Saham PT Unilever Tbk (UNVR) merupakan salah satu saham yang paling banyak diburu di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa tahun terakhir. Saham Unilever Indonesia tercatat naik sebesar 57,75%. Kenaikan tersebut mengalahkan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 38,12%.
Saham Unilever Memberi Keuntungan Menggiurkan
Untuk jangka panjang, investasi di saham Unilever Indonesia masih memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Berdasarkan data RTI, saham UNVR masih kurang 4,27% per Kamis (11/7/2019) lalu. Hal tersebut tak terlepas dari indeks LQ45 yang berencana melakukan rebalancing dari hasil evaluasi untuk menyesuaikan 100% saham ree float, saham anggota indeks Kompas100 yang mulai kurang diminati.
Sebagai informasi, kepemilikan mayoritas saham UNVR masih dikuasai oleh Unilever Indonesia Holding B.V sebesar 84,99% dan sisanya 15,01% yang dimiliki oleh publik.
Dalam rentang tiga tahun, harga saham UNVR hanya mengalami kenaikan sebesar 1,93%. Jika dihitung dalam rentang 5 tahun, saham UNVR naik sebesar 57,75%. Sementara itu, IHSG hanya naik sebesar 38,12%. Artinya, dalam lima tahun kenaikan saham UNVR lebih tinggi dari kenaikan IHSG.
Dengan jumlah transaksi sebanyak 2,31 juta saham dengan nilai Rp102,65 miliar dan frekuensi transaksi Rp 3.073 kali. UNVR masih menjadi salah satu saham yang memiliki kapitalisasi cukup besar di BEI, yakni Rp 341,82 triliun.
Unilever Memperluas Distribusi
Selain itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga memperluas kanal distribusi yang dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk e-commerce di Indonesia. Direktur Customer Development UNVR, Enny Hartati Sampurno mengatakan, saat ini UNVR memiliki official store di 15 kanal e-commerce, seperti Tokopedia dan Shopee.
Ke depannya, digitalisasi pemasaran tersebut setidaknya bisa membuat operasional lebih efisien. Selain e-commerce, banyak teknologi yang memungkinkan toko untuk order langsung, tujuannya adalah untuk menurunkan cost.
Unilever Indonesia sudah melakukan beberapa pilot project untuk menghemat. Bahkan, Unilever tidak segan untuk berinvestasi di bidang tersebut. Mengawali perdagangan dengan apresiasi sebesar 0,39% ke level 6.294,21, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum pernah merasakan zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (5/9/2019).
Indeks Saham Unilever Menguat
Data perdagangan mencatat, indeks saham acuan di Indonesia menguat sebesar 0,46% ke level 6.298,49. Penguatan IHSG sebenarnya bisa lebih tinggi lagi, jika saham-saham konsumer tidak berguguran pada hari ini. Indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,38%, dan menjadikan indeks sektoral dengan kontribusi negatif terbesar bagi IHSG.
Saham-saham konsumer pun dijual oleh investor seiring dengan lemahnya keyakinan dari masyarakat Indonesia terhadap kondisi perekonomian. Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis survei konsumen untuk Agustus 2019.
Awal Agustus 2019 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, bahwa pada Agustus ini terjadi inflasi sebesar 0,12% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara inflasi secara tahuan (year-on-year/yoy) berada di level 3,49%.
Salah satu saham barang konsumsi yang dilego oleh para pelaku perdagangan hari ini adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang minus 0,58%.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.