Dalam berinvestasi di dunia saham, seorang investor harus memiliki mindset yang tepat. Karena sebanyak 80 persen kesuksesan berinvestasi berasal dari mindset yang tepat. Sementara mempelajari teknik pemilihan saham berkontribusi 20 persen.
Jadi, sebelum kamu memiliki skill analisis ataupun teknik pemilihan saham, pastikan terlebih dahulu Anda sudah memiliki mindset yang tepat terhadap saham.
Apa saja mindset yang tepat dalam berinvestasi saham? Berikut lima cara mindset yang tepat buat kamu.
Berpikir Positif
Berpikir positif artinya berpikiran baik pada kemampuan diri sendiri. Harus diakui, dalam berinvestasi di dunia saham, kamu akan mengalami tantangan dan masalah. Bukan hanya kamu, tapi semua orang.
Namun bedanya, orang yang sukses dalam dunia investasi dan bernasib baik merupakan orang yang penuh dengan harapan positif terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
Sementara orang yang negatif, selalu berpikir kalau usahanya di dunia investasi saham tidak bakal untung. Otak dan pikiran mereka penuh dengan prasangka negatif, berpikir segala sesuatu itu sulit, tidak mungkin dan mustahil.
Berani Gagal
Kamu mungkin merasa mindset berani gagal itu aneh. Namun, kebanyakan orang yang tidak sukses karena kurang mengalami kegagalan.
Banyak yang takut mengalami kegagalan sehingga mereka tidak mau melanjutkan semua yang sudah dilakukan, termasuk dalam investasi saham. Mereka trauma dengan yang namanya kegagalan.
Padahal, yang sebenarnya adalah, hanya orang yang mempunyai banyak kegagalan bakal meraih kesuksesan besar. Jadi beranilah mengalami kegagalan, beranilah untuk memulai sesuatu yang baru. Saat mengalami kegagalan, tidak masalah, kamu belajar sesuatu dari situ dan coba lagi sesuatu yang baru.
Konsisten dan Sabar
Semua orang sukses, mereka melakukan kerjanya dengan konsisten dan sabar. Walaupun awalnya mungkin belum ada hasil, tapi tetap melakukan apa yang harusnya dilakukan.
Disiplinkan diri kamu untuk melakukan rutinitas yang harus dilakukan. Jika setiap hari perlu riset mengenai saham yang sedang berkembang.
Dan kamu harus sabar saat hasil yang diharapkan belum berbuah. Evaluasi kerja kamu, apa yang bisa diperbaiki. Ulangi dan lakukan lagi.
Orang yang gagal, hampir seluruhnya tidak konsisten dengan kerjanya dan tidak sabaran saat hasil yang diharapkan belum ada. Mereka tidak sadar, seberapa dekat mereka dengan kesuksesan, asal mau untuk konsisten dan sabar.
Komitmen
Saat kamu sudah memutuskan untuk berinvestasi dengan saham, ambillah komitmen untuk memastikan kamu akan melakukan hal tersebut, tidak peduli kamu sedang ingin/mood atau tidak untuk mengerjakannya.
Dan itulah mindset dari orang sukses, mereka akan membuat bagaimana caranya agar melakukan apa yang harus dilakukan. Ambil komitmen dan konsisten!
Pantang Menyerah
Saat kamu sudah kerja keras, sudah komitmen, sudah konsisten, tetapi belum ada hasil, milikilah semangat untuk pantang menyerah. Memang mudah untuk menasehati orang lain untuk pantang menyerah, tetapi menjalaninya sendiri tidaklah gampang.
Itulah yang dialami kebanyakan orang saat terpuruk, lalu mencoba berbagai hal tetapi belum berhasil. Hati penuh keraguan.
Tidak mudah untuk pantang menyerah saat kamu tidak percaya dengan diri sendiri. Satu-satunya yang bisa kamu lakukan untuk menghibur diri sendiri adalah membaca dan mengingat profil orang sukses seperti Thomas Alfa Edison (penemu lampu), Kolonel Sanders (KFC) dan lain-lain yang sering dibahas di buku-buku motivasi.
Bacaan menarik lainnya:
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (Edisi Pertama ed.). Yogyakarta: Kanisius.
Jogiyanto, H. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.
