Investor Saham Pemula, Saham

Cari Tau Arti Saham & Jenis-Jenisnya!

Cari Tau Arti Saham & Jenis-Jenisnya!

Ajaib.co.id – Berinvestasi memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun, masih banyak orang yang belum mengerti saham dan jenis-jenisnya. Singkatnya, saham bisa memberikan keuntungan yang melimpah dan juga kerugian yang besar. Tapi tahukah kamu arti saham yang sesungguhnya?

Apa itu Saham?

Sebelum berinvestasi saham, kamu harus mengetahui arti saham terlebih dahulu. Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Pemilik saham juga memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai jumlah saham yang dimilikinya.

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Artinya saham merupakan alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan/badan usaha. Jika memiliki saham, maka kamu akan menjadi pemilik perusahaan tersebut. Itulah alasan mengapa saham disebut sebagai surat berharga.

Dengan memegang saham, maka kamu sebagai investor, baik secara individu maupun badan bisa mengklaim kepemilikan perusahaan terbuka. Artinya, pemegang saham berapa pun jumlah lembar yang dimilikinya berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Untuk memiliki saham ini, kami bisa membelinya di pasar modal. Dikutip dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (seperto pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Sehingga, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Jenis saham

Alasan Kamu Harus Investasi Saham

Lalu, mengapa kamu harus terjun ke dunia investasi saham? Berikut ini adalah beberapa alasan kamu harus menjadi investor pemula:

  • Modal yang relatif kecil. Dengan uang sebesar Rp100.000, kamu sudah bisa bermain saham.
  • Bisa dilakukan di mana saja.
  • Waktu yang lebih fleksibel. Sebab, perdagangan saham tidak terbatas di Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Risikonya minim selama modal yang kamu sertakan juga kecil.
  • Keuntungan yang tidak terbatas.

Tentunya, berinvestasi saham membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Dengan begitu, kamu bisa mempertajam analisismu agar tidak salah perhitungan.

Jenis-Jenis Saham yang Harus Kamu Tau

Jenis saham dibedakan menjadi beberapa kategori, apa saja kategorinya? Di bawah ini adalah beberapa jenis saham yang harus Anda ketahui

1. Jenis Saham dari Segi Kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim

a. Saham Biasa

Arti saham biasa merupakan surat berharga yang berguna sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemilik saham berhak menerima sebagian pendapatan (dividen) dari perusahaan, serta bersedia menanggung risiko kerugian yang akan diderita perusahaan.

Pemilik saham perusahaan juga memiliki hak ambil bagian terhadap pengelolaan perusahaan. Besaran porsi hak pengelolaannya tergantung pada jumlah saham yang dimiliki.

Ketika perusahaan memperoleh keuntungan, maka mereka yang memiliki persentase saham yang besar akan menerima keuntungan yang besar. Sebaliknya, mereka juga harus siap mengalami kerugian jika perusahaan gagal meraih pendapatan.

b. Saham Preferen

Arti saham preferen adalah surat berharga yang membuktikan, bahwa pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa. Pemegang saham tersebut berhak didahulukan saat pembagian keuntungan perusahaan (dividen).

Secara umum, karakteristik saham prefen sama dengan saham biasa yang dapat mewakili kepemilikan ekuitas (modal) dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, serta membayar dividen (keuntungan).

Pemegang saham juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva (kekayaan) sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus serta dapat ditukarkan dengan saham biasa. Hal itulah yang membuat saham ini diminati oleh investor.

2. Jenis Saham dari Segi Cara Peralihannya

a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

Saham jenis ini tidak tertulis nama pemiliknya untuk mempermudah dipindahtangankan dari satu investor satu ke investor lainnya. Banyak investor yang memilih saham ini dengan tujuan diperjualbelikan.

Dengan saham ini, investor tidak perlu khawatir, karena secara hukum siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Kebalikan dari saham di atas, saham ini tertulis jelas nama investor di dalam selembar kertas saham. Di mana, ketika ingin melakukan pemindahtanganan saaham ini, kamu harus mengikuti cara peralihannya sesuai prosedur tertentu.

3. Jenis Saham dari Segi Kinerja Perdagangan

a. Blue Chip Stocks

Jenis saham ini banyak diburu para investor karena di dalamnya berisi saham-saham dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai petinggi di industrinya, dan memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

Biasanya, saham blue chip memiliki return antara 8 persen dan 12 persen rata-rata per tahun secara historis dengan dividen diinvestasikan kembali, dekade demi dekade.

b. Income Stocks

Saham ini juga memiliki banyak keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Kemampuan saham ini dalam menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi salah satu daya tarik tersediri bagi investor untuk beli saham tersebut.

c. Growth Stocks

Terdapat 2 (dua) jenis saham growth stocks yaitu saham well known dan lesser known. Saham well known mirip dengan saham blue chip. Di mana, saham jenis ini memiliki perkembangan pendapatan yang tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis, dan dikenal sebagai perusahaan yang memiliki reputasi tinggi.

Sedangkan arti saham lesser known bukanlah saham petinggi di dalam industrinya, namun menjadi salah satu dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

d. Speculative Stocks

Bagi kamu para investor dengan profil risiko tinggi, kamu bisa mencoba membeli jenis saham ini. Di mana, saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan, namun tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.

e. Counter Cyclical Stocks

Ini adalah salah satu jenis saham yang paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun bisnis secara umum.

Ilustrasinya, jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi. Ini terjadi sebagai akibat dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

Modal beli saham

Modal membeli saham ditentukan oleh tiga faktor yaitu harga saham perusahaan yang akan dibeli, fee transaksi sekuritas, dan jumlah saham yang akan dibeli. Saat ini, seseorang bisa membeli saham dengan modal sekitar Rp100.000 untuk pemula.

Sebagai ilustrasi, pada September 2021 seorang bernama Andi ingin membeli sebanyak 2 lot saham PT ABCD yang harganya Rp1.000 per lembar saham. Sementara perusahaan sekuritas menetapkan biaya transaksi sebesar 0,3 persen. Maka, total jumlah modal yang diperlukan adalah sebesar Rp 200.600.

Rinciannya yaitu:

  • Rp 200.000 untuk membeli saham (2 lot x 100 saham x Rp 1.000).
  • Biaya sebesar Rp 600 yang berasal dari fee transaksi sebesar 0,3 persen x Rp 200.000.

Berikutnya setahun berselang atau pada September 2022, Andi memutuskan untuk menjual 2 lot saham PT ABCD miliknya. Harga saham PT ABCD sudah naik menjadi Rp1.200 per lembar saham.

Dalam transaksi jual saham, transaksi yang dilakukan Anid dikenakan biaya transaksi sebesar 0,3 persen dan pajak PPh atas transaksi jual sebesar 0,1 persen.

Maka, total uang yang akan didapatkan A dari penjualan saham PT ABCD adalah sebesar Rp 239.040.

Rinciannya:

Andi menerima sebesar Rp240.000 dari saham PT ABCD yang dijual (2 lot x 100 saham x Rp 1.200).

Lalu transaksi tersebut dipotong biaya transaksi sebesar Rp720 (0,3 persen x Rp 240.000) dan pajak PPh sebesar Rp 240 (0,1 persen x Rp 240.000).

Keuntungan & Risiko Berinvestasi Saham

Pembelian saham di pasar modal merupakan salah satu instrumen investasi berisiko tinggi, jika dibandingkan instrumen investasi lain, seperti obligasi, deposito, tabungan berjangka, atau emas. Namun, karena risikonya yang tinggi, imbal hasil yang diberikan pun tinggi, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham.

Sedangkan risiko keuangan yang paling sering dalam investasi saham adalah harga saham yang lebih rendah dibandingkan saat pembelian. Kerugian investasi saham akan semakin besar jika harga saham anjlok tajam.

Naik turun harga saham sendiri sangat dipengaruhi banyak faktor. Harga saham adalah tak hanya bergantung pada kinerja perusahaan, namun juga sangat dipengaruhi psikologi pasar.

Cara Pembagian Keuntungan Saham

Penjelasan sederhananya adalah pemegang saham merupakan pemilik perusahaan. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan, maka keuntungannya akan jatuh kepada pemiliknya. Laba bersih yang diraih perusahaan saat kinerjanya bagus, akan disisihkan kepada pemilik saham. Berikut ini adalah jenis pembagian dari keuntungan saham.

a. Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham. Capital gain sendiri diperoleh dari cara membeli saham dengan harga rendah, kemudian menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya.

b. Dividen

Dividen merupakan laba bersih perusahaan yang diberikan kepada investor saham sesuai masing-masing persentase saham yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu upaya dari perusahaan untuk menyejahterakan pemegang sahamnya.

Sebelum memberikan dividen, biasanya akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rapat ini dihadiri oleh seluruh pihak yang memiliki saham di suatu perusahaan. Tujuannya adalah untuk memutuskan mengenai besarnya rasio (angka) pembagian dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan.

Cara Jual Beli Saham

Untuk membeli saham, hal pertama yang perlu kamu siapkan adalah dana untuk membeli saham itu sendiri. Kamu perlu menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker).

Sedangkan untuk penjualan saham, total dana yang didapat investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan PPh. Biaya transaksi ini berbeda-beda di setiap perusahaan sekuritas, namun umumnya 0,2—0,3 persen dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0,1 persen khusus untuk transaksi penjualan saham.

Meski dihitung per lembar, cara beli saham juga tak bisa dilakukan dengan pembelian per lembar, tetapi harus dilakukan dalam 1 lot. Menurut aturan BEI, 1 lot setara dengan 100 lembar saham.

Nah, untuk mempermudah kamu melakukan jual beli saham secara online, kamu bisa memafaatkan aplikasi Ajaib. Dengan aplikasi Ajaib, kamu bisa memulai investasi saham mulai dari Rp100 ribu, sangat terjangkau bukan? Selain itu, kamu juga bisa melakukan transaksi saham, kapan dan di mana saja dengan mudah dan cepat.

So, sudah paham apa arti saham beserta kategori dan cara pembagiannya? Sangat menguntungkan bukan? Yuk mulai investasi sekarang dan pilih jenis saham yang cocok buat keadaanmu sekarang!

Jangan lupa untuk memulai investasi pertamamu dengan buka rekening saham di Ajaib ya! Karena hanya di Ajaiblah kamu bisa mendapatkan pengetahuan dan belajar saham dengan lebih mudah tanpa harus mengetahui istilah saham yang membingungkan. Yuk mulai investasi sahammu sekarang di Ajaib!

Artikel Terkait