Saham

Mengenal Strategi dan Cara Investasi Saham yang Aman

cara bermain saham yang aman

Ajaib.co.id – Pasar saham seringkali menjadi pilihan investasi bagi pemula. Karena, memang instrumen investasi ini terhitung lebih menguntungkan dibanding obligasi ataupun deposito. Lalu, bagaimana cara investasi saham yang aman? Untuk mengetahui strategi dan cara investasi saham yang aman, kamu nampaknya perlu mengikuti ulasan berikut ini.

Ketika berinvestasi saham, kamu harus mengetahui ada yang dinamakan dengan “high risk, high return“. Bisa dibilang, jika kamu ingin keuntungan yang besar, kamu harus siap mempertaruhkan risiko yang tinggi pula. Meskipun hal tersebut bisa disepakati oleh investor saham, tetapi tetap ada kok cara investasi saham yang aman.

Bagi yang belum mengetahuinya, saham bisa dibilang sebagai bukti pemilikan atas perusahaan dan dapat menjadi klaim atas kekayaan dan penghasilan perseroan. Terbukti, saham memang merupakan instrumen investasi paling potensial untuk mendapatkan keuntungan besar.

Mengenal saham, tentunya juga harus mengetahui Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai lembaga di pasar modal, BEI menjembatani investor-investor untuk membeli ataupun menjual saham. Dalam trading saham atau transaksi saham, satuan yang digunakan adalah lot, di mana 1 lot sendiri senilai 100 lebar saham.

Setelah mengetahui sedikitnya mengenai saham sekarang sudah waktunya kamu mengetahui cara jual beli saham yang aman. Untuk itu, simak poin-poin cara investasi saham yang aman yang telah redaksi Ajaib himpun ini.

1. Gunakan Uang Dingin

Tidak sedikit investor pemula yang tersesat dalam pembelian saham pertamanya. Seringnya, mereka tidak memisahkan mana dana untuk investasi, dan mana dana pribadi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Istilah uang dingin ini mengacu pada uang yang menganggur dan memang tidak memiliki urgensi untuk dipakai dikehidupan sehari-sehari. Oleh karenanya, uang dingin ini cocok sekali untuk membeli saham.

Membeli saham tidak semata hanya investasi jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang. Di mana, ada jangka waktu tertentu untuk kamu bisa mendapatkan uang kamu kembali, atau bahkan mendapatkan keuntungan dari penjualan saham misalnya.

2. Pertimbangkan Sekuritas dengan Biaya Transaksi Terbaik

Biaya transaksi adalah biaya yang dibebankan kepada kamu selaku investor dalam jual beli saham. Perlu dicatat, biaya transaksi tiap perusahaan sekuritas memang tidak seragam. Ada yang mematok besar, ada juga yang mematok kecil baik untuk transaksi jual ataupun transaksi beli.

Jangan semata-mata karena ada sekuritas berbiaya kecil, kamu serta merta memutuskan untuk memakai sekuritas tersebut, tetapi harus ada pertimbangan yang matang.

Bisa jadi ada sekuritas dengan biaya yang cukup besar karena memang memiliki fitur-fitur yang lengkap dan pelayanan yang paling prima di antara sekuritas lainnya.

3. Ikuti Situasi Terkini

Saat kamu memutuskan untuk memiliki saham, suka atau tidak suka, kamu harus memperluas wawasan kamu. Kamu harus benar-benar mengikuti perkembangan ekonomi, bisnis, politik, atau apapun isu yang bisa mempengaruhi naik turunnya harga saham. Seperti sekarang ini, selama situasi wabah virus corona, banyak harga saham turun.

Dengan mengikuti perkembangan hal-hal yang telah disebutkan tadi, kamu jadi bisa membaca situasi dan selanjutnya bisa membuat penilaian mana langkah-langkah yang baik untuk dilakukan. Karena investasi saham harus penuh perhitungan, tidak bisa asal-asalan.

4. Refleksikan Diri, Kamu itu Investor atau Trader?

Seperti yang sudah dibahas di poin pertama, saham tidak semata hanya investasi jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang. Di mana, ada jangka waktu tertentu untuk kamu bisa mendapatkan uang kamu kembali, atau bahkan mendapatkan keuntungan.

Bila kamu lebih senang mencari keuntungan dari harga yang naik atau turun dalam waktu yang relatif singkat atau jangka pendek, maka kamu lebih cocok untuk menjadi trader. Namun, jika kamu yakin dalam beberapa tahun ke depan kamu bisa memanen keuntungan dari saham yang kamu tanam, maka kamu lebih cocok jadi investor dalam investasi jangka panjang.

Hal ini perlu kamu pertimbangkan dari sekarang, karena banyak yang merugi karena mereka tidak tahu harus menjadi trader atau investor. Di saat kamu menjalani dua peran ini sekaligus, bisa jadi konsentrasi kamu dalam mengamati situasi terkini menjadi terpecah dan tidak optimal, baik itu untuk jangka pendek, ataupun jangka panjang.

5. Prioritaskan Saham Blue Chip

Setelah membahas trader atau investor, jika kamu memilih untuk menjadi investor, maka yang perlu kamu prioritaskan sekarang adalah saham blue chip.

Bagi kamu yang belum mengetahui, saham blue chip ini adalah saham-saham yang memiliki kualitas terbaik di bursa saham. Saham blue chip juga dikenal dengan stabilitas keuntungan yang menjanjikan dan saham paling aman untuk investasi jangka panjang karena nilainya cenderung naik di tiap tahunnya.

Biasanya, saham blue chip diisi oleh saham-saham dari consumer goods ataupun perbankan. Namun itu tidak bisa jadi patokan, karena salah satu perusahaan BUMN, Telkom Indonesia juga menjadi salah satu saham blue chip. Sebagai contoh, berikut ini adalah saham-saham perusahaan yang bisa kamu coba.

  • Telkom Indonesia (Kode Emiten: TLKM) adalah saham unggulan dari perusahaan BUMN. Memang secara bisnis, Telkom Indonesia menempati operator telekomunikasi terbaik yang ada di Indonesia. Selain itu, Telkom Indonesia juga menjadi salah satu perusahaan yang rajin membagi dividen di tiap tahunnya. Dalam hitungan 10 tahun, dividen payout saham TLKM bahkan meningkat dari 40% menjadi 90% profit.
  • Unilever Indonesia (Kode Emiten: UNVR) adalah saham unggulan dari sektor consumer goods. Menjadi salah satu perusahaan consumer goods paling laris di pasar Indonesia, membuat Unilever Indonesia mendapatkan laba secara konsisten tiap tahunnya. Tidak heran kalau saham ini masuk dalam kategori blue chip, karena stabilitas keuntungannya memang tidak tergoyahkan.
  • Bank BRI (kode BBRI) adalah bank yang memiliki laba perbankan paling besar di Indonesia. Perbankan berumur lebih dari seabad ini memang sukses menjaring banyak nasabah di pasar Indonesia. Pengalaman dan kemampuan dalam mengelola kredit mikro dan UMKM yang menjadikan bank BRI menjadi perbankan blue chip yang ada di Indonesia.

Baca juga: Trading Saham Harian Punya 3 Teknik Khusus Agar Untung Terus

6. Investasi Saham di Ajaib

Sekarang kamu sudah bisa memulai investasi saham dengan mudah lewat aplikasi Ajaib. Dengan Ajaib, kamu bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman, hal ini karena Ajaib telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan.

Selain itu, Ajaib juga telah menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk investor profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman investasi yang lebih baik, cepat, dan andal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

7. Beralih ke Reksa Dana

Jika menurut kamu investasi saham masih begitu berisiko dan belum bisa meyakinkan kamu sebagai cara investasi saham yang aman, kamu juga bisa lho memulai investasi dengan instrumen lainnya yang lebih rendah resiko, salah satunya adalah investasi reksa dana. Bisa dibilang, reksa dana adalah salah satu instrumen investasi berisiko rendah dengan keuntungan yang tidak kalah besar dari saham.

Karena itu, untuk investor pemula, ada baiknya kamu mencoba produk investasi reksa dana. Kini, investasi reksa dana juga lebih praktis karena hanya dengan bermodal smartphone saja, kamu sudah bisa memulainya. Untuk lebih simpel dan anti ribet, kamu bisa gunakan aplikasi Ajaib untuk memulai investasi reksa dana. Yuk dicoba!

Artikel Terkait