Saham

Harga Saham Telkom Menguat, Layak untuk Dikoleksi?

Harga Saham Telkom Menguat, Layak untuk Dikoleksi?

Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kembali menguat dan mencetak rekor tertinggi sejak tahun lalu, yaitu 8 Januari 2018. Jika dilihat dari minat para investor asing, saham Telkom masih menjadi primadona. Bukan hanya di sektor telekomunikasi saja, namun juga di seluruh penghuni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain itu, naiknya harga paket data membuat para pelaku pasar saham merekomendasikan BUY untuk saham PT TLKM. TLKM sendiri merupakan induk operator ponsel nomor satu di Indonesia, yakni PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).

Saham Telkon Mencapai 2,8 Triliun

Secara year-to-date, net buy asing di saham TLKM mencapai Rp 2,8 triliun. Nilai tersebut jauh di atas saham Bank BRI (BBRI) yang mencatatkan net buy asing sebesar Rp 2,1 triliun. Maklum saja, mengingat nilai saham emiten plat merah (BUMN) paling menarik dibanding operator telekomunikasi lainnya.

Dalam sepekan terakhir, nilai asing yang masuk ke saham perusahaan provider nasional ini mencapai Rp746,61 miliar atau setara dengan Rp1,11 triliun dalam sebulan ke belakang. Dan, sepanjang 2019 ini, Telkom telah menyerap belanja modal (capital expidenture/capex) sebesar Rp15,1 triliun atau 21,8%. Belanja modal tersebut direalisasikan untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur baik mobile ataupun fixed broadband.

Saham Telkom Melonjak Hingga 17.82%

Saham TLKM juga melonjak hingga 17,82% dalam tiga bulan terakhir, sehingga para investor tergiur untuk mencairkan keuntungan yang dihasilkan. Berdasarkan data RTI, saham TLKM sempat menyentuh level tertinggi di Rp4.500 dan level terendah di Rp4.390 per lembarnya. Sepanjang semester I 2019, TLKM telah mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,7% year-on-year (yoy) menjadi Rp69,35 triliun.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari berbagai bisnis digital TLKM yang terus bertumbuh dan menunjukkan hasil positif. Pendapatan dari bisnis digital TLKM naik sebesar 22,6% yoy menjadi Rp48,29 triliun.

Penyebab Investor Tertarik Membeli Saham TLKM

Ekspansi bisnis menjadi salah satu penyebab yang membuat para investor tertarik untuk mengoleksi saham telekomunikasi ini. Telkom sendiri akan segera merealisasikan teknologi internet generasi terbaru dan tercepat, yaitu 5G.

Selain itu, Telkom juga sedang fokus menggarap digitalisasi ekonomi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kali ini, wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi tempat uji coba penerapan ekosistem digital UMKM.

Pada 21 Agustus 2019 lalu, lembaga pemeringkat global Fitch Ratings (Fitch), merilis laporan terkait 12 pemain raksasa telekomunikasi dengan peringkat layak investasi (investment grade) di kawasan Asia-Pasifik, termasuk operator lokal PT Telkom.

Dalam laporannya, Fitch menuliskan bahwa setahun terakhir mayoritas rating headroom perusahaan telekomunikasi telah mengalami koreksi (downgrade), dikarenakan belanja modal yang besar dan tingginya distribusi dividen kepada pemegang saham.

Telkom berhasil menjadi satu-satunya perusahaan dengan rating headroom tertinggi. Tidak hanya mengungguli pemain lokal, tetapi juga pemain asing seperti Singapore Telecomunication Limited (Singtel), SK Telecom Co Ltd (SKT), KT Corporation, dan Globe Telecom Inc.

Rating headroom sendiri berfungsi untuk mengukur seberapa banyak ruang yang dimiliki oleh perusahaan sebelum mencapai titik penurunan peringkat. Semakin tinggi rating headroom, maka semakin kecil pula penurunan peringkat utang perusahaan.

Jadi apa kamu tertarik menjadi salah satu investor TLKM dengan membeli saham telkom?\


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait