Ajaib.co.id – Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan kondisi untuk menghadapi New Normal. Kadaan ini yang mengharuskan kita menata ulang kehidupan seiring penyebaran pandemi virus corona (COVID-19). Dalam berinvestasi, para investor pun harus menyusun ulang portofolionya untuk beradaptasi dengan kondisi sekarang. Dari berbagai instrumen investasi yang ada, kira-kira instrumen investasi mana yang cocok di era New Normal? Untuk mendapatkan jawabannya, simak ulasan redaksi Ajaib berikut ini.
Dalam kondisi New Normal, diperkirakan ekonomi dan bisnis bakal mulai bergerak kembali. Masyarakat bisa kembali masuk ke instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham dan reksa dana. Meskipun dalam situasi ini, emas pun masih cukup bagus sebagai simpanan investasi.
Jika kamu hanya mengandalkan uang yang kamu sisihkan di tabunganmu saja, kamu perlu memikirkan kembali keputusan tersebut. Sebab, inflasi akan terus ada, yang membuat nilai nominal dari uangmu tersebut semakin kecil dari tahun ke tahun. Tentu berbeda halnya bila kamu menaruh uangmu tersebut ke dalam bentuk investasi jangka panjang seperti saham dan reksa dana saham. Instrumen tersebut dapat menghasilkan pengembalian hingga 20% setiap tahunnya, bahkan lebih.
Tingkat pengembalian dari investasi saham dan reksa dana lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi yang terjadi, yakni sekitar 2% setiap tahunnya. Itulah mengapa kamu disarankan untuk berinvestasi mulai dari sekarang.
Bukan hanya investasi reksa dana dan saham saja yang menjadi investasi terbaik jangka panjang yang bisa kamu pilih, melainkan ada pula jenis instrumen investasi lainnya.
Instrumen Investasi Terbaik di Era New Normal
Sebelum memilih produk investasi dan mulai berinvestasi, di bawah ini adalah berbagai jenis instrumen investasi yang bisa kamu pilih.
1. Emas
Emas atau logam mulia bukan hanya dijadikan sebagai aksesoris untuk menunjang penampilan saja melainkan emas juga bisa dijadikan sebagai investasi yang menjanjikan untuk hari tua kamu nanti.
Investasi emas juga disebut sebagai safe haven, yang mana emas memiliki kelebihan yakni dinilai kebal terhadap inflasi dan memiliki kecenderungan untuk selalu mengalami kenaikan harga setiap tahunnya. Jika kamu berinvestasi emas dalam kurun waktu hingga 10 tahun, kamu bisa memperoleh keuntungan hingga lebih dari 100%.
Ini terjadi pada bulan 25 Juni 2009 – 26 Juni 2019, yang mencatatkan pengembalian investasi emas hingga 110%. Namun, hal ini juga terjadi karena nilai mata uang Rupiah melemah terhadap dolar USD.
Kenaikan rata-rata harga emas setiap tahunnya juga perlu diperhatikan. Pada periode 2008-2009 sebesar sebesar 20%, sedangkan 2010-2013 adalah 10%. Rata-rata harga emas mengalami kenaikan dan penurunan yang tipis hingga saat ini.
2. Saham
Memiliki saham di sebuah perusahaan bonafit tentu menjadi sebuah kebanggaan tersediri bagi diri kamu. Mengapa? Karena kamu akan menyandang status sebagai pemilik saham di perusahaan tersebut.
Salah satu alasan mengapa saat ini banyak sekali orang-orang yang berlomba-lomba untuk berinvestasi saham disebabkan oleh tingkat pengembalian yang sangat tinggi, yakni mencapai 20-30% setiap tahunnya.
Namun, kamu perlu mewaspadai tingkat risiko kerugian yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Kamu bisa memulai investasi sahammu dengan membeli 1 lot saham (100 lembar) perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik seperti saham-saham pada indeks saham blue chip.
Sebut saja emiten saham BBCA (saham Bank BCA), di mana kamu perlu menyiapkan dana sebesar Rp2,8 juta (harga 3 Juni 2020) untuk membeli 1 lot saham perusahaan ini. Kamu juga perlu mempertimbangkan biaya setoran awal pembuatan rekening saham dan rekening dana nasabah. Di Ajaib Sekuritas, kamu bisa membuka rekening saham secara gratis.
3. Reksa Dana
Selain berinvestasi saham secara langsung, kamu juga bisa memiliki saham di perusahaan terbaik Indonesia melalui investasi reksa dana bersama Ajaib. Kamu bisa memilih reksa dana saham terbaik tanpa memusingkan banyak opsi atau pilihan terkait historis kinerja pada produk reksa dana. Di mana, tingkat risiko kerugian dari reksa dana juga lebih kecil dibanding dengan investasi saham langsung.
Jika kamu berinvestasi di reksa dana saham bersama Ajaib, kamu bisa memperoleh rata-rata pengembalian yang menarik, tergantung profil risiko dan pilihan produk reksa dana yang kamu ambil. Kamu bisa memulai investasi secara berkala dari nominal kecil sekalipun, yakni minimal Rp10 ribu.
Di Ajaib, investor pemula juga boleh berkonsultasi langsung dengan manajer investasi sebagai ahli keuangan, agar kamu tidak salah pilih.
4. Deposito
Deposito juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko yang redah dan bisa kamu pilih. Dengan risiko rendah, bunga deposito pun tidak terlalu tinggi dibanding ketika kamu memilih investasi reksa dana atau saham. Selain itu, investasi ini juga tidak bisa kamu lakukan dalam jangka pendek.
Karena biasanya, bunga akan diberikan minimal jika kamu berinvestasi 1 tahun. Selain itu, jenis investasi ini juga memiliki jatuh tempo, di mana kamu tidak bisa mengambil atau mencairkan investasi sebelum jatuh tempo selesai. Jika kamu ambil sebelum waktunya, kamu akan dikenakan denda ataupun tidak bisa mendapatkan bunga yang sudah kamu dapatkan.
Diversifikasi Risiko Investasi Menjadi Kuncinya
Walaupun banyak pilihan dan tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan untuk hari tua kamu nanti, hal yang perlu kamu ingat adalah pandemi virus corona ini belum berakhir. Artinya kondisi saat ini masih belum menentu. Oleh karena itu, memiliki beragam portofolio investasi sangat disarankan untuk minimalisasi risiko kerugian tetap lakukan diversifikasi aset.