Banking

Mengetahui Rumus Angsuran dari Bunga Pinjaman

Ajaib.co.id – Saat kamu mengajukan pinjaman ke bank, maka pastinya kamu akan mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya adalah rumus angsuran dari bunga kredit/pinjaman, besaran, dan besaran angsurannya.

Cara mengetahui rumus angsuran dari bunga pinjaman memang tidak banyak dikuasai oleh masyarakat. Sebenarnya, cara menghitung angsuran bunga pinjaman sama saja dengan meminjam uang di bank.

Setiap jenis pinjaman tentunya memiliki perbedaan dari cara perhitungan bunganya. Meski besaran bunganya memiliki cara hitung yang berbeda, namun jumlah angsurannya harus dibayar setiap bulan.

Umumnya, ada tiga jenis rumus angsuran bunga pinjaman untuk seluruh bentuk pinjaman, yakni suku bunga flat, suku bunga anuitas, dan suku bunga efektif.

Rumus Angsuran dari Jenis Bunga Pinjaman

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rumus perhitungan dari bunga kredit/pinjaman berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasannya:

Suku Bunga Flat

Cara perhitungan suku bunga ini dianggap lebih mudah jika dibandingkan dengan dua jenis suku bunga lainnya.

Kamu bisa menemukan contohnya dari cara perhitungannya dalam kredit kepemilikan kendaraan bermotor dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Pada brosur iklan kredit kendaraan bermotor, kamu bisa menemukan kolom yang menjelaskan angsuran yang harus dibayarkan tiap bulannya.

Angka dalam kolom tersebut berlaku hingga akhir pinjaman berakhir atau lunas. Jika kamu menemukan jumlah angsuran seperti itu, maka cara perhitungan bunga yang digunakan adalah flat atau rata.

Nilai plafon pinjaman dan bunganya akan dihitung secara detail sesuai jangka waktu kredit atau tenor pinjamannya.

Supaya kamu bisa mengetahui cara perhitungan bunga flat, berikut ini adalah contoh kasusnya:

Sony mengajukan KTA sebesar Rp120 juta dalam jangka waktu 12 bulan. Kemudian, dikenakan dengan bunga pinjaman 10% per tahunnya secara flat.

  • Pokok pinjaman KTA: Rp120 juta
  • Bunga per tahunnya: 10%.
  • Jangka waktu pinjaman: 12 bulan

Rp120 juta : 12 bulan = Rp10.000.000 per bulannya.

Rp120 juta x 10 persen : 12 bulan = Rp1.000.000.

Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000.

Setelah dihitung dengan cara perhitungan suku bunga flat, angsuran yang harus kamu bayar adalah sampai pinjamannya lunas sebesar Rp11.000.000 per bulannya. Nilai tersebut tidak berubah, karena suku bunga yang dikenakan adalah flat.

Suku Bunga Efektif

Sebutan lain dari suku bunga efektif adalah sliding rate. Jenis suku bunga ini umumnya diterapkan dalam kredit dengan tenor panjang.

Misalnya, kamu mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Suku bunga efektif lebih berfokus pada kredit dengan tenor pinjaman lama, karena membuat pinjaman tidak harus buru-buru dilunasi. Sementara itu, suku bunganya juga tidak terlalu tinggi.

Suku bunga ini lebih rendah dibandingkan dengan jenis flat. Hal itulah yang membuatnya sangat cocok digunakan dalam kredit jangka panjang.

Bunga lebih rendah tersebut diperoleh dari cara perhitungan suku bunga efektif yang berasal dari sisa pinjaman dari debitur.

Jika suku bunga flat menggunakan perhitungan dengan nilai pokok pinjaman dari awal pinjaman, maka berbeda dengan suku bunga efektif.

Kreditur menggunakan perhitungan jenis suku bunga ini adalah jumlah utang yang belum dibayar setiap bulannya. 

Semakin lama, maka nilai bunga pinjamannya semakin rendah karena sisa pinjamannya berkurang.

Semakin rendah nilai bunganya, angsuran yang harus dipertanggungjawabkan setiap bulannya akan semakin berkurang.

Pada suku bunga flat, kreditur nantinya hanya menghitung di awal pinjaman untuk menentukan angsurannya. Untuk pinjaman dengan suku bunga efektif, perhitungannya akan dilakukan setiap bulan.

Hal itu dikarenakan sisa pinjamannya bakal semakin berkurang setiap bulannya, sehingga harus menghitung ulang.

Berikut ini adalah cara perhitungan suku bunga efektif yang harus kamu ketahui:

Erik mengajukan KPA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu 12 bulan, kemudian dikenakan bunga pinjaman 10% per tahunnya.

  • Pokok pinjaman: Rp120 juta
  • Bunga per tahunnya: 10 persen
  • Jangka waktu pinjaman: 12 bulan

Rp120 juta : 12 bulan = Rp10.000.000 per bulannya.

Rp120 juta – (1-1) x Rp10.000.000 x 10 persen : 12 bulan = Rp1.000.000.

Cicilan bulan pertama = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000.

Terdapat pengurangan nilai dari total angsuran pada bulan pertama, kedua, dan seterusnya. Sebab, penerapan suku bunga efektif membuat bunganya semakin kecil tergantung dari sisa pinjamannya.

Pada bulan berikutnya, hasil perhitungan bunga akan semakin rendah dan total angsurannya juga semakin berkurang.

Suku Bunga Anuitas

Perhitungan suku bunga ini merupakan hasil modifikasi dari cara perhitungan suku bunga efektif.

Nilai pembayaran dari total angsuran suku bunga efektif setiap bulannya berbeda, sering membuat debitur kebingungan. Maka dari itu, pihak kreditur membuat cara perhitungan yang mirip dengan suku bunga efektif setiap bulannya.

Jika penerapan suku bunga efektif diperoleh dari jumlah pinjaman yang dibagi dengan tenor kredit. Hal itu berbeda dengan pinjaman yang menerapkan suku bunga anuitas. 

Randy telah mengajukan kredit KPR sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu 12 bulan, kemudian dikenakan bunga pinjaman 10 persen per tahunnya secara anuitas. 

  • Pokok pinjaman: Rp120 juta
  • Bunga per tahunnya: 10 persen
  • Jangka waktu pinjaman: 12 bulan

Hasilnya: Rp10.549.906

Saat menghitung suku bunga anuitas, kamu harus teliti dengan pokok pinjaman yang digunakan pada bulan tersebut. Hal itu bertujuan untuk menyisakan pokok tabungan untuk menghitung bunga pada bulan berikutnya.

Meski begitu, suku bunganya juga sama dengan efektif. Dengan menggunakan cara perhitungan suku bunga anuitas yang berbeda, maka hasilnya akan lain.

Setelah mengetahui rumus angsuran dari bunga pinjaman, maka kamu bisa memperkirakan jumlahnya yang akan menjadi tanggung jawabmu saat mengajukan kredit.

Artikel Terkait