Analisis Saham

Kuasai Properti, Saham JRPT Tawarkan Dividen Stabil

Profil Singkat Emiten

PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) adalah perusahaan pengembang yang mengelola perumahan dan properti komersial di kawasan Jakarta Selatan dan Tangerang. Perusahaan awalnya didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT Bintaro Raya, tetapi kemudian berubah nama pada tahun 1992.

Perusahaan merupakan bagian dari grup Jaya, gabungan perusahaan-perusahaan yang 40% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Portofolio Jaya Property antara lain Bintaro Jaya dan Graha Raya di Tangerang Selatan, Serpong Jaya, Jaya Imperial Park, Bintaro Plaza Residences, Puri Jaya Pasar Kemis, Apartemen Emeral Bintaro, Plaza Bintaro, Plaza Slipi Jaya, Bintaro Trade Center, Pusat Grosir Senen Jaya, Rumah Sakit Pondok Indah, Hotel Citra Dream Bintaro, dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, kegiatan usaha utama perseroan mencakup akuisisi lahan, pengembangan properti dan penyewaan pusat perbelanjaan.

Kepemilikan saham JRPT terbesar berada di tangan pemegang saham pengendalinya, yakni PT Pembangunan Jaya (63,59%). Komposisi kepemilikan saham sisanya Watiga Trust Pte Ltd (14,03%), Masyarakat Indonesia (13,60%), Asing (7,45%), serta Saham Treasury (1,33%).

Saham JRPT memiliki market cap sebesar Rp7,63 triliun dengan harga penutupan Rp555 per lembar pada tanggal 20 April 2021. Mari kita analisis lebih lanjut untuk menilai seberapa bagus prospek saham JRPT.

Kinerja Laporan Keuangan Terakhir

Berdasarkan laporan keuangan tahunan JRPT untuk tahun fiskal 2020, perusahaan masih mampu menghasilkan laba di tengah pandemi COVID-19. Berikut rangkuman kinerja laba JRPT berdasarkan laporan keuangan terakhir (dalam miliar rupiah):

Total aset JRPT meningkat 2,8% menjadi Rp11,48 triliun dalam laporan kuartal IV/2020 dari Rp11,16 triliun pada tahun sebelumnya. Liabilitas perusahaan berkurang menjadi Rp3,61 triliun dari Rp3,76 triliun dalam rentang waktu yang sama. Baik liabilitas jangka panjang maupun jangka pendek sama-sama menurun tipis.

Sedangkan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk JRPT meningkat menjadi Rp7,53 triliun dari Rp7,09 triliun.

Bagaimana dengan rasio-rasio keuangan JRPT? Berikut ini perbandingan kinerja keuangan JRPT selama empat tahun terakhir:

Fluktuasi beberapa rasio di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan JRPT relatif stabil. Margin laba konsisten berada di atas 40 persen, sedangkan rasio utangnya terus berkurang dari tahun ke tahun. Pandemi Covid-19 memang memangkas omsetnya, tetapi tidak terlalu keras menggoyahkan stabilitas kinerja tersebut.

Hanya saja, ROE dan ROA terus menerus melemah. Penurunan ini masih tergolong aman sekarang, tetapi investor perlu mencermati perkembangan selanjutnya.

Riwayat Kinerja

Kalau dilacak lebih jauh ke belakang, kinerja pendapatan dan laba JRPT tidak pernah naik ataupun turun terlalu drastis. Berikut ini rangkuman sejumlah parameter dari ikhtisar laba/rugi 2017-2020:

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

JRPT termasuk emiten yang rajin bagi-bagi dividen untuk para pemilik sahamnya. Hal ini tampak dari riwayat pembagian divide untuk periode 2017-2020.

Sebagai perusahaan BUMD, selayaknya JRPT memang membagikan dividen untuk berkontribusi pula bagi pemasukan pemerintah DKI Jakarta. Dalam hal ini, kita juga akan “kecipratan rezeki” jika turut memiliki saham JRPT.

Tapi, bagaimana dengan prospek bisnisnya sendiri? Mari simak bahasan berikutnya.

Prospek Bisnis JRPT

Sumber pendapatan utama JRPT berasal dari penjualan kavling tanah dan unit bangunan, disusul oleh pendapatan hotel dan pendapatan sewa. Fasilitas-fasilitas lain seperti ice rink, water park, parkir, dan lain-lain juga masih berkontribusi, meskipun semuanya kompak melorot di tengah pembatasan sosial terkait Covid-19.

Seiring dengan pemulihan ekonomi, pendapatan dan laba JRPT dari semua sumber dapat diharapkan untuk meningkat. Belanja konsumen yang meningkat pasca-pandemi dapat meramaikan lagi mal-mal milik JRPT.

Sedangkan penjualan properti akan terdukung oleh beragam kebijakan pemerintah bagi sektor properti. Mulai dari pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, PPN 0%, penurunan suku bunga, hingga relaksasi rasio LTV, berpotensi positif bagi portofolio JRPT.

Pada awal bulan Maret 2021, JRPT juga baru saja meluncurkan hunian menengah atas klaster i Gardenia di proyek Graha Raya, Tangerang Selatan. Klaster yang dirancang untuk generasi milenial ini diyakini akan laris berkat segmentasi pasar yang unik dan perbaikan sektor properti.

Harga Saham JRPT (Kesimpulan)

Menurut data RTI, saham JRPT memiliki PBV 1,01x. PBV ini tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa emiten properti populer lain seperti PWON (1,68x), DMAS (2,09x), dan SMRA (2,09x); meski lebih tinggi dibandingkan BSDE (0,84x). Sedangkan PER-nya 8,25x. Angka PER tersebut lebih rendah dibandingkan PWON (26,41x), DMAS (8,58x), BSDE (89,81x), maupun SMRA (79,42).

Jika dilihat dari parameter PBV saja, saham JRPT sudah terlihat menggiurkan. Saham JRPT juga merupakan pilihan yang cukup baik bagi pengincar dividen dan peminat investasi jangka panjang.

Keberlanjutan bisnisnya tak diragukan lagi karena dibekingi oleh pemerintah DKI Jakarta. Apalagi kinerja keuangan dari tahun ke tahun pun terbilang relatif stabil di bidangnya.

Artikel Terkait