Ajaib.co.id – Niatan melakukan investasi saham dengan membeli surat berharga perusahaan atau saham tentunya harus didasari dengan pertimbangan yang matang. Keputusan membeli saham dapat diambil dengan mengacu pada indeks saham terpopuler di Indonesia selain lewat referensi yang bisa dipakai antara lain artikel, buku, maupun rekomendasi dari pihak yang berpengalaman, untuk tahu saham perusahaan mana yang bakal memberikan keuntungan maksimal. Saham sendiri sebenarnya kurang cocok buatmu yang baru akan mulai berinvestasi dan memiliki dana terbatas.
Namun, tidak ada salahnya memahami metode yang dipakai sebagai indikator pergerakan harga saham di Indonesia. Umumnya, pelaku pasar saham di Indonesia menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan, disingkat IHSG. Namun ada indeks lainnya yang juga bisa dijadikan acuan dan dasar pertimbangan dalam membeli saham. Ini dia beberapa indeks saham terpopuler di Indonesia yang paling sering digunaan oleh para investor antara lain.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu indeks saham terpopuler di Indonesia yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks saham ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ dan mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.
Secara internasional IHSG disebut dengan Indonesia Composite Index (ICI) dan ada juga yang menyebutnya IDX Composite. Setidaknya terdapat tiga manfaat utama IHSG yaitu penanda arah pergerakan pasar modal, mengukur tingkat keuntungan, dan sebagai tolok ukur kinerja portofolio.
Indeks LQ45
Indeks ini adalah indeks saham terpopuler yang menghitung pergerakan 45 saham dengan kemampuan membayar utang jangka pendek atau likuiditas yang tertinggi. Selain itu,saham dalam daftar ini juga memiliki kapitalisasi atau nilai pasar besar di BEI. Karena likuiditas dan kapitalisasinya, saham yang masuk dalam Indeks LQ45 masuk dalam kategori saham unggulan atau kerap disebut dengan istilah blue chip.
IDX 30
Jika Indeks LQ44 berisi 45 saham blue chip maka IDX 30 adalah daftar 30 saham yang dianggap lebih baik. Daftarnya diambil dari saham yang sudah terseleksi dan masuk dalam Indeks LQ45 sehingga nilainya jauh lebih tinggi. Performanya diukur dari likuiditasnya tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta adanya dukungan fundamental yang lebih baik. Anggota dalam indeks ini dipilih enam bulan sekali.
Indeks Sektoral
Indeks ini mengukur performa saham dari setiap setor industri sesuai dengan klasifikasi yang disusun oleh Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA). Terdapat 9 sektor yang digunakan sebagai parameter di BEI sebagai gambaran kinerja. Daftar tersebut antara lain keuangan; industri barang konsumsi; infrastruktur, utilitas & transportasi; perdagangan, jasa & investasi; industri dasar & kimia; properti, real estate & konstruksi bangunan; aneka industri; pertambangan’ dan agrikultur.
Jakarta Islamic Index (JII)
Daftar ini cocok bagi para investor yang ingin menekankan prinsip syariah dalam memaksimalkan dananya. Indeks ini berisikan 30 saham dengan kinerja keuangan terbaik di bidang industri yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Karena itu, saham di dalamnya tidak mengandung unsur riba, struktur modalnya sehat, tidak terbebani banyak utang, dan halal.
Indeks BISNIS-27
Daftar saham dalam indeks ini dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia yang merupakan kerja sama BEI dengan perusahaan PT Jurnalindo Aksara Grafika (Bisnis Indonesia Grup). Sebanyak 27 saham dalam daftar ini dipilih yang memiliki likuiditas tinggi, kinerja fundamental dan teknikal yang baik. Sejumlah parameter yang digunakan antara lain laba usaha, laba bersih, kapitalisasi saham, jumlah hari transaksi, dan lain sebagainya.
Indeks KOMPAS100
Indeks KOMPAS100 merupakan indeks saham yang tersusun atas 100 saham dari emiten yang tercatat di BEI. Saham ini mewakili sekitar 70-80 persen dari total nilai kapitalisasi seluruh saham di bursa yang bisa memberikan gambaran dan kecenderungan arah pergerakan indeks. Selain itu, indeks ini juga bisa memberikan membantu kamu sebagai investor untuk terus membuat inovasi dalam hal pengelolaan dana berbasis saham. Sama dengan jenis indeks saham lainnya, BEI memiliki tanggung jawab penuh di dalam melakukan seleksi saham-saham dan semua pengambilan keputusan akan dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan investor atau stakeholders lain.