Analisis Saham, Saham

Saham LEAD, Murah Tapi Cek Dulu Kinerjanya Sebelum Membeli

Saham LEAD, Murah Tapi Cek Dulu Kinerjanya Sebelum Membeli

Ajaib.co.id – PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan maritim terintegrasi. Layanan tersebut mendukung industri hulu migas. Perusahaan ini didirikan oleh Eddy Kurniawan Logam dan Rudy Kurniawan Logam pada 1995.

Pada 2011, perseroan menggandeng Pacific Radiance Pte Ltd untuk menjadi mitra strategis bisnis. Pada Desember 2013, perseroan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Saat IPO, saham LEAD berada pada level Rp2.800. Kini harga saham LEAD terjun bebas seharga Rp50 per lembar sejak Agustus 2019. Adapun pemegang saham per Desember 2018 adalah Alstonia Offshore Pte. Ltd. dengan porsi 31,98%, Rudy Kurniawan Logam sebesar 8,85%, Hpam Ultima Ekuitas 1 dengan 6,45%, Manoj Pitamber Nanwani sebesar 5,61%, dan publik dengan 47,12%.

Memang, saham ini sangat murah. Namun apakah patut dimiliki oleh investor? Apakah fundamental perseroan baik? Apa saja rencana bisnisnya tahun ini? Cek bedah kinerja saham LEAD berikut ini.

Kinerja Saham LEAD di 2022

PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) optimistis mampu mencapai target kinerja pada tahun 2022 lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis 23 Agustus 2022, LEAD berhasil mencatat pendapatan senilai US$ 13,16 juta pada paruh pertama tahun ini. Pendapatan tersebut naik 10,21% dari periode yang sama tahun lalu US$ 11,94 juta.

Dilansir dari Kontan, pendapatan tersebut didapat dari pihak ketiga untuk jasa pelayaran menyumbang US$ 12,27 juta dan jasa pelayaran lainnya berkontribusi US$ 877.448. Pelanggan dengan nilai pendapatan lebih dari 10% meliputi PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Bahtera Niaga International, PT Trijaya Global Marindo, dan PT Pelayaran Nasional Ekalyapurnamasari.

Di saat yang sama, LEAD juga mencatat beban pokok pendapatan yang 13,40% lebih besar dari sebelumnya US$ 10,97 juta menjadi US$ 12,44 juta pada semester pertama tahun ini. Setelah dikurangi beban lain-lain, LEAD harus menanggung rugi tahun berjalan senilai US$ 3,05 juta atau 25% lebih besar dari rugi tahun berjalan pada semester 1 tahun lalu US$ 2,44 juta.

Sekretaris Perusahaan LEAD Adrianus Iskandar mengatakan bahwa kenaikan laba bersih pada semester pertama tahun ini disebabkan peningkatan biaya gaji dan tunjangan dan harga spare part yang lebih tinggi, termasuk harga pengirimannya. Ke depannya, LEAD berupaya untuk melanjutkan upaya efisiensi.

Meski realisasi kinerja keuangan di semester pertama tahun ini di bawah target, tetapi Adrianus optimis di semester kedua akan mengejar kekurangan di semester 1. LEAD percaya dapat mencapai target pendapatan sebesar US$ 27 juta untuk tahun 2022 lalu.

Kinerja pada paruh kedua tahun ini akan didorong salah satunya oleh peningkatan permintaan jasa armada LEAD dan juga ada sedikit peningkatan harga sewa kapal. Pada semester pertama 2022, tingkat utilisasi kapal tercatat 75%. Untuk saat ini kami belum berencana untuk menambah armada.

Sebagai informasi, total kapal yang beroperasi sekitar 41 unit kapal. LEAD juga merealisasikan belanja modal sekitar US$ 1,4 juta hingga Juni 2022 dari total capex yang disiapkan sebesar US$ 2,3 juta. Ia bilang semua capex digunakan untuk kebutuhan docking kapal.

Dari segi kontrak, Logindo Samudramakmur Tbk berhasil mengempit kontrak baru sebesar US$ 21 juta hingga akhir Juli 2022. Adapun perseroan memasang target kontrak baru sebesar US$ 27 Juta tahun ini. Kontrak baru tersebut diperoleh dari perusahaan minyak seperti PHM, PHE NSO, Premier Oil, HCML dan lainnya.

Tak Terkena Dampak Langsung Pandemi Covid-19

Sekretaris Perusahaan PT Logindo Samudramakmur Adrianus Iskandar mengatakan bahwa bisnis perseroan tak terkena dampak langsung pandemi covid-19. Hal itu terlihat dari penyerapan anggaran belanja modal capital expenditure (capex) pada semester III-2020 senilai USD1,1 juta untuk pemeliharaan dan docking kapal. Sepanjang 2020, capex perseroan sebesar USD1,4 juta dari kas internal, Kontan.co.id (17/11/2020).

Saat pandemi berlangsung, perseroan menahan ekspansi hingga akhir tahun lalu. Termasuk belum memiliki rencana membeli kapal baru. Saat ini, perseroan memiliki 44 armada kapal. Tahun lalu, perseroan fokus membidik pelanggan baru, mendapatkan kontrak baru hingga di luar perairan Indonesia, serta efisiensi biaya, Kontan.co.id (13/08/2020).

Meski demikian dampak tak langsung pandemi membayangi kinerja LEAD. Menurut Iskandar, pendapatan LEAD untuk 2020 bisa jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu jika tidak ada pandemi. Pandemi telah memengaruhi harga minyak dan mengakibatkan aktivitas eksplorasi perusahaan migas berkurang. Sehingga harga minyak mengalami penurunan.

Secara keseluruhan, utilisasi rata-rata dari armada LEAD adalah 72% hingga September 2020. 44 armada kapal melayani kegiatan eksplorasi dan produksi migas atau offshore support vessel.

Kinerja Keuangan LEAD

Dalam lima tahun ini, bisnis LEAD mengalami penurunan. Hal tersebut terlihat dari penurunan pendapatan dari 2015 hingga 2019. Data dari laman perseroan, logindo.co.id, meski masih mencatatkan rugi tahun berjalan, tetapi LEAD berhasil memangkas kerugian tersebut.

Laporan Laba Rugi 202120202019 2018 2017 2016 2015
Pendapatan USD28,7 jutaUSD25,5 jutaUSD25,6 juta USD26,8 juta USD27 juta USD32,5 juta USD47,1 juta
Laba Kotor USD5 jutaUSD4,6 jutaUSD1,3 juta USD1,4 juta -USD1 juta USD2,1 juta USD13,5 juta
Rugi Tahun Berjalan -USD2,6 juta-USD2,6 juta-USD8,5 juta -USD45,3 juta -USD20,1 juta -USD20,9 juta USD7,4 juta

Di tengah persaingan industri transportasi laut yang semakin ketat beberapa tahun ini, LEAD masih mampu mencetak pendapatan. Meski pendapatan menurun, penyebabnya bukan hanya persaingan bisnis. Pada 2019, faktor kegiatan pada sektor minyak dan gas pun menurun. Sehingga permintaan layanan kapal pendukung lepas pantai berkurang.

Namun pada 2019, perseroan memberlakukan kebijakan memanfaatkan kembali kapal yang tidak beroperasi, menjual kapal lama, memperoleh kontrak jangka panjang sebesar USD35,47 juta, serta menyelesaikan restrukturisasi bank, di mana pinjaman jangka panjang perseroan diperpanjang hingga 2024 dan bunga pinjaman akan dibayarkan pada akhir masa pinjaman.

Sepanjang 2020, perseroan juga terkena dampak pandemi meski tidak secara langsung. Kegiatan ekonomi yang berjalan lambat memengaruhi kinerja industri. Sehingga tak sedikit perusahaan yang berhenti beroperasi dan tidak menggunakan jasa penyewaan kapal.

Berikut ini rasio laporan keuangan LEAD:

Rasio 2019 2018
ROA -5,56% -25,24%
ROE -21,09% -91,85%
NPM -33,37% -168,75%
CR 139,15% 69,20%
DER 276,75% 221,40%

Dividen Saham LEAD

Tidak bisa dipungkiri bahwa dividen sering menjadi incaran para investor, termasuk investor saham LEAD. Saham LEAD pernah memberikan dividen saham di awal IPOnya, yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Dan hingga saat ini, saham LEAD berhenti memberikan dividen bagi pemegang sahamnya.

TahunDividen TunaiJenis
201440,00 (IDR)Interim
201328,00 (IDR)Final

Prospek Bisnis LEAD

Walaupun pandemi masih berlangsung, LEAD optimis menekan rugi bersih tahun ini. Perseroan menargetkan rugi bersih sekitar USD1,5 juta hingga USD2 juta. Penentuan target tersebut tak lepas keberhasilan pada 2020. Seperti perseroan mampu menurunkan biaya operasional kapal sekitar 12% dan restrukturisasi biaya bunga pinjaman hingga 40%.

Di sisi lain, perseroan terus membidik kontrak kapal baru sepanjang 2021. Sehingga perseroan dapat memaksimalkan utilisasi kapal-kapalnya. Target utilisasi kapal di atas 70% dari 44 armada. Awal 2021, perseroan memperoleh kontrak sebesar USD800 ribu, Kontan.co.id (18/01/2021).

Menurut Adrianus, LEAD memiliki target pendapatan senilai USD25 juta tahun ini atau meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Ia melihat bahwa operasional perusahaan migas di Indonesia masih berjalan lancar. LEAD sebagai penyedia jasa kapal angkutan dapat menawarkan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi di wilayah lepas pantai atau offshore support vessels (OSV).

Bagaimana dengan Saham LEAD?

Melihat kinerja keuangan perseroan yang kurang impresif, harga saham LEAD terdiskon cukup dalam. Dari harga Rp2.800 pada 2013 ke Rp59 pada 2023. Murah? Tentu saja.

Bagi investor yang tertarik membeli saham murah, sebaiknya tahan dulu. Tunggu kinerja perseroan di tengah pandemi dan harga minyak yang naik-turun.

Nah, sambil menunggu kinerja saham, yuk cek saham di perusahaan atau industri lain di Ajaib! Di sini, kamu bisa menemukan berbagai emiten saham dengan kinerja baik lho! Yuk investasi sekarang juga!

Di Ajaib, kamu bisa memulai investasi saham hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu. Selain itu, di Ajaib kamu bisa memilih berbagai industri mulai dari kesehatan, keamanan, konstruksi, transportasi, dan masih banyak lagi. Cara membeli saham LEAD di Ajaib atau saham lainnya pun mudah, kamu bisa melakukannya kapan saja dan di mana saja. Namun, pastikan sebelum membeli saham, lakukan analisis saham LEAD maupun saham lainnya yang ingin kamu beli nanti. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi kamu sekarang juga di Ajaib.

Artikel Terkait