Ajaib.co.id – Kinerja HITS memperlihatkan kenaikannya selama lima tahun ini. Namun harga saham HITS tidak demikian. Bagaimana prospek bisnis perseroan?
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) merupakan perusahaan bidang transportasi yang berdiri sejak 1977. Segmen usaha HITS adalah Angkutan LNG, angkutan petrokimia, angkutan minyak, kapal penunjang kegiatan lepas pantai, manajemen pengelolaan kapal, marine support, jasa pengerukan, serta jasa pengelolaan dan pengembangan kru kapal.
Sampai akhir 2019, HITS memiliki 82 kapal yang terdiri dari berbagai macam jenis. Seperti kapal pengangkut gas alam cair bernama LNGC Ekaputra 1 yang memiliki kapasitas 136.000 kubik meter LNG dan LNGC Triputra yang memiliki kapasitas 22.000 kubik meter LNG.
Pada Desember 1997, perseroan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan kode saham HITS, penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada level Rp675.
Adapun pemegang saham per 31 Desember 2019 adalah PT Humpuss dengan porsi kepemilikan 45,52%, PT Menara Cakra Buana memiliki 32,82%, individu mayoritas dengan 10,40%, dan masyarakat mempunyai 11,25%.
HITS Memperkuat Bisnis Jasa Pengerukan
HITS sedang memperkuat bisnis jasa pengerukan dengan menggandeng mitra atau perusahaan asing, Kontan.co.id (15/03/2021). Kerja sama bisnis ini berupa pemeliharaan sekaligus pembangunan proyek baru dalam jasa pengerukan.
Komisaris Utama HITS Theo Lekatompessy menjelaskan bahwa calon mitra strategis perseroan berasal dari Australia, China, dan India. P
erusahaan-perusahaan tersebut memiliki struktur biaya yang lebih kompetitif yang dapat membantu meningkatkan PT LIS International agar dapat mengerjakan proyek pengerukan yang bersifat pemeliharaan dengan alat-alat yang bervariasi dan cocok untuk semua medan.
HITS mencari mitra yang mau mendiversifikasi teknologi sekaligus menjaga kedaulatan negara. Saat ini, perseroan sedang dalam tahap diskusi dengan para calon mitra strategisnya.
Namun prosesnya agak berjalan lambat, karena keterbatasan mobilitas di tengah pandemi COVID-19. Diketahui bahwa PT LIS International telah memperoleh proyek pengerukan di Patimban untuk pengembangan pelabuhan besar Patimban.
Berdasarkan laporan keuangan HITS per September 2020, pendapatan bisnis jasa pengerukan sebesar USD4,69 juta atau meroket 135,17% secara tahunan. Jumlah ini setara 7,35% dari total pendapatan perseroan pada kuartal III-2020 yang mencapai USD63,71 juta.
Laba Bersih HITS Turun 17,48%
Laporan keuangan kuartal III-2020 di laman hits.co.id, diketahui bahwa HITS mencetak laba bersih sebesar USD12,69 juta atau turun secara tahunan 17,48%. Sedangkan pendapatan usaha tercatat USD63,71 juta atau turun tipis dari kuartal III-2019 senilai USD64,03 juta.
Namun beban pokok usaha perseroan naik 2,72% menjadi USD42,95 juta, laba bruto tergerus 6,57% menjadi USD20,76 juta, beban usaha naik 10,56% USD8,06 juta, dan laba usaha turun 14,94% menjadi USD12,69 juta.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), usulan pembagian dividen untuk tahun buku 2019 ditolak oleh pemegang saham mayoritas, Bisnis.com (29/11/2020). Theo Lekatompessy menjelaskan pemegang saham meminta agar saham dijual sebagai tambahan modal perseroan untuk mengembangkan usaha.
Kinerja HITS
Kinerja HITS sejak 2016 hingga 2019 menunjukkan penguatannya. Di mana total pendapatan usaha meningkat diikuti dengan kaba bersihnya.
Laporan Laba Rugi | Q3 2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 |
Pendapatan Usaha | USD63,71 juta | USD86,25 juta | USD81,80 juta | USD67,70 juta | USD60,37 juta |
Laba Kotor | USD20,76 juta | USD29,21 juta | USD29,42 juta | USD28,83 juta | USD16,09 juta |
Laba Bersih | USD12,69 juta | USD13,14 juta | USD12,54 juta | USD10 juta | USD5,38 juta |
Pada 2019, segmen usaha yang menyumbangkan pendapatan terbesar adalah LNG dengan USD30,10 juta. Disusul dengan segmen minyak sebesar USD19,46 juta dan petrokimia senilai USD18,10 juta.
Di samping itu, 2019 merupakan tahun shifting atau perubahan untuk HITS. Pasalnya, perseroan mengubah usaha dari transportasi laut ke distribusi energi. Shifting the domain diinisiasi dengan dibentuknya satu portofolio baru untuk mengelola distribusi energi.
Manajemen melihat bahwa infrastruktur dan distribusi energi sangat menjanjikan pada tahun-tahun mendatang. HITS sebagai induk usaha, berfungsi hanya sebagai investment holding, seluruh kegiatan operasional beralih ke anak dan unit usaha sesuai segmen masing-masing.
Di bawah ini rasio keuangan HITS untuk periode kuartal III-2020 dan 2019. Data diambil dari laman Ajaib.
Rasio | Q3 2020 | 2019 |
ROA | -0,5% | 1,2% |
ROE | -1,7% | 3,6% |
NPM | 11,1% | 12,5% |
CR | 73,6% | 72,4% |
DER | 242% | 297% |
Prospek Bisnis HITS
Tahun ini, HITS tak memasang target tinggi. Karena pandemi COVID-19 masih berlangsung dan berdampak pada kinerja perseroan, Kontan.co.id (26/01/2021).
Theo Lekatompessy mengatakan HITS memproyeksikan kenaikan penjualan dan perolehan kontrak sekitar 6% pada 2021. Sejak pandemi, utilisasi kapal pengangkut BBM dan gas tak terisi penuh. Karena konsumsi keduanya pun menurun.
Target pendapatan, lanjut Theo, diperkirakan sebesar USD93 juta dan target perolehan kontrak senilai USD91 juta. Pendapatan dari segmen bisnis pengangkutan LNG akan menyumbangkan pendapatan 20%, minyak, bahan kimia, dan offshore support vessel (OSV) akan menyumbang 62%, serta dari PT MISI Hutama Internasional (MISI) menyumbang 16%.
Sedangkan untuk menunjang kinerja, HITS mengalokasikan belanja modal atau capex senilai USD88 juta untuk 2021. Sumber dana berasal dari pendanaan bank dan internal perusahaan.
Capex akan digunakan oleh perseroan untuk membeli kapal baru. HITS berencana membeli satu unit FSRU dengan kapasitas 15.000 metrik ton, dua unit Harbor Tug untuk proyek kontrak dengan Pelindo dan proyek di Amurang, satu unit Oil Tanker berbobot 90.000-110.000 DWT, satu uit LPG Tanker berkapasitas 22.000 metrik ton, dan satu unit Chemical Tanker berkapasitas 4.000-6.000 meter kubik untuk mengangkut methanol.
Haruskah Mengoleksi Saham HITS?
Investor tak harus membeli saham HITS. Namun tak ada yang melarang jika investor mengoleksi saham ini. Pasalnya, kinerja keuangan HITS dalam kondisi baik.
Hanya saja industri transportasi sedang mengalami penurunan akibat pandemi. Hal tersebut memengaruhi pergerakan harga saham HITS yang bergerak lambat. Meski demikian manajemen telah mengambil kebijakan penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan perseroan.
Menurut Theo Lekatompessy dalam laporan tahunan menyatakan bahwa perseroan telah meminimalisasi risiko dengan menghentikan semua investasi baru. HITS lebih fokus mempertahankan likuiditas perseroan serta meningkatkan efisiensi di setiap lini operasional.
Harga saham HITS pada penutupan 19 April lalu adalah Rp400. PER 25,1 kali dan PBV 4,39 kali. Sedangkan emiten dengan industri yang sama, BULL, memiliki PER 4,57 kali dan PBV 0,77 kali. Harga BULL pada 19 April Rp298.
Disclaimer: nvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.