Investasi

Filosofi Menjaga dan Merawat Telur dalam Manajemen Aset

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Pepatah sederhana untuk tidak menaruh seluruh telur dalam satu keranjang adalah bagian dari filosofi kunci dalam manajemen aset. Filosofi manajemen aset ini mengibaratkan cara pengelolaan aset investasi seperti menjaga dan merawat telur.

Analogi telur untuk investasi tersebut adalah prinsip dasar dalam dunia manajemen aset. Pada intinya, prinsip dan filosofi ini mengajarkan untuk tidak menaruh seluruh investasi yang dimiliki pada satu aset semata. Dengan kata lain, investasi harus disebar dalam berbagai aset untuk meminimalisasi masing-masing risiko dari tiap-tiap aset tersebut.

Seperti menjaga dan merawat telur, menaruh semua telur pada satu keranjang adalah tindakan yang tidak bijaksana. Sebab, apabila keranjang tersebut terjatuh, maka risiko yang dihadapi adalah seluruh telur yang dimiliki akan pecah. Ibarat investasi, maka seluruh investasi yang berupa telur itu akan hilang begitu saja.

Oleh karena itu, filosofi ini mengajarkan apabila kita memiliki 100 telur, maka taruhlah telur-telur itu ke dalam 5 keranjang berbeda. Sehingga, jika satu keranjang terjatuh dan seluruh telur di dalamnya pecah, Anda tidak kehilangan semuanya. Masih ada empat telur yang tetap menjadi milik Anda.

Dalam konteks manajemen aset, pengelolaan telur ini memberi gambaran sederhana tentang pengelolaan investasi ke dalam beberapa instrumen investasi, baik itu saham, reksa dana, obligasi, ataupun emas.

Bahkan, dalam memiliki saham misalnya, prinsip ini kembali bekerja. Artinya, tidaklah bijaksana jika hanya menginvestasikan seluruh kekayaan Anda pada sebuah saham atau satu produk reksa dana saja.

Aset yang anda miliki misalnya dapat ditempatkan di beberapa jenis reksa dana, seperti reksa dana saham, campuran, dan pasar uang. Tentunya, hal ini perlu disesuaikan dengan profil risiko Anda sebagai investor.

Jika profil risiko anda cukup tinggi, maka menempatkan dana hanya pada reksa dana saham, tetapi tentunya harus ditempatkan pada lebih dari satu produk reksa dana.

Manajemen Aset Lewat Reksa Dana

Saat hendak membeli produk reksa dana, terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam melaksanakan manajemen aset.

Hal ini dapat dimulai dengan meninjau kinerja produk tersebut, jumlah dana kelolaannya (asset under management/AUM), dan di mana dana itu akan ditempatkan. Di aplikasi Ajaib, kamu dapat melihat informasi ini secara jelas.

Misalnya, produk reksa dana TRIM Syariah Saham yang sampai saat ini masih memiliki kinerja imbal hasil positif, baik dalam enam bulan, satu tahun, atau tiga tahun terakhir. AUM produk ini Rp145 miliar dengan investasi yang ditempatkan di saham berkisar 80%–100%.

Dari informasi yang ditampilkan, dana dari produk TRIM Syariah Saham ditempatkan di sejumlah saham, dengan penempatan terbesar pada saham INTP, PGAS, ASII, ICBP, dan KLBF. Penempatan dana atau underlying investasi itu harus menjadi pertimbangan kamu dalam memilih produk reksa dana, karena manajemen aset merupakan prinsip yang harus selalu dipegang dalam investasi.

Kamu dapat menganalisa kinerja dan prospek dari emiten-emiten yang ada dalam produk ‘kecengan’. Misalnya, saat kamu meyakini penjualan kendaraan akan kembali tumbuh sehingga ASII menjadi prospektif, lalu penjualan semen akan meningkat dan menjadi peluang bagi INTP, maka kamu sudah memiliki pertimbangan yang cukup membeli produk tersebut.

Setelah satu keranjang dipilih, kamu dapat memilih keranjang lainnya sebagai bentuk manajemen aset. Misalnya, kamu ingin menempatkan lagi dana di reksa dana saham, Syailendra Equity BUMN Plus untuk mengimbangi risiko kepemilikan pada saham-saham perusahaan swasta dengan menambah reksa dana yang berisi saham-saham pelat merah.

Dalam aplikasi Ajaib, kamu dapat melihat bahwa AUM Syailendra Equity BUMN Plus sebesar Rp464 miliar dengan investasi yang ditempatkan di saham mencakup 80%–100%. Produk itu memiliki kinerja imbal hasil positif dalam enam bulan, satu tahun, atau tiga tahun terakhir.

Penempatan investasi terbesar Syailendra Equity BUMN Plus ada di lima saham, yaitu BBRI, TLKM, BBCA, BMRI, dan ERAA. Kelima emiten itu berbeda dengan underlying produk TRIM Syariah Saham, sehingga pemilihan produk ini turut menjadi upaya manajemen aset.

Tiga dari lima saham tersebut merupakan emiten perbankan yang sangat diperhitungkan di industri keuangan. Kamu dapat mempelajari kinerja dan prospek masing-masing perusahaan, termasuk sektor telekomunikasi dan ritel di dua emiten lainnya, barulah menentukan pilihan untuk membeli reksa dana itu.

Tak cukup sampai di situ, kamu masih dapat menambah keranjang lainnya, misalnya dengan membeli Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund yang memiliki AUM Rp665 miliar. Underlying dari produk ini di antaranya adalah BMRI, ASII, BBRI, UNVR, dan TLKM.

Bentuk manajemen aset lainnya adalah dengan menambah portofolio yang memiliki profil risiko berbeda. Setelah memiliki keranjang saham yang berisiko tinggi, misalnya kamu dapat menyeimbangkan portofolio dengan turut membeli reksa dana pendapatan tetap, yang memiliki profil risiko rendah atau moderat.

Reksa dana dengan profil risiko rendah memang memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat, tetapi risiko penurunan nilainya lebih kecil dibandingkan dengan reksa dana saham. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbedanya underlying investasi reksa dana pendapatan tetap.

Misalnya, produk Eastspring Syariah Fixed Income Amanah menempatkan investasi di sejumlah Surat Berharga Negara (SBN) dan SBN Syariah. Produk ini mencatatkan imbal hasil 3,29% dalam enam bulan terakhir, 12,94% dalam satu tahun terakhir, dan 24,34% dalam tiga bulan terakhir.

Kamu dapat menemukan berbagai jenis produk investasi dengan profil risiko yang beragam di aplikasi Ajaib. Informasi yang tertera di setiap produk perlu dipertimbangkan sebelum kamu memilih produk investasi.

Berapa Kerajang Investasi yang Harus Dimiliki?

Pertanyaan lainnya terkait manajemen aset pun muncul: seberapa banyak keranjang yang harus dimiliki? Sayangnya, tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan itu, karena bergantung kepada profil risiko, kenyamanan, dan strategi manajemen aset kamu.

Meskipun begitu, prinsip dasar itu dapat dilakukan dengan mudah, bahkan mulai dari telur-telur pertama atau dana-dana investasi pertama yang kamu kumpulkan. Saat suatu keranjang mulai dirasa cukup, kamu dapat menempatkan telur baru di keranjang lainnya dan seterusnya.

Upaya melakukan manajemen aset tak lain adalah untuk menjaga telur-telur itu hingga terus bertumbuh dan mencegahnya dari berbagai risiko. Untuk lebih memahami dengan jelas bagaimana filosofi menjaga dan merawat telur ini bekerja dalam dunia investasi, janganlah ragu untuk segera memulai investasi kamu di Ajaib!

Aplikasi Ajaib telah mendapatkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kini menjadi salah satu aplikasi investasi terdepan di kalangan investor muda. Yuk, segera mulai investasi!

Artikel Terkait