Investasi, Saham

Harga Saham Garuda Indonesia Terus Merosot, Mengkhawatirkan?

harga-saham-garuda

Saham Garuda Indonesia dengan kode emiten GIAA merupakan salah satu yang paling banyak diminati publik. Pasalnya karena saham milik PT Garuda Indonesia Persero Tbk ini merupakan perusahaan BUMN sehingga kinerja dianggap menjanjikan. Namun belakangan banyak kabar buruk soal maskapai pelat merah ini sehingga mulai mengkhawatirkan pelaku pasar.

Beberapa waktu ke belakang, Garuda sempat dihajar berbagai isu. Mulai dari pelayanan yang buruk hingga kasus blundernya di media sosial sampai laporan keuangan yang janggal. Terakhir adalah kasus penyelundupan motor mewah oleh jajaran direksi perusahaan ini yang menyebabkan pencopotan beberapa pejabatnya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Kabar buruk ini kemudian disambut dengan isu prostitusi dan penyalahgunaan jabatan yang terus jadi buah bibir masyarakat.

Tentunya ini menjadi sentimen negatif bagi imej perusahaan ini. Publik menjadi tak lagi percaya dengan kinerja maskapai ini. Kita sempat menengok dan menyadari sentimen publik terhadap Garuda kala itu seketika menurun. Seiring dengan sentimen ini, harga saham PT Garuda Indonesia juga mulai merosot.

Hal ini tentunya ironis karena saham Garuda Indonesia sebelumnya selalu berjaya di lantai bursa saham. Banyak investor cukup cerdas untuk menggunakan kinerja baik sebelumnya menjadi peluang untuk mendulang uang. Namun dengan kabar buruk yang terus mendera ini tentunya membuat khawatir sejumlah investor saham GIAA.

Saham Garuda Indonesia, Oleng Diterpa Kabar Buruk Beruntun

Investasi saham semakin diminati banyak orang. Keinginan untuk menanam saham diiringi pula dengan pencarian informasi mengenai saham yang meningkat. Dalam industri transportasi, biasanya saham milik maskapai Garuda Indonesia menjadi banyak incaran pelaku saham. Pasalnya pelayanannya selama ini dikenal positif sehingga performa perusahaan juga terus aman.

Garuda Indonesia adalah maskapai di bawah PT. Garuda Indonesia Persero Tbk yang didirikan pada 1 Agustus1947. Garuda banyak melayani penerbangan domestik hingga internasional. Sebagai perusahaan BUMN, Garuda mendapat sokongan investasi dari negara lebih dari 5% dari total asetnya.

Adapun Garuda juga memiliki anak perusahaan lain seperti Citilink, Sriwijaya Air, GMF AeroAsia, dan lainnya. Secara kasat mata apa yang dihadirkan maskapai penerbangan Indonesia ini dari sisi fundamental cukup menggiurkan. Awalnya, saham milik saham milik perusahaan PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. cukup menjanjikan karena statusnya sebagai Badan Usaha Milik Negara. Banyak yang memprediksi bila harga saham Garuda akan stabil dan naik.

Dalam catatan Bursa Efek Indonesia, nyatanya aset negara di perusahaan itu mencapai angka 60%. Sudah tentu jaminan keamanan bisa terjaga dan pilihan yang baik bagi investor baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Saham ini tergolong dalam pasar ekuitas dan terindeks dalam banyak catatan seperti IDX Composite, IDX Kompas 100, dan FT SE Indonesia.

Terakhir, perusahaan tersebut dipimpin oleh I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra sebagai komisaris utama. Nama inilah yang kemudian menghadirkan beragam skandal dalam bisnis Garuda Indonesia termasuk dalam kasus menyelundupkan barang mewah. Tindakannya berujung pada pencopotan sejumlah direksi.

Catatan negatif sekaligus pertanyaan besar soal kinerja perusahaan ini tentunya membuat mata investor mulai bertuju pada saham Garuda. Bukan tanpa alasan, harga saham garuda kini terus masuk dalam zona merah dengan berbagai kabar miring tersebut.

Polemik yang dihadapi Garuda sejak beberapa bulan terakhir membuat sentimen publik berubah. Garuda tidak lagi dipandang sebagai maskapai nomor satu di Indonesia. Dalam cuitan di media sosial, berbagai keluhan juga terlihat muncul.

Tentu investasi juga perlu untuk menimbang sentimen publik. Jika pasar tidak merespons baik, tentu nilai harga saham Garuda akan menurun. Pasti itu bukan hal yang diharapkan pula oleh para investor. Mari kita ulas lebih jauh soal performa saham ini dan dampaknya bagi para pemilik sahamnya.

Dikutip dari pemberitaan Tempo.co, saham Garuda mulai masuk zona merah pada awal tahun, yaitu 2 Januari 2020. Kala itu, harga saham Garuda bergerak dari angka Rp 498 di akhir tahun, 30 Desember 2019, ke titik terendah Rp 496 per lembar saham. Selepas itu, nilai saham GIAA tak kunjung membaik dan saat ini bertengger di level Rp 492 per lembarnya.

Jumlah ini jelas adalah capaian buruk. Pasalnya saham Garuda Indonesia sempat berjaya mencapai harga Rp650 per lembar pada awal tahun 2019. Bandingkan nilainya dengan harga per lembarnya saat ini. Penurunan ini sebenarnya disebabkan karena ketidapastian yang terjadi.

Penunjukkan direksi baru masih harus menunggu adanya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan adanya jajaran direksi yang baru diharapkan bisa membersihkan perusahaan dari jaringan yang terlibat dalam skandal selama ini. Tentu saja dampaknya adalah kondisi perusahaan yang lebih baik dan peningkatan pelayanannya.

Maka itu sebagai investor, terlebih pemula, kamu mesti perhatikan beberapa hal berikut sebelum mulai menentukan investasi pada saham Garuda Indonesia. Beberapa di antaranya perhatikan laporan laba rugi, neraca keuangan, arus kas, hingga sentimen publik terhadapnya.

Sebelumnya harga saham Garuda Indonesia memang sudah pernah mengalami penurunan yang serupa. Namun kemudian performanya bisa kembali seperti sebelumnya. Tentunya ini bergantung pada pembenahan yang dilakukan di kalangan internal, sesuatu yang harus kamu perhatikan sebagai investor.

Karenanya para investor diminta untuk percaya pada Garuda Indonesia dan memberi waktu lebih agar mereka berbenah. Jika kamu tertarik untuk mendukung perusahaan BUMN ini, kamu bisa menjadikan Garuda Indonesia sebagai opsi. Sekalipun kamu mesti tetap awas dan pantau perkembangan saham Garuda Indonesia ini dari berbagai sumber terpercaya.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait