendapatan dan laba dari tahun ke tahun serta hutang perusahaan.
  • Membeli saham secara berkala dan disiplin untuk keuntungan yang lebih cepat dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan sahamnya.
  • Memanfaatkan indeks acuan LQ45 dengan mengguankan analisa.

Artikel Terkait