Ajaib.co.id – Sebagai logam mulia yang diminati di pasar komoditas, harga perak dan harga emas seringnya mengalami pertumbuhan yang beriringan. Namun, pada semester pertama tahun 2020 ini, harga perak naik dengan terseok-seok di saat pasangannya melesat kencang.
Ada apa dengan perak? Mungkin ini pertanyaan yang terngiang untuk mereka yang berinvestasi di logam mulia berwarna putih ini. Pertanyaan ini wajar terjadi karena sepanjang semester satu di tahun 2020 ini, harga perak hanya bisa naik sebanyak 1,96%.
Padahal, harga emas memiliki portofolio kenaikan harga yang cukup luar biasa, yakni menyentuh angka 17,38%. Dengan lambannya pertumbuhan perak ini, apakah sudah saatnya untuk menarik diri dari investasi ini?
Mengutip dari Kontan, analisis dari Central Capital Futures, Wahyu Laksono menyatakan bahwa sebenarnya performa perak di tahun ini masih cukup baik. Pasalnya, jika dilihat dari tiga bulan ke belakang, harga perak masih terus mengalami pertumbuhan dari bulan ke bulannya.
Memang, pertumbuhannya tidak semasif emas, tetapi pertumbuhan perak ini jauh lebih baik dari logam mulia lainnya, seperti platinum ataupun palladium. Jadi, alasan menarik diri dari investasi perak karena harga perak yang lamban dalam bertumbuh ini masih begitu prematur.
Apalagi, jika melihat harga perak, ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi di komoditas ini. Beberapa di antaranya adalah:
1. Harga Perak Terjangkau
Jika kamu ingin berinvestasi emas tetapi tidak memiliki kemampuan finansial untuk hal tersebut, kamu bisa beralih ke investasi perak. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, harga perang memang lebih terjangkau. Sehingga, untuk berinvestasi, kamu bisa memulainya dengan modal yang cukup kecil.
Keunggulan lainnya, karena kamu berinvestasi dengan modal kecil, skala risiko kerugian yang kamu tanggung juga semakin kecil. Oleh karenanya, berinvestasi perak ini juga cukup aman untuk dilakukan oleh pemula.
2. Mudah Dijual
Karena harganya yang terjangkau, perak bisa meraih segmen pasar yang lebih luas ketimbang emas. Berbagai elemen masyarakat memiliki daya beli untuk logam mulia ini. Karena banyaknya pasar yang bisa diraih, tentu untuk transaksi perak juga lebih mudah.
3. Memiliki Pasar yang Luas
Perak bukan saja logam mulia yang bisa dijadikan perhiasan. Di dalam dunia industri, perak juga berfungsi menjadi bahan baku aneka produk, misalnya saja seperti aksesori, fotografi, plating, hingga cermin. Dalam beberapa kondisi, pemanfaatan perak juga berlaku untuk sektor kesehatan, misalnya saja untuk kebutuhan gigi perak. Karena hal tersebut, permintaan komoditas ini memang begitu tinggi.
4. Jumlahnya terbatas
Ketika permintaan yang tinggi bertemu dengan jumlah yang terbatas, maka bukan tidak mungkin harga perak akan melambung tinggi untuk ke depannya. Pasalnya, jika dibandingkan emas, ternyata jumlah perak memang lebih sedikit.
5. Harga Perak Cenderung Mengalami Pertumbuhan Tiap Waktunya
Salah satu hal yang melegakan ketika investasi perak adalah harganya yang cenderung mengalami kenaikan di tiap waktunya. Alasannya perak adalah komoditas yang sepaket dengan emas. Oleh karenanya, naik turunnya harga perak cenderung mengikuti harga emas antam. Naiknya harga emas bisa jadi stimulan untuk perak bisa naik.
Karena itu, berinvestasi perak sebenarnya bisa dikatakan sebagai berinvestasi emas dalam versi yang lebih murahnya. Meskipun kali ini pertumbuhannya lebih lamban, bukan jaminan pertumbuhan perak tidak bisa meroket di semester ke-2 tahun 2020 nanti.
Oleh karenanya, bagi kamu yang ingin berinvestasi logam mulai tetapi memiliki dana yang minim, ada baiknya mulai mencoba berinvestasi perak ini.