Saham

Daftar Saham Blue Chip Syariah untuk Investasi Amanmu

daftar saham blue chip syariah

Ajaib.co.id – Bagi kamu yang ingin memilih saham berbasis syariah namun tetap ingin mendapatkan keuntungan dari saham, kamu bisa coba memilih saham blue chip syariah. Saham yang masuk ke dalam kategori blue chip selalu di rekomendasikan dalam jangka panjang karena memiliki kapitalisasi besar dan bisa mencapai 40 triliun. 

Saham blue chip merupakan saham perusahaan yang menunjukkan performa yang baik seperti fundamental yang baik, kinerja yang solid, sahamnya dikenal dan laris di pasar saham, produk perusahaannya diminati masyarakat terlebih jika produk tersebut banyak dibutuhkan oleh masyarakat, memiliki track record yang baik dan selalu mendapatkan laba secara konsisten. 

Jadi penasaran saham-saham apa sajakah itu, dan bagaimana pergerakan nilai mereka? Yuk, simak lebih lanjut bersama artikel Ajaib ini.

Apa itu Saham Blue Chip Syariah?

Saham Blue Chip Syariah merupakan saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar lebih dari Rp10 triliun, sehingga sangat direkomendasikan untuk dijadikan portofolio investasi jangka panjang, terlebih berkat harganya yang stabil naik.

Indeks saham syariah yang dibuat Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti Jakarta Islamic Index (JII) dan Jakarta Islamic Index (JII) 70 adalah tempat bagi kamu untuk memonitor pergerakan daftar saham Blue Chip yang disusun Bursa Efek.

Perlu kamu ingat bahwa tidak berarti semua saham syariah menguntungkan untuk dimiliki. Namun, ada beberapa di antaranya yang selama 5 tahun lebih terbukti menunjukkan performa yang baik, yang bisa dilihat dari revenue atau income yang dihasilkan tiap tahun dan profit atau net income per tahun.

Di samping itu, tingkat likuiditas saham-saham syariah tersebut juga cukup tinggi, hingga grafik harga per lembarnya cenderung naik.

Bedanya Saham Blue Chip Biasa & Syariah

Sebenarnya, saham blue chip syariah dan saham blue chip konvensional tidak jauh berbeda dengan perbedaan antara saham konvensional dan syariah. Hanya saja, terdapat beberapa prinsip yang terdapat dalam saham blue chip syariah, diantaranya adalah:

1. Tidak Bertentangan Dengan Syariah

Saham blue chip syariah merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK) dan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sehingga kegiatannya pun harus sesuai prinsip syariah dan tidak melanggar aturan syariah. Produk yang dibisniskan dalam perusahaan saham syariah pun harus produk halal yaitu tidak terbuat dari bahan yang haram seperti produk makanan yang bahannya mengandung daging babi dan sebagainya. 

DSN-MUI juga mengatakan bahwa perusahaan yang menerbitkan saham syariah tidak diperbolehkan memproduksi, mendistribusi, mendagangkan atau menyediakan barang haram. Baik haram secara lizatihi (haram karena zatnya) yang merupakan barang yang secara hukum sudah ditetapkan haramnya ataupun haram lighairihi (haram bukan karena zatnya) yang secara hukum bukan barang haram namun barang tersebut dikelola atau didapatkan dengan cara yang haram.

2. Memenuhi Rasio Keuangan

Rasio dalam saham syariah juga harus berdasarkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 35 tahun 2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Rasio keuangan berupa utang berbasis bunga dibandingkan aset tidak boleh lebih dari 45% dan pendapatan berbasis bunga juga pendapatan non halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain tidak boleh lebih dari 10%.

Jika berbicara mengenai pendapatan, saham syariah dan konvensional sama-sama mendapatkan keuntungan yang  sama. Pendapatan tersebut berupa deviden yang merupakan keuntungan/laba yang didapat dari perusahaan. Selain deviden, saham syariah dan saham konvensional juga memiliki keuntungan lain berupa capital gain. 

Daftar Saham Blue Chip Syariah

Agar keuntungan lebih maksimal, kamu bisa berinvestasi ke dalam saham blue chip untuk jangka panjang. Namun, perlu diketahui bahwa keuntungan yang besar juga ada risiko yang besar juga. Jadi pastikan sebelum memilihnya, cobalah lakukan analisa terlebih dahulu. Berikut daftar saham syariah blue chip yang bisa kamu pilih. 

  1. ADRO Adaro Energy Indonesia Tbk.
  2. ANTM Aneka Tambang Tbk.
  3. BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk.
  4. BRPT Barito Pacific Tbk.
  5. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
  6. EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk.
  7. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
  8. EXCL XL Axiata Tbk.
  9. HRUM Harum Energy Tbk.
  10. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
  11. INCO Vale Indonesia Tbk.
  12. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
  13. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
  14. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
  15. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
  16. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
  17. KLBF Kalbe Farma Tbk.
  18. MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
  19. MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
  20. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
  21. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
  22. PTBA Bukit Asam Tbk.
  23. SCMA Surya Citra Media Tbk.
  24. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
  25. TINS Timah Tbk.
  26. TLKM Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
  27. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
  28. UNTR United Tractors Tbk.
  29. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
  30. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

Kesalahan dalam Memilih Saham Blue Chip Syariah yang Perlu Dihindari

Agar tidak salah mengambil strategi, hindari 11 kesalahan memilih daftar saham blue chip syariah berikut ini.

1. Terpaku pada Satu Saham

Perilaku ini sangatlah berbahaya karena membuat investor saham menjadi tidak rasional, mengabaikan hal buruk tentang saham favoritnya saat sudah jatuh cinta, dan hanya ingin mendengar hal baik saja (confirmation bias). Teruslah mengamati saham syariah lain yang juga potensial demi alternatif dan pengaman dana investasi kamu.

2. Awam Sisi Fundamental

Dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah saham, seharusnya faktor fundamental perusahaan menjadi analisis mendasar, terutama karena laba rugi perusahaan menjadi pemicu utama peningkatan harga saham. Sifat ingin untung instan menyebabkan banyak investor lebih suka melihat tren sesaat analisis teknikal.

3. Mudah Putus Asa

Meskipun hanya sebagian, memiliki saham berarti memiliki sebuah bisnis, dimana akan selalu ada risiko ketidakpastian dan kerugian, di samping keuntungan. Mudah putus asa akibat kesalahan dalam investasi tidak akan menjadikanmu investor cerdas sukses bermental baja.

4. Tersandera Saham Murah yang Tidak Potensial

Jangan cepat tergiur yang receh, jangan malas mencari info, rajin meningkatkan literasi, dan menganalisa. Kamu nggak mau dana investasimu mager kan?

5. Enggan Membeli Saham Saat Harga Merosot

Perilaku instan investor hijau adalah rame-rame panic selling saat harganya merosot. Padahal harusnya, cermati dan bandingkan dulu fundamental dan kinerja tiap perusahaan penerbit saham dalam periode tertentu, pilih yang terbaik, dan ketika harganya anjlok karena tertekan situasi pasar, langsung borong sahamnya lebih banyak lagi (kalau dananya ada lho!). Dan justru langsung jual ketika tren harganya melesat naik terus, demi memperoleh profit besar.

6. Terjebak Transaksi Jangka Pendek yang Berisiko

Short selling memang menggiurkan karena bisa untung jutaan rupiah hanya dalam beberapa menit! Tapi, transaksi jenis ini sangat menguras waktu, energi,, emosi serta resiko kerugian besar akibat votilitas harga dan praktek saham gorengan.

8. Phobia Rugi

Terlampau berani dan terlalu takut rugi dalam investasi saham, sama berbahayanya! Latih diri kamu untuk tegas melakukan cut loss pada saham-saham yang sudah terlalu lama karam. Ingat, saham bukan harta karun terpendam ya!

9. Salah Masuk Pasar

Kerap kali kepanikan pasar melahirkan harga saham yang overpriced atau underpriced, akibat sensitif terhadap hembusan situasi makroekonomi media. Hindari ikut-ikutan beli saham saat kondisi pasar bullish, sehingga overpriced, dan sebaliknya, jangan panic selling di pasar bearish, karena bisa terjebak underpriced.

10. Tidak Mengecek Ulang Tips Saham

Investor sukses selalu mengecek ulang tiap saran yang diterimanya. Nggak percayaan itu bukan hal yang tercela kok di dunia bisnis, malah perlu. Teknologi memudahkan komunikasi, gunakan semaksimal mungkin untuk upaya verifikasi dan mengumpulkan informasi yang strategis bagi pengembangan dana investasimu secara mandiri.

Segera wujudkan niatmu berinvestasi di saham-saham yang ada dalam daftar saham Blue Chip Syariah, tapi jangan lupa hindari 10 potensi kesalahan di atas. Minimalkan risikonya dengan investasi yang berintegritas, fleksibel dan menguntungkan seperti reksa dana di Ajaib.

Aplikasi Ajaib ini mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000, menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta diawasi penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, Ajaib tetap jadi pilihan cerdas untuk kaum milenial.

Artikel Terkait