Perencanaan Keuangan, Saham

Rasio Solvabilitas: Mengukur Sehatnya Keuangan Perusahaan

Ajaib.co.id – Apa yang menjadi indikator kesehatan keuangan suatu perusahaan? Laba, dividen, utang, atau aset? Keempatnya bisa menjadi indikator. Tetapi, variabel-variabel tersebut tidak menjadi indikator tunggal dalam mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Nah, terkait utang, ada istilah rasio solvabilitas yang bisa digunakan untuk mengukur sehat atau tidaknya keuangan perusahaan.

Apa yang dimaksud dengan rasio solvabilitas? Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi semua utang atau kewajibannya. Utang di sini mencakup baik jangka pendek, menengah maupun dengan jaminan. 

Ada kalanya, perusahaan atau pelaku usaha menjalankan kegiatan usahanya tidak hanya menggunakan dana sendiri, melainkan juga utang. Rasio solvabilitas ini dapat mengetahui perbandingan antara dana internal dan dana yang dipinjam dari kreditur.

Perbandingan ini diperlukan guna mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan berasal dari utang. Dari kacamata peminjam (kreditur), rasio solvabilitas menunjukkan indikasi keamanan atau kesehatan keuangan suatu perusahaan atau bisnis yang bisa menentukan keputusannya untuk mengucurkan pinjaman.

Sebagian kalangan juga memaknai rasio solvabilitas sebagai upaya untuk membandingkan beban utang perusahaan secara keseluruhan terhadap aset atau ekuitasnya. Pendeknya, solvabilitas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi atau membayar semua pinjaman melalui jumlah aktiva yang dimiliki. Kemampuan ini nantinya akan memengaruhi laporan keuangan perusahaan.

Secara lebih lengkap, di bawah ini merupakan sejumlah manfaat rasio solvabilitas.

  • Menganalisa posisi perusahaan dari sudut pandang kewajiban utangnya.
  • Mengetahui daya atau kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh utang beserta bunganya.
  • Menganalisa keseimbangan aset (nilai aktiva) terhadap modal perusahaan.
  • Mengetahui berapa besar aset perusahaan yang disokong oleh utang.
  • Menganalisa pengaruh nilai utang terhadap pengelolaan aset perusahaan.
  • Mengetahui berapa banyak modal perusahaan yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
  • Mengetahui porsi dan besaran dana pinjaman yang akan segera ditagih (jatuh tempo) terhadap modal perusahaan.

Rasio solvabilitas terdiri dari tiga jenis, yaitu rasio utang terhadap ekuitas, rasio utang, dan rasio cakupan bunga. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis tersebut.

Rasio Utang Terhadap Ekuitas(Debt to Equity Ratio)

Rasio utang terhadap ekuitas membandingkan total liabilitas dan ekuitas (equity). Secara logika, utang tidak boleh lebih besar daripada modal. Tujuannya agar beban perusahaan tidak bertambah. 

Rasio ini menunjukkan bahwa utang yang segera jatuh tempo akan ditagih berbanding modal yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin rendah tingkat rasio, maka kondisi keuangan perusahaan semakin baik. Hal ini karena porsi utang terhadap modal semakin kecil. Rasio utang terhadap ekuitas memiliki batas terendah 100% atau 1:1.

Rumus rasio utang terhadap ekuitas dalam rasio solvabilitas adalah:

        total utang

Rasio utang terhadap ekuitas =          x 100%

     ekuitas (modal)

Rasio Utang (Debt Ratio)

Rasio utang menunjukkan sejauh mana perusahaan menggunakan utang untuk membiayai asetnya. Rasio ini membandingkan antara total aset yang dimiliki dan total utang (liabilities). Perbandingan ini dilakukan karena aset dan ekuitas merupakan dua hal yang berbeda. Jadi, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang aset dan ekuitas.

Aset perusahaan merujuk pada sumber daya yang bersumber dari transaksi atau kegiatan lain di masa lalu sehingga menjadi milik perusahaan. Sementara itu, ekuitas hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas sesuai hakikat akuntansi.

Di samping itu, rasio utang juga menunjukkan kemampuan perusahaan agar bisa mendapatkan pinjaman baru. Pinjaman baru ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tambahan modal dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Jika tingkat rasio utang semakin tinggi, maka jaminan berupa aset yang ada dan uang yang diberikan oleh kreditur dalam jangka panjang semakin terjamin. Dalam konteks ini, utang yang dihitung adalah semua utang perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Batas rasio terendah pada rasio utang sama dengan rasio utang terhadap ekuitas, yakni 100% atau 1:1. Besaran rasio 1:1 bermakna Rp1 utang jangka panjang bisa dijamin Rp1 aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. 

Kebanyakan kreditur lebih memilih rasio utang yang rendah. Pasalnya, rasio utang rendah berarti kondisi perusahaan aman (solvable). Potensi perusahaan mengalami kebangkrutan pun bisa dibilang relatif kecil.

Rumus rasio utang dalam rasio solvabilitas adalah:

total utang

Rasio utang =       x 100%

 total aset 

Rasio Cakupan Bunga (Times Interest Earned Ratio / Interest Coverage Ratio)

Jenis rasio solvabilitas terakhir ialah rasio cakupan bunga. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga pada masa yang akan datang. Rasio ini membandingkan laba sebelum pajak dan bunga terhadap biaya bunga yang sesuai dengan prinsip akuntansi.

Rumus rasio cakupan bunga dalam rasio solvabilitas adalah:

        laba sebelum pajak dan bunga

Rasio cakupan bunga =    x 100%

beban bunga

Rasio cakupan bunga mengukur jumlah laba sebelum pajak dan bunga yang digunakan untuk membayar biaya bunga di masa depan. Berbeda dengan dua rasio sebelumnya, rasio cakupan bunga dinyatakan dalam satuan angka, bukan dengan persentase.

Angka tersebut menunjukkan berapa kali perusahaan dapat membayar bunga dengan laba sebelum pajak dan bunga. Jadi, jelas jumlah rasio yang lebih besar dianggap lebih menguntungkan daripada rasio yang lebih kecil.

Bila rasio cakupan bunga suatu perusahaan menunjukkan angka 4, contohnya, berarti perusahaan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar total beban bunga sebanyak empat kali lipat. Hal ini juga berarti pendapatan perusahaan empat kali lebih tinggi dibandingkan biaya bunga pada suatu periode yang dijadikan dasar penghitungan.

Sumber: Rasio Solvabilitas dan Cara Penyelesaiannnya dan Rasio Solvabilitas: Pengertian, Rumus, dan Perhitungannya, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait