Ajaib.co.id – Bagi kamu yang belum memahami apa itu beda saham biasa dan saham preferen, berikut akan redaksi Ajaib ulas secara lengkap. Simak ya!
Secara garis besar, saham diartikan sebagai bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Saham sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni saham biasa dan saham preferen.
Saham preferen merupakan saham yang pemiliknya memiliki klaim yang lebih banyak atas keuntungannya. Tentunya, hal ini berbeda dengan pemegang saham biasa.
Pada umumnya, saham preferen lebih disukai oleh sebagian orang yang tidak ingin mengambil risiko besar. Pemegang saham ini lebih menginginkan dividen yang dibayarkan dibanding harga saham yang meningkat.
Bagi kamu yang belum memhamai apa itu beda saham biasa dan saham preferen, berikut ini adalah penjelasannya.
Beda Saham Biasa dan Saham Preferen
Para investor sebenarnya lebih mengenal saham biasa dibanding saham preferen. Jumlah saham preferen pun lebih sedikit dibanding saham biasa di pasaran.
Namun, ada beda saham biasa dan saham preferen yang wajib kamu ketahui. Simak artikelnya di bawah ini:
Hak Dividen
Dividen adalah keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham. Pemegang saham preferen hampir sama dengan pemegang obligasi, karena mendapatkan pendapatan tetap selama bulanan atau setiap kuartal.
Pemegang saham biasa tidak dapat menerima dividen hingga pemegang saham preferen menerima hal itu. Artinya, pemegang saham preferen lebih diutamakan dibanding pemegang saham biasa.
Selain itu, pemegang saham preferen menerima dividen sesuai tingkat yang ditentukan sebelumnya. Sementara itu, pemegang saham biasa tidak menerima sesuai hal tersebut.
WallStreetMojo menjelaskan, bahwa pemegang saham preferen tetap mendapatkan dividen jika perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau kerugian.
Pemegang saham biasa hanya mendapatkan dividen jika perusahaannya mengalami keuntungan.
Hak atas Suara
Beda saham biasa dan saham preferen adalah hak suaranya. Saham preferen sendiri tidak memiliki hak atas suara. Misalnya, perusahaan ingin memilih anggota dewan direksi, maka pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara.
Pemilihan anggota dewan direksi biasanya dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar secara tahunan. Pada kesempatan tersebut, pemegang saham biasa memiliki satu suara per saham yang dimilikinya.
Likuidasi atau Pembubaran Badan Hukum
Risiko bisnis yang dimiliki oleh perusahaan adalah likuidasi (pembubaran badan hukum). Likuidasi bakal dilakukan jika perusahaan tidak dilanjutkan lagi operasionalnya.
Jika perusahaan melakukan likuidasi, maka pemegang saham preferen bakal mendapatkan haknya terlebih dahulu dibanding pemegang saham biasa. Artinya, pemegang saham preferen lebih diutamakan dibanding pemegang saham biasa.
Contoh dari Saham Preferen
Setelah mengetahui beda saham biasa dan saham preferen, maka kamu harus mengetahui contoh dari saham preferen yang ada di dalam dan luar Indonesia.
Saham Preferen Bursa Efek Amerika
Jumlah saham preferen yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri memang lebih banyak. Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS) yang menerbitkan banyak saham preferen.
Beberapa perusahaan di AS yang menerbitkan saham preferen adalah Bank of America, General Electric, dan Georgia Power. Beberapa perusahaan tersebut menerbitkan saham preferen untuk mendanai proyeknya.
Saham Preferen Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sementara di Indonesia, terdapat lebih dari 600 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, hanya ada tiga saham preferen saja.
Jumlah tersebut tentunya lebih sedikit dibanding saham biasa yang diperdagangkan di BEI. Maka dari itu, para investor lebih mengenal saham biasa dibanding saham preferen.
Umumnya, saham preferen bisa dikenali dari huruf P yang terdapat di belakang kode saham biasa. Berikut ini adalah uraiannya:
PT Mas Munri Indonesia Tbk
Kode untuk saham preferen: MAMIP.
Sektor perusahaan: Hotel, restoran, dan turisme.
PT Hanson International Tbk
Kode untuk saham preferen: MYRXP.
Sektor perusahaan: real-estate dan properti.
Keunggulan Berinvestasi Saham
Investasi saham tentunya memiliki keuntungan yang sangat menggiurkan, namun juga dibarengi dengan berbagai risiko kerugian. Kamu tidak perlu khawatir, karena tidak perlu menanggung kerugian perusahaan.
Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham, berikut ini adalah keunggulannya:
Tidak Ada Batasan Modal
Modal yang dibutuhkan untuk memulai transaksi terbilang cukup rendah. Hal itulah yang membuat investasi saham lebih unggul dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Dengan mengeluarkan Rp50.000, maka kamu sudah bisa membeli satu lot saham.
Return yang Tinggi
Jika kamu memilih saham di sebuah emiten dengan tepat, maka investasi sahamnya bakal memberikan keuntungan besar untuk jangka panjang. Misalnya, kamu membeli saham Gudang Garam pada 2009, kemudian menyimpannya selama 10 tahun.
Nantinya, kamu bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp76.960. Saat ini, nilai per lembar saham Gudang Garam adalah Rp82.800. Berarti, saham kamu naik sebanyak 14 kali lipat selama 10 tahun terakhir.
Cocok Dilakukan oleh Siapa Saja
Selain modalnya rendah, investor juga tidak perlu memiliki pengetahuan soal finansial dari produk investasi tersebut.
Sebab, investasi saham cocok dilakukan oleh seluruh investor, seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, pelajar, hingga pensiunan.
Kamu hanya perlu memilih emiten atau perusahaan yang berpotensi untuk berkembang dan tidak bangkrut. Setelah itu, kamu bisa memulai investasi saham dengan nyaman.
Likuiditas yang Tinggi
Mengapa investasi saham lebih unggul dan menguntungkan? Sebab, sifatnya sangat likuid. Jika berinvestasi di bursa efek, maka kamu bisa mencairkan sebanyak puluhan Miliar dalam hitungan menit atau detik.
Mendapatkan Dividen
Selain mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, kamu juga akan mendapatkan dividen dari perusahaan terkait. Sebagai investor, kamu berhak mendapatkan keuntungan perusahaan yang dibagikan setiap tahunnya.
Tetapi, keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar. Hal itu dikarenakan perusahaan tidak membagikan seluruh keuntungannya kepada para pemegang saham.
Biasanya, sebagian atau seluruh keuntungan tersebut akan diinvestasikan kembali oleh perusahaan agar dapat meningkatkan aset dan keuntungannya di masa depan.
Setelah membaca penjelasan mengenai beda saham biasa dan preferen, maka kamu bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai saham.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.