Profil Singkat Emiten
PT Mitra Adiperkasa Tbk (berkode saham MAPI) go public pada tahun 2004. Berdiri pada tahun 1995, MAPI merupakan perusahaan atau emiten ritel yang berpusat di Jakarta, Indonesia.
Setelah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), MAPI mengalami pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun. Kini, MAPI dikenal sebagai peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia.
Tak hanya itu, MAPI pun mengembangkan lini usaha hingga bisnis kafe dan restoran. Hingga September 2020, jumlah gerai MAPI mencapai lebih dari 2.300 gerai ritel di 81 kota di Indonesia.
Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir
Pandemi Covid-19 turut menggerus bisnis PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Pada sembilan bulan pertama tahun 2020, penjualan dan pendapatan usaha MAPI tercatat Rp10,1 triliun. Angka ini turun bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2019 yang mencapai Rp15,4 triliun.
MAPI pun harus menanggung rugi bersih mencapai Rp672,5 miliar hingga triwulan ke-3 2020. Padahal, pada periode sama tahun 2019, MAPI masih meraup laba sebesar Rp812,9 miliar.
Penjualan ritel tercatat menjadi penjualan dengan penurunan paling signifikan hingga 42,47% yoy. Lalu, segmen kafe dan restoran pun mengalami penurunan cukup besar, yakni 34,79% YoY.
Per akhir September 2020, aset MAPI meningkat dari Rp13,94 saat akhir tahun 2019 menjadi Rp18,49 triliun. Artinya, aset MAPI meningkat 32,66%. Sayangnya, liabilitas MAPI naik drastis 84,11% menjadi Rp12,09 triliun dan ekuitasnya turun 13,18% menjadi Rp6,40 triliun.
Sebenarnya, khusus triwulan ke-3 2020, MAPI menunjukkan perbaikan pendapatan dibandingkan triwulan sebelumnya meski tetap berlaku pembatasan jumlah pengunjung department store atau mal di seluruh Indonesia. MAPEMALL, Zara, PlanetSports, dan Digimap turut mendukung pemulihan aspek penjualan MAPI.
Riwayat Kinerja
Tahun 2020 memang tahun yang berat bagi MAPI. Meski begitu, bila dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, MAPI masih memiliki beberapa catatan positif. Pendapatan bersih MAPI, misalnya, masih tergolong tumbuh 32% dari rentang tahun 2017-2019. Laba kotor MAPI pun masih positif dalam kurun waktu yang sama.
Dengan target konsumen menengah ke atas, tingkat pertumbuhan MAPI dalam tiga tahun setidaknya masih menimbulkan optimisme tersendiri.
Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham
MAPI termasuk emiten yang rutin tiap tahun membagi dividennya. Sayangnya, MAPI tidak membagikan dividen dari sebagian keuntungannya di tahun 2019.
Manajemen MAPI mengaku, memiliki aturan untuk tidak memberikan dividen untuk sementara waktu. Alasan manajemen tidak membagikan dividen tahun 2019 ialah guna mempertahankan kas.
Prospek Bisnis MAPI
Pembatasan aktivitas masyarakat akan kembali menjadi katalis negatif bagi MAPI di tahun 2021. Terlebih, sebagian besar gerai MAPI berlokasi di wilayah-wilayah zona merah Covid-19, seperti Jakarta.
Meski begitu, manajemen MAPI bisa saja berharap terjadi pemulihan trafik pengunjung dan konsumen secara bertahap. Program vaksinasi Covid-19 juga dapat menjadi katalis positif untuk prospek bisnis MAPI ke depan.
Belum lagi daya beli masyarakat yang turun drastis selama pandemi Covid-19. Sebagian besar masyarakat memilih untuk menabung daripada membeli barang. Hal inilah yang turut berkontribusi terhadap penurunan kinerja perseroan, tak hanya pada MAPI, namun juga banyak perusahaan lainnya.
Untungnya, daya beli kelompok sasaran MAPI lebih kuat dibandingkan kelompok masyarakat yang secara ekonomi berada di bawahnya. Maka, tak heran bila berpotensi untuk melanjutkan ekspansinya.
Tentu, hal ini harus diikuti pula dengan ransformasi model usaha MAPI dalam melayani pelanggan. Pemanfaatan teknologi digital akan makin berperan penting di masa ini.
Dengan kata lain, prospek MAPI ke depan dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Pada periode tidak menentu ini, manajemen MAPI memutuskan memangkas belanja modal dan juga meningkatkan peminjaman modal untuk kebutuhan operasional. MAPI juga menargetkan menurunkan biaya tetap sebesar 35%.
Kinerja MAPI belakangan sudah mengalami perbaikan. Hal ini bisa dilihat dari kuartalan pada tahun lalu yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan, terutama setelah triwulan ke-3.
Pada triwulan ke-3 2020, konsolidasi Same Store Sales Growth (SSSG) MAPI mencatatkan perbaikan dari -52% menjadi -43%. Perubahan aturan terhadap jam berkunjung restoran, termasuk makan di tempat, mendorong perbaikan tersebut. SSSG pada sektor F&B ini pula yang mencatatkan perbaikan paling signifikan dari bisnis MAPI.
Hasil ini sekaligus menunjukkan langkah-langkah manajemen MAPI dalam menghadapi situasi pandemi ini telah memperlihatkan sinyal positif.
Di samping itu, rasio laba terhadap aset (return on asset/ROA) MAPI juga masih positif dalam kurun waktu 2017 hingga 2019. Bahkan, persentasenya meningkat dari tahun ke tahun. Begitu pula dengan rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE).
Harga Saham (Kesimpulan)
Pada 12 Februari 2021, harga saham MAPI ditutup pada level 63-64 dengan EPS -26,9. Dikutip dari RTI Business, Current Ratio berada di posisi cukup aman, 102,34%. Tapi, nilai ini masih terbilang tipis dan MAPI harus berhati-hati atas rasio lancar yang dimilikinya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, saham MAPI masih menarik untuk dikoleksi secara jangka panjang. Potensi aktivitas ekonomi yang membaik dan telah dimulainya vaksinasi Covid-19 menjadi faktor utama untuk perbaikan kinerja MAPI. Saat ini, rekomendasikan untuk beli saham MAPI berada di kisaran harga Rp 975-976 per saham.
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.