Analisis Saham

Menilik Kinerja Saham MASA, Emiten Ban yang Dibeli Michelin

Ajaib.co.id – PT Multistrada Arah Sarana Tbk merupakan sebuah perusahaan ban yang sebelumnya bernama PT Oroban Perkasa. PT Multistrada arah Sarana Tbk telah berdiri di Indonesia sejak 1988 dan memproduksi ban kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang dipasarkan secara domestik dan ekspor dengan merek Achilles dan Corsa yang merupakan merek sendiri maupun offtake.

Pencatatan saham perdana Multistrada Arah Sarana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilaksanakan pada tanggal 09 Juni 2005 dengan kode saham MASA.

Pada tanggal 22 Januari 2019, pemegang saham pengendali bersama pemegang saham lainnya dan Michelin menandatangani Agreement fo the sales and purchase of an interest in MASA. Pada tanggal 6 Maret 2019 terjadi akuisisi sebesar 87,59% oleh Compagnie Générale des Etablissements Michelin dan dilanjutkan dengan tender offer, sehingga saham MASA sebesar 99,64% dimiliki oleh Socgen Sa Compagnie Generale des Etablissements Michelin, sedangkan 0,36% saham emiten ini dimiliki oleh publik. 

Harga saham MASA telah mengalami kenaikan sebesar 782% dari harga penawaran Rp170 sejak pertama kali terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan harga penutupan Rp1.330 per tanggal 11 Februari 2021 dan memiliki market cap sebesar 12,21 triliun.

Untuk mengetahui seberapa menarik saham perusahaan ini, mari kita lihat analisis lebih dalam mengenai saham MASA ini. 

Kinerja keuangan MASA dilihat dari lapkeu terakhir

Kinerjapendapatan MASAper September 2020mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19 karena pembatasan operasional. Namun demikian, perseroan berhasil mencetak pembalikan dari rugi menjadi laba hingga kuartal III/2020.

Penjualan emiten MASA mengalami penurunan 21,53% secara tahunan menjadi USD196,19 juta. Namun, kemampuan perseroan menekan beban membuat perseroan membukukan laba bersih USD13,05, berbalik dari rugi USD3,64 juta dari periode sebelumnya.

Komposisi penjualan ban PT Multistrada Arah Sarana masih di dominasi oleh penjualan ekspor. Penjualan sebagai komponen penghasil laba mencakup 13% penjualan kepada Omni United(s) Pte Ltd. yang merupakan pihak ketiga dan 15% dari total penjualan bersih kepada Michelin North America, Inc sebagai pihak yang berelasi. Beban keuangan MASA dilaporkan sebesar USD3,51 juta.

Per September 2020, MASA melaporkan positive operating cash flowsebesar USD32,49 juta yang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan total arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi pada September 2019 sebesar USD27,11 juta. 

Aset MASA mengalami penurunan salah satunya disebabkan oleh keputusan manajemen pada tanggal 30 September 2020 yang melakukan penghapusan atas aset tetap yang sudah tidak memiliki manfaat ekonomis untuk masa yang akan datang yakni mesin, peralatan dan juga bangunan.

Total utang bersih mengalami penurunan sebesar USD144,94 juta jika dibandingkan dengan kuartal ketiga 2019 sebesar USD169,43 juta.

Mari kita bahas dulu rasio-rasio keuangan umum MASA. Berikut ini datanya:

Rasio-rasio diatas menunjukkan kondisi bisnis MASA saat ini. ROA, ROE, NPM serta GPM menunjukkan kemampuan emiten ini untuk menghasilkan profit pada hingga kuartal ketiga tahun 2020. Rasio profitabilitas emiten saham MASA ini mengalami pembalikan di tahun 2020, meskipun terkena dampak dari pandemi yang masih berlangsung.

Pada perdagangan saat ini, price earning ratio emiten sahamMASA berada di level 47,08 kali.

Riwayat kinerja

MASA mencetak kinerja yang tidak cukup baik selama tahun 2017 sampai tahun 2019. Berikut ini komponen kinerja MASA (compound annual growth rate/ CAGR) periode 2017 hingga 2019:

Tingkat pertumbuhan penjualan dalam 3 tahun terakhir khususnya pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan pada tahun 2019 mencerminkan harapan arah kinerja keuangan yang lebih positif setelah proses akuisisi oleh Compagnie Générale des Etablissements Michelin pada Maret 2019.

MASA merupakan emiten yang belum mampu melakukan pembagian dividen dengan melihat kondisi perusahaan yang masih konsisten mencatatkan rugi perseroan. Hal ini menjadikan saham MASA kurang tepat untuk menjadi pilihan investor jangka panjang yang menginginkan keuntungan dari dividen saham.

Prospek bisnis MASA

Setelah melalui proses akuisisi oleh Compagnie Generale des Etablissements Michelin, MASA optimis untuk menjadi perusahaan manufaktur ban yang mampu bersaing ditingkat global. Multistrada Arah Sarana mendistribusikan produknya baik secara lokal maupun luar negeri yakni ke negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, Afrika, dan juga Amerika. 

Pertumbuhan penjualan di Amerika yakni sebesar USD33,18 juta berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan penjualan yang diraih emiten ini di tahun 2019 sebesar 7 persen. Di tahun 2020 pada kuartal ketiga, permintaan akan ban mobil cenderung meningkat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya di tengah kondisi pasar yang belum juga normal.

Dalam penjelasannya ke Bursa Efek Indonesia pada November 2020, strategi manajemen yang dilakukan MASA untuk bisa tetap mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah pandemi adalah dengan selalu memperhatikan kualitas produk dan juga profitabilitas serta kolektibilitas pelanggannya dengan lebih selektif dalam pemilihan konsumen. 

Fokus utama MASA adalah tetap menjaga cash flow dan pendapatan operasional untuk menghadapi situasi yang tidak pasti. Sementara itu, dalam hal pembelian bahan bakunya, MASA berusaha mendapatkan harga yang lebih komparatif dengan melakukan perbandingan dengan supplier lain. 

Di awal tahun ini, sempat beredar rumor mengenai rencana merger PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dengan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Kedua perusahaan ini memang memiliki kesamaan bidang usaha, MASA yang bergerak dalam bidang pembuatan ban kendaraan bermotor dan GJTL dalam bidang usaha produksi, perdagangan dan juga pendistribusian ban maupun bahan baku ban. Namun, kebenaran rumor ini telah dikonfirmasi oleh GJTL bahwa tidak benar ada rencana merger antara kedua perusahaan ini. 

Rasio PER dan PBV pada saham MASA berdasarkan data RTI tanggal 11 Februari adalah di level 47,08 kali dan 3,8 kali. Rasio saat ini masih tergolong cukup tinggi atau sangat mahal untuk saham sektor industri dasar ini. Berdasarkan data historis pergerakan harga saham, harga saham MASA mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada bulan Desember 2020. 

Jika melihat kembali kepada kinerja keuangannya serta prospek bisnisnya secara umum saham MASA ini belum cukup layak untuk dijadikan pilihan saham untuk investasi jangka panjang. 

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait