Analisis Saham, Saham

Kegiatan Bisnis Sempat Terhenti, Ini Kinerja Saham BUKK

Sumber: Bukaka Teknik Utama

Ajaib.co.id – Emiten saham BUKK sempat menghentikan kegiatan bisnis karena pandemi COVID-19. Inilah kinerja perseroan yang berhasil mendapatkan kontrak baru dengan otoritas bandara India.

PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) merupakan perusahaan infrastruktur dan konstruksi logam di Indonesia. Ini adalah perusahaan milik keluarga Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12.

Awalnya, perusahaan yang berdiri pada 25 Oktober 1978 ini mengawali bisnisnya dengan menjalankan bengkel kendaraan bermotor. Namun seiring perkembangan, Bukaka menghasilkan produk dan layanan pada sektor energi, transportasi, dan komunikasi.

PT Bukaka Mandiri Sejahtera (BMS), anak perusahaan Bukaka, bergerak dalam sektor pertambangan, industri, perdagangan, konstruksi, dan jasa. Anak perusahaan lain, PT Bukaka Energi (BE) menjalankan bisnis pembangkit listrik.

Pada Januari 1995, Bukaka tercatat sebagai salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). dengan kode saham BUKK, perseroan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp3.200 per saham.

Adapun pemegang saham per 31 Desember 2020 adalah PT Denaya Cakra Cipta memiliki porsi 42,60%, Solihin Jusuf Kalla mempunyai 15,85%, Suhaeli Kalla 15,84%, Ir. Achmad Kalla 15,37%, Irsal Kamarudin 0,35%, dan masyarakat dengan 9,99%.

BUKK Kontrak dengan Otoritas Bandara India Senilai Rp303 Miliar

BUKK meneken kontrak kerja sama dengan Airports Authority of India (AAI) atau otoritas bandara India akhir tahun lalu. Kontrak tersebut senilai Rp303 miliar untuk pengadaan 36 unit garbarata kaca termasuk instalasi dan perawatan, Kontan.co.id (29/12/2020).

Dalam kontrak yang berdurasi 365 hari terhitung sejak penandatanganan, BUKK akan mengirimkan garbarata untuk tujuh bandara di India. Bandara tersebut di Chennai, Dehradun, Jabalpur,Patna, Port Blair, Surat, danTrichy.

Direktur Operasional BUKK Septiastuti Hapsari mengatakan ini adalah kontrak kerja sama kelima perseroan dengan AAI sejak 2001. Setelah perseroan mengirimkan batch pertama, perseroan berkesempatan untuk mendapatkan tambahan 50% atau sebanyak 18 unit garbarata. Sehingga total pengadaan menjadi 54 unit.

Rencananya, batch pertama dikirim dalam waktu lima bulan setelah penandatanganan kontrak. Setelah 36 unit terkirim, AAI juga akan memberikan penawaran tambahan 36 unit. Sehingga total akhirnya akan menjadi 90 unit.

Ada beberapa nama besar kompetitor garbarata BUKK di India. Sebut saja Thyssenkrupp dari Jerman, Adelte dari Spanyol, dan lainnya. Namun perseroan mampu menguasai pasar garbarata dengan total garbarata terpasang di berbagai bandara di India sebanyak 148 unit.

Saptiastuti yakin bahwa pihaknya optimis dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas baik.

Pendapatan BUKK Turun Lebih Dari 50%

BUKK mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2020. Dari laporan keuangan diketahui pendapatan dari kontrak konstruksi dan non konstruksi pada 2020 Rp3,98 triliun. Nilai ini tergerus 51,76% secara tahunan (year on year, yoy) dari Rp6,04 triliun pada 2019.

Pendapatan disumbangkan oleh pos jaringan transmisi listrik, jembatan, dan forging sebesar Rp3,35 triliun; pos fasilitas dan perlengkapan bandara Rp262,48 miliar; pendapatan dari peralatan jalan, kendaraan khusus, dan oil gas equipment Rp315,38 miliar; pendapatan penjualan PLTM Rp17,52 miliar; dan hasil penjualan nikel Rp33,94 miliar.

Meski pendapatan menurun, perseroan dapat menekan beban pajak penghasilan menjadi Rp108,97 miliar. Total aset bertambah mencapai Rp4,98 triliun. Laba bersih tergerus 16,15% menjadi Rp423,61.

Kinerja BUKK

Kinerja BUKK dalam kondisi baik. Perseroan selalu membukukan pendapatan baik dari kontrak konstruksi maupun non konstruksi. Hanya saja kinerja 2020 merosot karena pandemi COVID-19, Kontan.co.id (26/04/2020).

Bahkan perseroan sempat menghentikan kegiatan bisnis energinya, karena adanya imbauan dari pemerintah. Hal itu berdampak pada mobilitas pekerja sipil dan bahan baku terganggu. Sehingga perseroan lebih banyak melanjutkan kontrak 2019 yang di-carry over ke 2020.

Laporan Laba Rugi20202019201820172016
Pendapatan dari Kontrak Konstruksi dan Non KonstruksiRp3,98 triliunRp6,03 triliunRp4,68 triliunRp2,45 triliunRp1,60 triliun
Laba KotorRp734,11 miliarRp808,24 miliarRp813,05 miliarRp388,85 miliarRp251,94 miliar
Laba BersihRp423,71 miliarRp491,95 miliarRp561,43 miliarRp180,54 miliarRp65,03 miliar

Sedangkan kinerja perseroan pada 2019 yang mencetak pendapatan cukup signifikan didukung oleh:

  • Fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia yang terdiri dari plafond KMK (baru) maksimum Rp1 triliun dan plafond garansi bank (baru) maksimum Rp500 miliar.
  • Kontrak Pekerjaan Desain, Suplai, dan Pemasangan Transmisi 500 kV Balaraja-Kembangan, Lot 1: Transmisi 500 kV Balaraja-Cikupa dan Pekerjaan Desain, Suplai, dan Pemasangan Transmisi 500 kV BalarajaKembangan, Lot 2: Transmisi 500 kV Cikupa-Kembangan.
  • Kontrak penjualan 33 unit garbarata dengan M-Solutions Co., Ltd. Airport of Thailand senilai USD7,5 juta.

Berikut ini rasio keuangan perseroan, data diambil dari laman Ajaib.

Rasio 20202019
ROA2,20%0,73%
ROE3,87%-1,83%
NPM10,64%8,15%
CR118,69%117,64%
DER75%94%

Prospek Bisnis BUKK

Pada dasarnya BUKK memiliki prospek bisnis yang baik. Pasalnya, perseroan ikut ambil bagian dalam proyek-proyek infrastruktur tanah air, termasuk terlibat dalam proyek pemerintah.

Namun pandemi membuat kinerja emiten infrastruktur terhambat. Bahkan perseroan sempat menghentikan kegiatan bisnisnya untuk menghindari kerumunan atau meminimalisir mobilisasi saat kerja di lapangan.

Layakkah Koleksi Saham BUKK?

Saham sektor infrastruktur, seperti saham BUKK, layak untuk dikoleksi jangka panjang. Namun saham ini memiliki risiko tinggi, karena kapitalisasi kecil memudahkan harga bergerak sangat fluktuatif dan kurang likuid.

Buat investor yang cenderung berinvestasi pada saham-saham berpotensi tumbuh tiap tahunnya (growth investing), BUKK bukan pilihan tepat. Namun jika ingin investasi jangka panjang dengan harga saham murah, Rp985 (23/04), dan valuasi juga murah, PER 6,89 kali, BUKK adalah pilihannya.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait