Ajaib.co.id – Sejak pertengahan tahun lalu, saham TAMU menjadi saham gocap. Harga tersebut memang murah, tetapi biasanya harga sebanding dengan kinerjanya. Bagaimana kinerja TAMU? Cek di bawah ini.
PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) merupakan perusahaan di bidang pelayaran dengan kegiatan bisnis di industri minyak dan gas lepas pantai. Perusahaan ini berdiri pada 27 Agustus 1998.
Bisnis perseroan mencakup pencarteran, pencarteran ulang, dan pengiriman pengapalan. Dengan fokus layanan pada Accommodation Work Barge (AWB) dan memasok Anchor Handling Tug Supply (AHTS).
Pada Mei 2017, perseroan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten dengan kode saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU). Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) adalah Rp110).
Adapun pemegang saham per Desember 2018 adalah PT Andalan Lepas Pantai dengan porsi kepemilikan 80% dan masyarakat sebesar 20%.
TAMU Peroleh Perpanjangan Kontrak
TAMU memperoleh perpanjangan kontrak sewa kapal dengan PT Pertamina Hulu Energi OSES pada September 2020, Kontan.co.id (13/09/2020).
Direktur TAMU Leo A. Tangkilisan mengatakan perseroan telah menandatangani perpanjangan kontrak sewa kapal NBU Accommodation Work Barge and Catering Services untuk kapal Petroleum Superior.
Perpanjangan kontrak mulai 8 September 2020 hingga 14 Maret 2021 dengan nilai kontrak maksimum senilai Rp281,74 miliar. Dengan perpanjangan kontrak tersebut, pendapatan usaha perseroan bertambah dan menunjang aktivitas operasional.
Pada Juni 2020, TAMU melakukan negosiasi ulang dengan para pelanggan. Negosiasi tarif sewa kapal harus dilakukan karena kegiatan bisnis ini terdampak pandemi, Bisnis.com (01/06/2020).
Leo menjelaskan bahwa pandemi membuat perseroan merogoh biaya tambahan. Hal tersebut dilakukan untuk menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, baik di atas kapal maupun di lingkungan perkantoran.
Pada wilayah operasional, perseroan menggunakan kendaraan khusus kru yang sesuai dengan standar kesehatan setiap pergantian kru kapal. Kendaraan tersebut dibedakan setiap pergantian untuk meminimalisir penularan COVID-19.
Pendapatan Usaha Kuartal II-2020 Tumbuh di Tengah Pandemi
Di tengah pandemi, pendapatan TAMU periode kuartal II-2020 (belum diaudit) tumbuh secara tahunan (yoy) menjadi USD7,76 juta. Kuartal II-2019 sebesar USD7,23 juta. Perseroan juga mampu sedikit menekan total beban usaha menjadi USD573,41 ribu, sebelumnya USD594,52 ribu.
Meski masih merugi, TAMU dapat memangkas kerugian secara tahunan. Total rugi bersih dari USD1,98 juta (Q2-2019) menjadi USD799,51 ribu (Q2-2020). Total liabilitas mengalami penurunan yoy menjadi USD43,53 juta, sebelumnya USD46,34 juta.
Total ekuitas juga turun menjadi USD40,35 juta, sebelumnya USD41,15 juta. Sedangkan jumlah aset berkurang menjadi USD83,88 juta, sebelumnya USD87,50 juta.
Leo menambahkan peningkatan pendapatan karena perseroan memperoleh tender baru dan harga minyak dunia mulai bergerak naik. Peningkatan pendapatan juga didukung pengoperasian kapal P. Winners yang sempat tertunda karena pandemi, neraca.co.id (09/06/2020). Berdasarkan jadwal, kapal seharusnya beroperasi pada awal 2020, tetapi tertunda akibat pandemi dan harga minyak turun.
Kinerja TAMU
Kinerja keuangan TAMU pada 2016 menunjukkan penurunan cukup tajam dibanding tahun sebelumnya. Namun tahun berikutnya perseroan mampu meningkatkan pendapatan usaha sedikit demi sedikit.
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | 2015 |
Pendapatan Usaha | USD15,54 juta | USD15,26 juta | USD14,83 juta | USD12,76 juta | USD25,10 juta |
Laba Kotor | USD1,04 juta | USD34,94 ribu | USD2,36 juta | USD44,47 ribu | USD10,80 juta |
Laba Bersih | -USD10,19 juta | -USD3,83 juta | -USD3,15 juta | -USD6,80 juta | USD4,70 juta |
Pendapatan pada 2019 disumbangkan oleh kegiatan bisnis utama, charter hire dan catering. Segmen charter hire berkontribusi terbesar pada pendapatan usaha perseroan, yakni 88,14% dari total pendapatan 2019.
Charter hire menyumbangkan USD13,70 juta atau naik 1,46% secara tahunan. Sedangkan segmen catering menyumbangkan 11,86% pada pendapatan usaha. Catering menyumbangkan USD1,84 juta atau tumbuh 4,39% yoy.
Pada 2019, perseroan melakukan beberapa strategi yang memengaruhi kinerja keuangannya, yaitu:
- Mendapatkan dua kontrak baru untuk kapal AWB Excelsior dan AWB Winner.
- Kerja sama operasional dengan PT Duta Lintas Transportasi.
- Meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan kepada pelanggan.
- Meningkatkan keterampilan dan keselamatan kerja bagi kru kapal dan manajemen perseroan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan perilaku kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.
Berikut ini rasio keuangan perseroan, data diambil dari laman Ajaib. Rasio keuangan 2019 menurun cukup signifikan dibanding 2018.
Rasio | 2019 | 2018 |
ROA | -6,4% | -1,7% |
ROE | -12,8% | -3,2% |
NPM | -52,5% | -25,1% |
CR | 18,8% | 4,1% |
DER | 105% | 95% |
Prospek Bisnis TAMU
Jika tak ada pandemi, bisnis pelayaran memiliki prospek bagus. Apalagi jika harga komoditas seperti minyak bumi menunjukan penguatannya.
Namun pandemi membuat kegiatan ekonomi melambat. Pada kuartal II-2020, perseroan harus menanggung beban lain-lain yang bertambah, seperti biaya perbaikan dan pemeliharaan serta biaya depresiasi dari kapal.
Beli atau Lewati Saham TAMU?
Setelah melihat kinerja keuangan dan pergerakan saham serta situasi terkini, sebaiknya investor melewati dulu saham TAMU. Sekilas harganya murah, tetapi saham gocap perlu diteliti lebih detail.
Bila investor menginginkan saham dengan kinerja baik, maka harus memerhatikan fundamental emiten. Kriteria saham dengan fundamental baik adalah:
- Saham memiliki kapitalisasi pasar lebih dari Rp500 miliar.
- Saham menjadi pemimpin pasar.
- Emiten mampu mencetak laba atau saham. Nilainya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
- Utangnya tak melebihi Debt Equity Ratio (DER) dan mampu memenuhi kewajiban finansial.
- Price Earning Ratio (PER) tidak jauh berbeda.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.