Analisis Saham

Saham MTLA, Prospek Menarik untuk Peminat Saham Properti

Profil Singkat Emiten

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) merupakan perusahaan pengembang perumahan dan gedung serta layanan terkait. Perusahaan didirikan pada tahun 1994 dan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 20 Juni 2011.

Portofolio Metropolitan Land mencakup kawasan residensial Metland Menteng, Metland Puri, Metland Transyogi, Metland Cileungsi, dan Metland Cibitung. Perusahaan juga mengelola properti komersial Hotel Horison Bekasi, Mal Metropolitan, Grand Metropolitan Mall, Waterland, Hotel @HOM Tambun, serta Hotel Horison Seminyak Bali.

Kepemilikan saham MTLA terbesar berada di tangan Northern Trust (37,50%), sebuah perusahaan layanan keuangan asal Amerika Serikat. Pemegang saham pengendalinya adalah PT Metropolitan Persada Internasional (36,70%). Sedangkan sisanya berada di tangan masyarakat (25,80%).

Saham MTLA memiliki market cap sebesar Rp3,23 triliun dengan harga penutupan Rp422 per lembar pada tanggal 20 April 2021. Mari kita analisis MTLA lebih lanjut untuk menilai seberapa bagus prospek sahamnya ke depan.

Kinerja Laporan Keuangan Terakhir

Berdasarkan laporan keuangan MTLA untuk tahun fiskal 2020, perusahaan mencatat penurunan laba hingga nyaris 50% (Year-on-Year) di tengah pandemi Covid-19. Penurunan laba terjadi akibat berkurangnya sales, tetapi perusahaan juga telah berupaya menekan beban-beban untuk menopang kinerja keuangan.

Berikut rangkuman kinerja laba MTLA berdasarkan laporan keuangan terakhir (dalam juta rupiah kecuali jika dinyatakan secara khusus):

Total aset MTLA menurun hingga 2,86% menjadi Rp5,93 triliun dalam laporan kuartal IV/2020 dari Rp6,11 triliun pada tahun sebelumnya. Liabilitas perusahaan berkurang menjadi Rp1,86 triliun dari Rp2,26 triliun dalam rentang waktu yang sama. Baik liabilitas jangka panjang maupun jangka pendek sama-sama menurun.

Adapun ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk MTLA meningkat menjadi Rp3,79 triliun dari Rp3,58 triliun.

Riwayat Kinerja

Bagaimana dengan rasio-rasio keuangan MTLA? Berikut ini perbandingan kinerja keuangan MTLA selama empat tahun terakhir:

Fluktuasi beberapa rasio di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan MTLA menurun tipis-tipis saja antara tahun 2017-2019, hingga akhirnya pandemi Covid-19 memukul kinerja keuangan perusahaan. Meski demikian, kemampuan perusahaan menghasilkan cuan masih kokoh dan rasio utang tetap terkendali.

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

MTLA rutin membagikan dividen setiap tahun selama periode 2017-2020, meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. Berikut ini riwayat pembagian dividen MTLA:

Dividend yield MTLA per tahun berkisar antara 1-2 persen saja, sehingga sebenarnya tak terlalu besar. Sejumlah saham properti lain memberikan dividen lebih besar, misalnya DMAS dan JRPT. Namun, jatah dividen MTLA sudah lebih konsisten dibandingkan saham-saham properti seperti PWON, SMRA, dan BSDE.

Prospek Bisnis MTLA

PT Metropolitan Land Tbk telah menerima ISO 9001:2015 tentang sistem manajemen mutu berstandar internasional. Perusahaan juga mendapatkan beragam penghargaan lain dari berbagai instansi, termasuk 100 Fastest Growing Companies Award 2019 dari Majalah Info Bank. Tak dapat dipungkiri, MTLA merupakan salah satu pendatang baru yang sedang naik daun di bidang properti.

Kinerja keuangan perusahaan sempat tertekan pada tahun 2020, tetapi dampak pandemi terhadap MTLA relatif lebih ringan dibandingkan sejumlah perusahaan real estate lain yang sama-sama sudah go public.

Perusahaan juga sigap merancang strategi untuk memanfaatkan aneka insentif baru pemerintah di bidang properti. Misalnya dalam merespons diskon PPN properti yang diluncurkan pemerintah beberapa bulan lalu, MTLA berupaya mendorong pembangunan properti di bawah Rp2 miliar.

MTLA menargetkan recurring income antara Rp1,5 triliun hingga Rp1,6 triliun untuk tahun 2021. Adapun anggaran capex MTLA 2021 mencapai Rp550 miliar. Anggaran sebanyak Rp205 miliar di antaranya akan dipergunakan untuk akuisisi lahan, Rp190 miliar untuk pembangunan infrastruktur, dan sisanya untuk penyelesaian sejumlah proyek anyar seperti Hotel Kertajati dan Royal Venya Ubud.

Apabila kinerja PT Metropolitan Land Tbk tahun 2021 benar-benar pulih kembali seiring dengan berlalunya pandemi Covid-19 dan maraknya pasar properti, kita dapat mengharapkan pendapatan dan laba meningkat sesuai ekspektasi.

Perlu diperhatikan bahwa pendapatan MTLA bukan hanya berasal dari penjualan residensial, melainkan juga beragam hotel di Jawa-Bali yang tingkat huniannya sempat merosot pada era pandemi.

Kesimpulan

Menurut data RTI, saham MTLA memiliki PBV 0,85x. PBV ini tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa emiten properti populer lain seperti PWON (1,68x), DMAS (2,09x), dan SMRA (2,09x); serta nyaris seimbang dibandingkan dengan BSDE (0,84x). Sedangkan PER-nya 11,86x, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan DMAS (8,58x). Angka PER tersebut juga lebih rendah dibandingkan PWON (26,41x), BSDE (89,81x), dan SMRA (79,42).

Berdasarkan beragam data fundamental yang ditinjau sejauh ini, saham MTLA cukup potensial sebagai wahana investasi kita. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan melaksanakan efisiensi operasional cukup bagus, relatif stabil dari tahun ke tahun.

Perusahaan juga rutin membagikan dividen yang dapat menambah pundi-pundi investor jangka panjang maupun jangka pendek.

Artikel Terkait