Reksa Dana

Investasi Reksa Dana Terfokus, Apakah Wajib Dilakukan?

Dunia investasi membutuhkan banyak pendekatan dan strategi untuk memberikan pengembalian yang lebih baik tahun ke tahunnya. Salah satu yang kerap dipertimbangkan para investor adalah perlukah memiliki reksa dana terfokus apalagi untuk reksa dana saham bagi portofolio investasinya.

Untuk berinvestasi dalam dunia reksa dana, saham memang menjanjikan keuntungan yang paling besar. Apalagi jika kamu tidak berencana untuk menjualnya dalam waktu dekat alias menjadikannya instrumen investasi jangka panjang. Namun reksa dana saham terfokus, sama seperti investasi saham, membutuhkan pemahaman yang baik khususnya kamu yang pasti masih sekedar investor pemula.

Reksa dana saham sendiri memiliki return yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenis instrumen reksa dana lainnya. Namun hal ini dibarengi dengan tingginya risiko yang harus ditanggu pemiliknya. Hal ni tentunya sejalan dengan prinsip dalam dunia investasi yakni high risk high return.

Kelebihan lainnya dari reksa dana saham adalah kamu bisa merasakan manisnya trading saham di pasar uang Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa repot mencermati kinerja perusahaan atau laporan keuangannya. Tak perlu pula melakukan analisis harga saham untuk memprediksi kinerjanya selama jangka investasimu. Uangmu akan dikelola oleh manajer investasi yang menempatkannya dalam pembelian saham tersebut.

Seluk Beluk Reksa Dana Terfokus

Mungkin kamu yang saat ini sedang ingin terjun dalam reksa dana saham sedang mencari informasi soal strategi yang baik dalam investasi ini. Salah satu yang mungkin didapatkan adalah soal reksa dana saham terfokus.

Mungkin kamu mendengar banyak kabar soal pentingnya investasi reksa dana saham yang terfokus beserta dengan berbagai argumen pendukungannya. Namun sebenarnya seberapa penting hal itu dilakukan? Apakah kamu wajib melakukannya untuk mendapatkan tujuan keuangan yang ingin diraih sejak dulu?

Berikut adalah ulasannya yang khusus Ajaib susun untukmu.

Jenis reksa dana ekuitas terfokus dapat memiliki hingga 30 saham dalam portofolionya dan umumnya dikelola sebagai dana multi-kapitalisasi. Reksa dana terfokus dalam struktur mirip dengan dana multi-kap yang terdiversifikasi dengan satu perbedaan yang sangat penting, portofolio lebih terkonsentrasi daripada dana ekuitas yang terdiversifikasi secara reguler. Tetapi apakah ini berarti kinerja yang lebih baik?

Kamu bisa menilainya sendiri dengan beberapa indikator di bawah ini.

# Apakah Konsentrasi Berkontribusi Pada Kinerja?

Seperti disebutkan di atas, reksa dana terfokus adalah reksa dana dengan jumlah saham yang lebih sedikit dalam portofolio dibandingkan dengan dana ekuitas terdiversifikasi biasa. Alasan di balik reksa dana terfokus adalah untuk memberikan pengembalian dengan menciptakan portofolio terkonsentrasi yang dapat memiliki kepemilikan saham 8% -10% hanya dalam beberapa saham. Biasanya setiap saham akan setidaknya sebesar 1% dari total portofolio.

Beberapa teori menunjukkan bahwa portofolio yang terkonsentrasi dengan kualitas yang baik dapat mengungguli benchmark mengingat jumlah yang lebih tinggi diinvestasikan dalam saham tunggal yang berkontribusi pada kinerja keseluruhan. Namun, sekilas melihat kinerja rata-rata kategori ini menunjukkan bahwa ini tidak selalu terjadi.

Portofolio terkonsentrasi adalah pedang bermata dua mengingat bahwa kinerja negatif juga bisa lebih dibandingkan dengan tolok ukur / benchmark. Karena itu, seseorang harus memilih dengan hati-hati agar tidak mengalami kerugian yang lebih mendalam dibandingkan dengan berinvestasi pada produk reksa dana konvensional.

# Konsentrasi yang Lebih Tinggi Berarti Risiko yang Lebih Tinggi

Beta mengukur risiko skema versus risiko pasar. Jika kamu melihat beta dari reksa dana terfokus ini lebih dari 1. Nilai beta lebih besar dari 1 menandakan bahwa reksa dana tersebut mengandung risiko yang lebih besar daripada risiko pasar. Risiko yang lebih tinggi idealnya harus dikompensasi dengan pengembalian yang lebih tinggi, namun tidak selalu demikian.

Tingginya beta lebih dari 1 ini dikarenakan investasi yang dilakukan oleh manajer investasi hanya terfokus pada salah satu sektor atau kategori saham saja. Oleh karena saham-saham di berbagai sektor ini yang membentuk nilai IHSG (yang digunakan sebagai benchmark) maka return yang dihasilkan oleh sektor atau kategori saham ini sudah dapat dipastikan akan berada di atas atau di bawah IHSG. Dengan adanya volatilitas ini, risiko dalam berinvestasi pada produk reksa dana terfokus menjadi semakin tinggi dibandingkan dengan investasi pada produk reksa dana konvensional yang lebih terdiversifikasi antar sektor.

# Apa yang Harus Kamu Lakukan

Reksa dana terfokus adalah risiko tinggi, pilihan dana pengembalian tinggi bagi investor; pengembalian mungkin berpotensi lebih tinggi dari benchmark, tetapi Kamu harus siap untuk mengharapkan kinerja yang terlalu rendah juga. Ini lebih cocok untuk investor berpengalaman daripada investor individu rata-rata yang ingin fokus pada penciptaan kekayaan yang stabil untuk jangka panjang.

5 Rekomendasi Produk Reksa Dana Terbaik

Berdasarkan data dari Infovesta, ada lima produk reksa dana terbaik dari periode 31 Desember 2018 – 28 Juni 2019, yaitu :

  • Pacific Equity Flexi Fund (kinerja 34.26% YtD)
  • Asanusa Enhanced Strategy Fund (kinerja 21.86% YtD)
  • BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah (kinerja 21.36% YtD)
  • OSO Andalas Equity Fund (kinerja 18.64% YtD)
  • Minna Padi Amanah Saham Syariah (kinerja 17.99% YtD)

Sementara itu, Bareksa memiliki cara tersendiri untuk merancang produk reksa dana terbaik yang direkomendasikan. Bareksa merekomendasikan tiga produk reksa dana pada Maret 2019 lalu, yakni :

  • Simas Syariah Unggulan (kinerja 2.74% YtD)
  • Sucorinvest Maxi Fund (kinerja 10.98% YtD)
  • Simas Saham Unggulan (kinerja 4.66% YtD)

Bareksa juga merekomendasikan produk reksa dana dengan performa year-to-date terbaik per 25 Juli 2019. Berikut ini adalah daftarnya :

  • BNP Paribas Cakra Syariah USD (kinerja 17.67% YtD)
  • Avrist Equity – Cross Sectoral (kinerja 16.33% YtD)
  • Sucorinvest Sharia Equity Fund (kinerja 14.42% YtD)
  • Sucorinvest Equity Fund (kinerja 12.51% YtD)
  • Schroder Global Sharia Equity Fund (kinerja 12.10% YtD)

Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin berinvestasi di reksa dana terfokus ini, perhatikan terlebih dahulu sektor yang difokuskan pada investasi. Banyak contoh reksa dana terfokus yang ada di Indonesia, seperti sektor konsumsi, perusahaan BUMN, SRI-KEHATI, Small Medium Company, dan lain sebagainya.

Penting juga bagimu untuk mengamati sektor-sektor yang akan cenderung naik dikarenakan faktor ekonomi, politik, ataupun faktor seasonal. Dengan mengamati berbagai aspek ini, kamu akan cenderung menikmati hasil return yang lebih tinggi dibandingkan berinvestasi di produk reksa dana konvensional.

Dalam membeli reksa dana saham, pastikan kamu membelinya dari agen penjual reksa dana atau jasa keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar uangmu tak melayang. Ajaib selaku salah satu platform penyedia produk reksa dana menjadi salah satu yang wajib kamu pertimbangkan.

Tersedia banyak pilihan reksa dana saham dan obligasi di aplikasi Ajaib. Selain kemudahan yang ditawarkan sistem keuangan digital berbasis teknologi, Ajaib juga memberikan rekomendasi reksa dana saham dengan tema-tema yang tentunya mudah dipahami dan menjanjikan keuntungan.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait