Saham

Daftar Saham Telekomunikasi Terbaru di BEI 2024

saham-telekomunikasi

Di awal tahun saham telekomunikasi terpantau bergerak aktif. Hal ini terjadi seiring prospek profitabilitas yang meningkat karena momentum perayaan Natal dan Tahun Baru lalu. Saham telekomunikasi cukup profit karena kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi dan koneksi internet yang cukup tinggi.

Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi telah mendorong pertumbuhan teknologi dan penetrasi internet semakin meluas di Indonesia. Saat ini hampir semua aktvitas yang kamu lakukan terhubung dengan internet dan menggunakan berbagai teknologi pendukung. Mulai dari kebutuhan belajar, bekerja, transportasi, bahkan hingga aktivitas makan dan minum. 

Selain itu, perusahaan telekomunikasi di Indonesia juga merespons lonjakan permintaan akan layanan digital. Dengan adopsi tinggi terhadap aplikasi mobile dan platform daring, perusahaan telekomunikasi berinovasi untuk menyediakan layanan yang lebih beragam, seperti streaming video, pembayaran digital, dan solusi Internet of Things (IoT).

Regulasi yang dinamis juga memberikan dampak pada industri ini, dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi harus beradaptasi dengan kebijakan yang berkembang untuk memastikan kepatuhan dan memberikan layanan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dalam konteks ini, tren yang berfokus pada keamanan dan privasi data semakin menjadi perhatian utama. Melalui terobosan teknologi dan transformasi layanan, perusahaan telekomunikasi di Indonesia terus menavigasi lingkungan bisnis yang kompetitif dan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ekosistem digital nasional.

Daftar Saham Telekomunikasi Terdaftar di BEI 2024

Hingga tulisan ini dipublikasikan, terdapat 11 perusahaan di sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024. Simak di bawah ini daftar lengkapnya:

1. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) merupakan salah satu pemain kunci dalam sektor penyediaan jaringan dan layanan telekomunikasi berbasis radio digital tetap di Indonesia. Dengan fokus pada teknologi canggih, perusahaan ini menjalankan operasionalnya di berbagai wilayah, mencakup Jakarta, sejumlah wilayah di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Sejak dimulainya komersialisasi operasional pada 1 November 1995, PT Bakrie Telecom Tbk menjadi bagian integral dari Grup Bakrie, menandai peran krusialnya dalam memajukan dunia telekomunikasi di Indonesia.

2. PT XL Axiata Tbk (EXCL)

XL Axiata merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Berdiri sejak 8 Oktober 1996, EXCL telah menyediakan beragam layanan ritel dan korporat, didukung oleh infrastruktur jaringan di Indonesia.

Pada tahun 2015, perusahaan ini menghadirkan jaringan 4G LTE secara nasional dan terus berkembang ke teknologi 5G sejak Q3 2021. EXCL melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia sejak 29 September 2005.

3. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) muncul sebagai penyedia layanan telekomunikasi terkemuka yang mengadopsi teknologi CDMA, menawarkan akses seluler dan mobilitas terbatas (fixed wireless access). Dengan jaringan CDMA EV-DO yang mencapai standar setara dengan 3G broadband, Smartfren memiliki jaringan terluas di Indonesia.

Dalam menjalankan operasionalnya yang dimulai pada tahun 2003, perusahaan ini tergabung dalam kelompok bisnis Sinarmas. Sementara itu, pencatatan saham perusahaan dilakukan melalui Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 16 Desember 2002.

4. PT Sinergi Inti Andalan Prima (INET)

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) didirikan pada tahun 2016 sebagai sebuah entitas di sektor teknologi informasi. Fokus utama perusahaan ini adalah menyediakan layanan kepada perusahaan lain dalam model bisnis business-to-business, dengan mayoritas klien berasal dari penyedia layanan internet.

Jangkauan layanan yang ditawarkan mencakup layanan pusat data interkoneksi, kolokasi, loop lokal atau akses lokal, serta IP Transit (NAP).

Dengan kehadiran 13 Point of Presence (POP) di berbagai kota besar di Indonesia, INET semakin memperkuat posisinya dalam industri. Sementara itu, tanggal 16 Desember 2016 mencatatkan momen signifikan dengan dilakukannya penawaran saham perdana (IPO) perusahaan.

5. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)

PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dibentuk pada 27 Desember 2006 dengan nama PT Sumber Primautama. Pada 29 April 2016, perusahaan tersebut bergabung dengan PT Sky Vision Networks, mengubah namanya menjadi PT MNC Vision Networks (MVN).

MVN, sebagai bagian dari struktur PT Global Mediacom Tbk, berfungsi sebagai induk bagi sejumlah perusahaan penyiaran berbayar dalam kelompoknya. Portofolio layanan yang dikelola oleh perusahaan melibatkan MNC Vision, K-Vision, MNC Play, Playbox, Vision+, dan Vision Picture.

Dengan jumlah pengguna aktif yang mencapai lebih dari 34 juta setiap bulan, MVN telah menjadi salah satu pemain utama di industri ini. Kantor pusatnya terletak di MNC Tower, Jakarta Pusat. Sementara itu, melalui Initial Public Offering (IPO) pada 27 Desember 2006, saham perusahaan terdaftar di pasar.

6. PT Indosat Ooredo Hutchinson Tbk (ISAT)

PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) merupakan hasil dari penggabungan antara Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri, dua penyedia telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Berawal dari tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing, perusahaan ini berkomitmen menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada tahun 2008, Ooredoo, perusahaan publik asal Qatar dan afiliasinya, menjadi pemegang saham utama perusahaan.

Pada tahun 2022, terjadi penggabungan dengan Hutchinson Tri. ISAT menyediakan layanan telepon ritel melalui merek-merek terkenal seperti IM3, 3, dan MPWR. Sejarahnya mencatat pencatatan saham perusahaan melalui Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 10 November 1967.

7. PT Jasnita Telekomindo (JAST)

PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) adalah perusahaan telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1996, dengan fokus pada penyediaan solusi kartu panggil dan suara berbasis IP untuk klien korporat. Pada tahun 2000, perusahaan memperkenalkan layanan voice-over IP (VoIP) yang dikenal sebagai Dolphin.

Pada tahun 2014, JAST mengelola dan melayani tiga bisnis di Jakarta, yakni Grand Indonesia Shopping Town, WTC Mangga Dua, dan Oakwood Cozmo.

Saat ini, perusahaan terbagi menjadi tiga unit bisnis utama, yaitu telekomunikasi, pusat panggilan, dan komunikasi cloud. Kantor pusat perusahaan berlokasi di E-Trade Building lantai 5, Jakarta Pusat. Selanjutnya, perusahaan mencatatkan sahamnya dalam Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 25 Januari 1996.

8. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)

PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) didirikan pada tahun 1994 sebagai perusahaan kontraktor yang berfokus pada pembangunan infrastruktur jaringan kabel darat. Perusahaan ini mulai mengembangkan layanannya pada tahun 2011 dengan menjadi kontraktor kabel bawah laut melalui proyek sistem kabel Batam-Dumai.

Hingga tahun 2022, KETR telah berhasil menginstal sistem kabel serat optik bawah laut dan darat sepanjang 6.000 km. Jangkauan layanan yang diberikan mencakup desain dan rekayasa, survei dan perizinan, pengadaan material, pemasangan kabel, pengujian dan uji coba, serta investasi proyek.

Pada tanggal 25 November 1994, perusahaan ini kemudian mencatatkan sahamnya dalam Initial Public Offering (IPO).

9. PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA)

Mora Telematika Indonesia Tbk berfokus pada sektor telekomunikasi yang mencakup kegiatan kabel, penyedia layanan internet (ISP), dan layanan interkoneksi internet (NAP).

Perusahaan ini melayani beragam segmen pelanggan, termasuk Telco, ISP, pemerintah, perusahaan, dan rumahan.

Sebagai salah satu penyedia layanan jaringan fiber optic backbone terbesar di Indonesia, Mora Telematika Indonesia memiliki cakupan layanan domestik yang meluas dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua, dengan tambahan interkoneksi ke Singapura sebagai bagian dari cakupan layanan internasional. IPO perusahaan dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2000.

10. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), yang dikenal juga dengan nama Mitratel, adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang fokus pada penyediaan infrastruktur telekomunikasi.

Dengan lebih dari 28.500 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia, Mitratel menjadikan semua operator seluler sebagai penyewa.

Dua lini bisnis utamanya melibatkan penyewaan menara dan penyediaan layanan terkait menara, mencakup solusi proyek, layanan terkelola, bisnis digital, fiberisasi menara, dan solusi infrastruktur tepi. Pencatatan saham Mitratel dilakukan melalui Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 18 Oktober 1995.

11. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) adalah perusahaan telekomunikasi dan jaringan yang dimiliki oleh negara. Berdiri pada bulan Juli 1965, TLKM didirikan untuk memisahkan industri pos dari industri telekomunikasi yang sedang berkembang pesat pada periode tersebut.

Seiring dengan evolusi teknologi, terutama sejak tahun 1995 dengan kemajuan pesat teknologi seluler, TLKM terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanannya. Perusahaan saat ini berfokus pada tiga domain bisnis digital, yaitu konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital. IPO TLKM dilakukan pada tanggal 24 September 1991.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan andal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga aset kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat men-download aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Artikel Terkait