Ajaib.co.id – Sebagian investor pemula terkadang bingung ketika ingin membeli dan miliki saham. Ingin saham unggulan (blue chip) tetapi harganya tinggi dan modal minim. Ingin saham harga terjangkau tetapi performa emiten kurang begitu bagus. Padahal jika dilihat dengan teliti, tak sedikit saham dengan harga terjangkau dan memiliki performa bagus. Bagus dari sisi keuangan, prospek pertumbuhan, hingga kapitalisasi pasar tertinggi selama beberapa bulan.
Setelah itu lihat harganya. Emiten berperforma bagus tidak memiliki harga saham yang naik turun secara signifikan. Sebaliknya, harga saham yang naik perlahan dari waktu ke waktu patut dipertimbangkan. Kriteria saham di pasar modal seperti itu biasanya menarik investor. Jika kamu tertarik, saham dari sektor telekomunikasi layak dimiliki.
Fakta Emiten Saham Telekomunikasi Meroket di Tengah Pandemi
Di tengah pandemi seperti saat ini banyak saham yang merosot jauh, namun tidak berlaku bagi saham telekomunikasi. Di mana, harga saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis telekomunikasi naik serentak di tengah pandemi yang menekan pasar saham. Tren kenaikan saham emiten telekomunikasi ini terlihat sejak perdagangan 26 Maret 2020. Perusahaan apa saja yang mengalami peningkatan?
Daftar Emiten Telekomunikasi yang Meroket
1. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
yang sejak saat itu hingga penutupan perdagangan Rabu (22/4) sudah meroket hingga 116% menjadi Rp 108 per saham.
Saham PT Smartfren Telecom Tbk. tercatat menjadi yang paling aktif diperdagangkan oleh investor asing pada 6 April 2020. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten dengan kode FREN tersebut memimpin daftar saham teraktif yang paling diburu investor asing dengan total pembelian bersih saham mencapai sekitar 19,64 juta lembar saham. Selain itu, pada 22 April, saham ini telah meroket hingga Rp116% menjadi Rp107 per lembar saham. Padahal, pada 24 Maret 2020, saham ini sempat berada di harga Rp 50 per saham.
2. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. masuk dalam daftar perusahaan (emiten) unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana, harga saham dengan kode TLKM ini terus naik, apakah ini menjadi sinyal positif? Saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi ini wajib Anda pertimbangkan. Pasalnya, saham TLKM masuk dalam jajaran Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) alias saham unggulan. Indeks ini selalu diperbarui BEI setiap enam bulan sekali.
Tak heran TLKM mencatatkan pertumbuhan pendapatan 7,72% menjadi Rp69,34 triliun periode Semester I-2019. Pun harga saham TLKM perlahan-lahan melejit. Kini saham berada pada kisaran Rp4.290. Jika kamu membeli satu lot, transaksi minimal yang berisi 100 lembar, berarti harga untuk membeli saham TLKM yang kamu keluarkan cuma Rp429.000. Terjangkau kan?
Harga saham TLKM masih memiliki kemungkinan naik. Karena tak ada lagi “perang” harga antar provider. Ditambah lagi permintaan komunikasi jarak jauh melalui data internet kian besar. Emiten juga berkesempatan membukukan laba yang lebih tinggi karena kondisi keuangannya sehat.
Sedangkan, di tengah pandemi ini, perusahaan telekomunikasi milik pemerintah ini naik 20,61% di Rp 3.160 per saham pada periode itu. Namun, masih tercatat mengalami penurunan hingga 20,4% sejak awal tahun 2020.
3. PT Indosat Tbk. (ISAT)
ISAT tak ingin kalah dari saudaranya, TLKM. ISAT membukukan pertumbuhan pendapatan 11,08%, yaitu Rp12,29 triliun pada Semester I-2019. Hal itu diikuti pula dengan harga saham.
Kinerja bisa terus menanjak karena emiten memperluas jaringan 4G dengan membangun BTS di beberapa kota tahun ini. Untuk membeli ISAT, kamu hanya merogoh kocek Rp3.740. Kapan lagi punya saham ISAT hanya bermodal Rp374.00 per lot!? Gas pol, ya?
Nah, di tengah pandemi seperti sekarang, saham PT Indosat Tbk (ISAT) juga mengalami kenaikan hingga 75,83% pada periode tersebut, menjadi Rp2.110 per saham. Saham ini pun masih tercatat mengalami penurunan 27,49% sejak awal tahun ini. Bisa terlihat ya harganya lebih kecil dibanding 2019. Ini wajar, karena seluruh perusahaan sedang mengalami krisis keuangan. Meski begitu, ISAT masih tetap bertahan di level Rp2 ribuan, dan masih bisa dianggap stabil.
4. PT XL Axiata (EXCL)
Emiten EXCL juga membubuhkan pertumbuhan pendapatan Semester I-2019 sebesar 10,96% menjadi Rp12.26 triliun. Saat ini, EXCL sedang mengembangkan fibre optic sebagai penunjang jaringan data 4G. Karena lebih separuh pelanggan mereka telah menggunakan jaringan 4G. Bukan tidak mungkin, hal itu membuat pendapatan emiten dan harga sahamnya pun naik. Saat ini, EXCL berada di angka Rp3.360.
Saham dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga menjadi salah satu emiten saham yang berhasil stabil dan meroket di tengah pandemi. Terlihat saham ini mengalami kenaikan hingga 81,56% menjadi Rp 2.560 per saham. Meski demikian, harga saham EXCL sepanjang tahun ini masih tercatat turun 18,73%.
Apapun pilihan saham emiten telekomunikasinya, kamu harus mempertimbangkan tujuan dan kemampuan finansial. Bandingkan harga saham TLKM, ISAT, dan EXCL dengan kinerja positif mereka. Kalau kamu menguasai analisis teknikal dan fundamental lebih bagus lagi. Namun jangan kecewa kalau perjalanannya saham turun. Karena saham cocok digunakan untuk investasi jangka panjang.
Nah, bagi kamu yang mau beli saham dan memiliki saham secara langsung, kamu bisa membelinya dengan mudah kapan dan di mana saja di Ajaib. Hanya di Ajaib, kamu bisa memiliki saham hanya dengan modal Rp100 ribu. Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai miliki saham kamu sekarang!