Analisis Saham

Bedah Saham MTEL, Penyedia Menara Telekomunikasi Terbesar di Asia

Bedah Saham MTEL, Penyedia Menara Telekomunikasi Terbesar di Asia

Ajaib.co.id – Menara telekomunikasi sudah menjadi salah satu infrastruktur vital dalam keseharian kita. Perusahaan-perusahaan dalam bidang ini pun terus bertumbuh dari tahun ke tahun, menghasilkan kinerja keuangan yang ciamik. Salah satu perusahaan besar menara telekomunikasi ini adalah dari PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (saham MTEL), anak usaha milik Telkom Indonesia.

Saham MTEL sendiri pertama kali IPO sejak November 2021 dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 18.33 triliun. Lalu bagaimana kinerja dan prospeknya di tahun 2024 ini? Apakah saham MTEL layak dikoleksi? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Profil Singkat Emiten Saham MTEL

PT Dayamitra Telekomunikasi, atau yang lebih akrab disebut Mitratel, merupakan perusahaan penyedia jasa menara telekomunikasi yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Perusahaan telah menggarap sayap bisnis Menara Telekomunikasi Telkom sejak tahun 2008, tetapi seluruh operasional berjalan secara independen. Perusahaan juga memiliki hubungan baik dengan operator jaringan seluler terkemuka Indonesia lainnya.

Saat ini, Mitratel memiliki 36.439 menara sehingga Mitratel merupakan perusahaan infrastruktur digital (Digital InfraCo) yang independen dan terbesar di Asia Tenggara serta di posisi ke-12 secara global. Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.278 menara di Jawa dan 21.161 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara.

Bisnis Mitratel sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu penyewaan site, reseller, dan layanan lain-lain. Mitratel juga memiliki entitas anak yang kepemilikan sahamnya sebesar 99,99%, yaitu PT Persada Sokka Tama. PST bergerak dalam bidang menara telekomunikasi beserta ekosistemnya, termasuk jasa penunjang digital untuk mobile infrastructure.

Kinerja Laporan Keuangan Mitratel di 2023

Prospektus MTEL menunjukkan kinerja keuangan yang sangat atraktif. Berikut kinerja laporan keuangan saham MTEL di kuartal II 2024 ini.

Q2 2024202320222021
Pendapatan2,24 triliun8,59 triliun7,72 triliun6,86 triliun
Laba Kotor2,00 triliun7,53 triliun6,67 triliun5,68 triliun
Laba Bersih543,06 miliar2,01 triliun1,78 triliun1,38 triliun
Total Aset57,61 triliun57,01 triliun
Total Liabilitas24,27 triliun22,97 triliun
Total Ekuitas33,33 triliun34,03 triliun

Dilansir dari Kontan, kinerja saham MTEL diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2024. Hal ini didorong oleh ekspansi pesat dalam bisnis serat optik dan peningkatan pendapatan perusahaan pada kuartal I-2024.

MTEL mencatatkan pendapatan tertinggi dari bisnis serat optik sebesar Rp85,22 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2024, mengalami lonjakan sebesar 148,8% secara tahunan (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ini membuat perusahaan yakin bahwa lini bisnis serat optik memiliki prospek yang menjanjikan.

Selain itu, MTEL juga mencatat peningkatan jumlah penyewa (tenant) dari 57.409 pada akhir Desember 2023 menjadi 57.808 pada akhir Maret 2024, bertambah 399 tenant dalam satu kuartal. Kolokasi juga meningkat 1,4% dari 19.395 menjadi 19.673 pada periode yang sama, sehingga rasio penyewaan naik menjadi 1,52x.

Secara keseluruhan, MTEL membukukan pendapatan sebesar Rp2,20 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2024, tumbuh 7,3% secara tahunan. Laba bersih perusahaan mencapai Rp 521 miliar, meningkat 4,0% secara tahunan. Bisnis sewa menara menyumbang Rp 1,83 triliun, meningkat 5,4%.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Won Jonghoon, memprediksi kinerja MTEL akan tumbuh positif di tahun 2024. Menurutnya, MTEL merupakan satu-satunya perusahaan di sektor menara yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan sewa menara, meskipun pesaing lain mengalami perlambatan pendapatan akibat merger IOH dan 3 Hutchinson pada awal tahun 2022.

Namun, Jonghoon menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi MTEL, termasuk potensi merger EXCL dan FREN yang diperkirakan dapat menurunkan pendapatan. Meskipun demikian, pada kuartal I-2024, ketergantungan pendapatan MTEL pada kedua perusahaan tersebut hanya sekitar 20,4%, lebih rendah dibandingkan dengan kompetitor lain yang berada pada kisaran 30%.

Selain itu, Jonghoon menilai bahwa suku bunga sangat mempengaruhi kinerja perusahaan menara. Jika pemangkasan suku bunga dilakukan sekali atau dua kali pada tahun 2024 dan berlanjut di tahun 2025, hal ini akan mendorong kinerja perusahaan menara yang tertekan oleh beban bunga. Sebaliknya, jika suku bunga tetap tinggi, kinerja emiten menara termasuk MTEL akan terpengaruh negatif.

Sementara itu, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas juga memprediksi kinerja MTEL akan tumbuh positif sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan bisnis serat optik yang cukup baik dan peningkatan penetrasi pengguna internet di Indonesia menjadi faktor pendukung utama.

Sukarno merekomendasikan “Hold” untuk saham MTEL dengan target harga Rp 750 per saham, sementara Jonghoon merekomendasikan “Netral” dengan target harga Rp 770 per saham.

Rasio-rasio Keuangan Mitratel

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apakah suatu saham layak dibeli, lazimnya kita perlu meninjau rasio-rasio keuangan. Berikut ini rangkuman rasio keuangan terakhir saham MTEL di Kuartal II 2024..

RasioQ2 2024Q2 2023Q2 2022Q2 2021
Return on Equity (RoE)1,68%1,63%1,31%5,12%
Return on Assets (RoA)0,94%0,93%0,82%2,17%
Gross Profit Margin (GPM)51,75%49,52%48,02%49,14%
Operating Profit Margin (OPM)46,37%46,82%40,56%41,91%
Net Profit Margin (NPM)23,91%24,75%23,93%21,72%
Current Ratio (CR)28,34%60,04%261,17%50,75%
Debt to Equity Ratio (DER)73%72%64%136%

Rasio-rasio di atas menunjukkan kondisi keuangan perusahaan mengalami angka yang stagnan. Di mana, ROA dan ROE hanya mengalami sedikit peningkatan.

Kebijakan Dividen Mitratel

Pada saat IPO, MTEL menuturkan bahwa perusahaan berencana untuk membagikan dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Usulan pembagian berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 70% dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan.

Jumlah dividen yang dibagikan akan bergantung pada laba tahun berjalan dengan menimbang indikator dan keputusan RUPS sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan yang berlaku.

TahunDividenJenisImbal Hasil
202412,184Bonus2,88%
2024170,562Tahunan2,69%
2023151,178Tahunan2,19%
202362,631Bonus3,10%
202211,57Tahunan1,51%

Hal ini terbukti bahwa saham MTEL tidak pernah absen membagikan dividennya sejak tahun 2022. Dilansir dari Kontan, pada tahun 2024 ini, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun atau 70% dari laba bersih tahun buku 2023, setara dengan Rp17,05 per saham. 

Sebagai pemanis, MTEL juga membagikan dividen khusus sebesar 5% dari laba bersih tahun buku 2023 kepada pemegang sahamnya. Ini setara dengan Rp 100,52 miliar atau Rp 5,20 per saham.  Alhasil, Mitratel akan membayarkan dividen sebesar Rp 1,5 triliun atau setara dengan Rp 18,25 per saham. Artinya, dividend payout ratio (DPR) MTEL mencapai 75% laba bersih tahun buku 2023.

Prospek Bisnis Mitratel

Keunggulan utama Mitratel terletak pada kepemilikan menara yang tersebar se-nusantara. Dengan ekspansi jaringan dan konsumsi data di luar Jawa yang jauh dari saturasi, prospek pertumbuhan penyewaan menara masih sangat tinggi. Para operator jaringan seluler juga tentu berkeinginan untuk terus memperluas jangkauan layanannya.

Jaringan luar Jawa saat ini masih didominasi oleh Telkomsel. Namun, Mitratel menjalankan operasional independen dan dapat menjalin kerjasama dengan operator lain. Apalagi Mitratel memiliki rekam jejak yang sudah terbukti selama bertahun-tahun, dengan tarif sewa-menyewa yang kompetitif.

Mulai Investasi di Ajaib Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, obligasi, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait