Investasi, Perencanaan Keuangan

Cara Meningkatkan Kinerja Investasi Dengan Dana Darurat

Kontroversi THR dan Gaji Ke-13 PNS dan Pensiunan

Ada banyak cara meningkatkan kinerja investasi yang kamu lakukan. Salah satunya dengan memanfaatkan dana darurat yang dimiliki. Cara ini tidak banyak diketahui oleh para investor pemula namun sebenarnya dapat berpengaruh baik pada kinerja instrumen investasi milikmu.

Tidak percaya? Kamu memang tidak boleh percaya begitu saja pada klaim ini. Namun kamu bisa membuktikannya nanti setelah evaluasi kinerja investasimu. Cobalah membandingkan kinerja investasi setelah kamu menerapkan strategi yang memanfaatkan keberadaan dana darurat itu.

Para penasihat keuangan profesional selalu menyarankan untuk memulai investasi setelah penghasilanmu rata-rata sudah mampu memenuhi beberapa kebutuhan dasar. Misalnya pengeluaran rutin bulanan, tabungan dana darurat, dan asuransi. Setelah tiga pos utama itu terpenuhi maka kamu bisa leluasa menganggarkan dana untuk berinvestasi.

Umumnya, investor pemula memulai dengan dana yang terbatas dahulu untuk mengukur kinerja portofolionya. Beberapa juga menggunakannya untuk menguji keputusan investasi yang dibuat untuk melihat kinerjanya, seberapa jauh strategi itu bisa memberikan return untuk investasi tersebut dalam jangka pendek maupun panjang.

Dari beberapa strategi yang cukup efektif, memanfaatkan dana darurat bisa menjadi salah satu yang perlu kamu pertimbangkan. Bagaimana caranya? Ajaib akan menguraikannya lebih jauh di bawah ini.

Hal ini bukan hanya berlaku ketika ingin menilai kinerja saham di pasar modal, bahkan dengan investasi reksa dana yang pengelolaannya dibantu oleh manajer investasi pun, kamu tetap bisa menerapakannya.

Optimalisasi Kinerja Investasi Dengan Dana Darurat Bakal Meningkatkan Return

Pada dasarnya, dana darurat adalah dana yang dialokasikan untuk membantu kamu keluar dari kondisi yang menyulitkan dana hanya boleh digunakan pada situasi genting. Dana darurat juga tidak boleh dipakai sebagai substitusi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi memenuhi keinginanmu yang impulsif.

Pokoknya, dana darurat tidak boleh disentuh selain dalam kondisi darurat. Jadi, bagaimana bisa dana darurat meningkatkan kinerja investasi?

Apakah kamu sudah mengenal istilah diversifikasi? Investor Ajaib yang rajin baca-baca artikel di bagian ‘Belajar’ harusnya sudah hatam nih mengenai istilah ini. Dalam dunia investasi, diversifikasi adalah strategi yang kerap digunakan untuk mengurangi risiko investasi yang merupakan dampak dari ketidakpastian pasar. Misalnya memiliki reksa dana saham dan pendapatan tetap agar ketika salah satu pasar goncang maka kamu masih memiliki cadangan.

Namun, sebenarnya diversifikasi tidak hanya bisa diterapkan dalam dunia investasi, tapi juga dalam perencanaan keuanganmu secara keseluruhan. Di luar dana yang kamu investasikan, strategi diversifikasi juga baik untuk diaplikasikan untuk menghitung keuangan agar dapat menghindarkanmu dari kerugian. 

Contohnya begini, katakanlah kamu adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tentunya memiliki pendapatan yang pasti serta berbagai tunjangan yang menopang pengeluaran harianmu. Belum lagi, prospek jenjang karier yang panjang meminimalisir risiko untuk kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba.

Dengan status pekerjaan dan kepastian pendapatan dan tunjangan seperti ini tentunya kamu tidak akan berpikir panjang untuk mengambil risiko yang cenderung tinggi dalam berinvestasi. Profil risikomu yang agresif ini adalah imbal dari kestabilan pekerjaanmu. Jika kondisi pasar sedang tidak stabil dan mengakibatkan kerugian sementara pada portofolio investasimu, hal tersebut tidak akan memberikan dampak yang terlalu besar.

Beda halnya jika kamu adalah seorang salesman dengan penghasilan pokok yang tidak terlalu besar dan bergantung pada insentif dari target penjualan. Sayangnya, target penjualanmu semakin meningkat setiap bulannya, sebagaimana tantangan pasar yang semakin berat serta kompetitor yang juga semakin menjamur. Tentu saja, pekerjaan utamamu tidak memberikan kestabilan untuk kamu dapat berinvestasi di instrumen dengan risiko tinggi.

Kamu tidak akan mampu menyerap kombinasi kerugian substansial dalam portofolio investasimu dengan pendapatan yang rendah dan tidak stabil. Intinya, kinerja investasi kamu akan sangat ditentukan oleh kondisi keuangan kamu di luar portofolio investasi.

Semakin stabil keuanganmu, maka kamu akan semakin percaya diri untuk terjun dalam investasi dan mengamini jargon ‘high risk, high return’.

Nah, masih ingat kan ketentuan dana darurat? Betul sekali! Untuk kamu yang masih melajang, dana darurat yang kamu miliki harus setara dengan nilai pengeluaranmu selama tiga bulan. Sementara untuk kamu yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan, jumlah dana darurat kamu harus setidaknya setara dengan enam bulan pengeluaran.

Katakanlah kamu sudah berhasil mengumpulkan dana darurat yang setara dengan enam bulan pengeluaranmu, atau bahkan lebih. Lalu kamu berinvestasi secara agresif dalam portofolio kamu dan mengalami kerugian yang cukup dalam. Dengan modal dana darurat untuk hidup selama enam bulan, tentu kerugian ini tidak akan membuatmu panik dan buru-buru menarik semua investasimu. Dengan kata lain, memiliki dana darurat akan memudahkanmu mengambil keputusan dengan kepala dingin.

Dana Darurat Mencegah Penjualan Aset Prematur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sebaiknya kamu memiliki dana darurat sebelum kamu mulai berinvestasi. Kenapa? Karena situasi darurat bisa datang kapan saja tanpa dapat diprediksi. Tanpa mempersiapkan dana darurat, akan sangat besar kemungkinanmu untuk mengorbankan investasi demi menyelamatkan diri dari kondisi darurat.

Jangan salah, mengalihkan investasi menjadi sumber dana darurat memang tidak masalah. Namun, hal tersebut harus dilakukan sesuai perencanaan yang matang dan bukan keputusan yang mendadak. Pasalnya, jika kamu melakukan likuidasi investasi dalam kondisi darurat dan kinerja investasimu sedang buruk, maka kamu mencairkan investasimu dalam posisi rugi dan tidak berhasil mendapatkan keuntungan.

Sebagai investor yang bijak, sangat tidak disarankan untuk buru-buru menarik investasimu ketika kamu nilai produk investasi tersebut sedang mengalami penurunan, apalagi jika kamu berinvestasi jangka panjang. Bagi produk investasi jangka panjang, meski saat tertentu kamu mengalami kerugian, kamu dapat mengevaluasi kinerja investasi secara historis dan sangat mungkin kinerjanya kembali membaik.

Jadi, memiliki dana darurat akan mencegahmu menjual aset secara prematur karena tujuanmu dalam berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan di masa depan!

Dana Darurat Menawarkan Manfaat Tak Berwujud

Beberapa manfaat lain dana darurat bagi seorang investor antara lain: 

  • Memungkinkanmu mempertahankan anggaran yang stabil.

Masalah keuangan yang cenderung paling mengganggu kita adalah masalah yang paling langsung berdampak. Seperti, ancaman tidak mampu membayar tagihan atau memenuhi biaya tak terduga. Kepanikan tentunya tidak kondusif untuk investasi yang sukses. Dana darurat akan menyeimbangkan keuanganmu dan membantumu tidak panik sehingga dapat mengambil keputusan paling bijaksana dengan kondisi tenang.

  • Membantumu tidur lebih nyenyak.

Jika kamu memegang kendali atas keuanganmu, tidurmu pasti akan lebih nyenyak. Kamu tidak perlu mengalami rasa khawatir yang berlebihan untuk dapat memenuhi kebutuhanmu. Istirahat yang cukup tentunya berujung pada kondisi kesehatan yang baik dan membantumu berpikir dengan jernih. Aspek-aspek ini juga penting loh untuk membantumu belajar menjadi seorang investor handal.

Cara Cepat Mengumpulkan Dana Darurat

Dikarenakan kondisi darurat tidak dapat diprediksi, maka dana darurat harus dipersiapkan dalam waktu yang relatif cepat. Sangat tidak disarankan untuk menunda waktu dalam mengumpulkan dana darurat. Justru sebaiknya kamu mulai mengumpulkan dana darurat sedini mungkin, sebelum kamu menyusun rencana-rencana besar untuk masa depan.

Cara terbaik untuk mengumpulkan dana darurat dengan cepat adalah dengan disiplin menghemat uang secara bertahap. Namun, ada beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk mempercepat persiapan dana darurat bagi kelangsungan hidupmu:

  • Jangan gunakan bonus atau komisi dari gajimu!

Ketika kamu mendapatkan bonus tahunan atau mendapat kompensasi atau target yang telah kamu capai dalam pekerjaanmu, mungkin akan langsung terlintas keinginan untuk pergi liburan atau mengganti gadget-mu dengan model terbaru. Demi mengumpulkan dana darurat dengan cepat, sebaiknya kamu urungkan dulu niat ini dan menyimpan pendapatan tambahan tersebut sebagai persiapan dana daruratmu.

  • Menjual barang-barang tidak terpakai secara berkala

Apakah kamu memiliki kebiasaan cuci gudang secara berkala? Jika tidak, cobalah mulai dengan mengosongkan lemari pakaianmu dan menyortir pakaian yang kamu miliki. Percaya deh, kamu pasti akan terkejut melihat gunungan baju-baju lama yang sudah tidak pernah kamu kenakan.

Sebaiknya kamu berpikir ulang untuk menyimpannya, karena jika kamu sudah tidak pernah menggunakannya lebih dari enam bulan, maka ada kemungkinan bahwa kamu tidak akan pernah menggunakannya lagi tapi terus membeli baju baru! Mulailah berpikir rasional dan singkirkan barang-barang lama yang tidak kamu inginkan lagi tapi masih memiliki nilai yang bagus ketika dijual.

Apalagi sekarang sudah banyak online marketplace yang bisa kamu manfaatkan untuk menjual barang-barang preloved tersebut. 

  • Berhenti berhutang

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, syarat utama untuk dapat mengumpulkan dana darurat dengan cepat adalah dengan berhemat secara disiplin. Ini berarti kamu harus mengencangkan ikat pinggang dan benar-benar selektif dalam mengeluarkan uangmu. Jika kamu memiliki kartu kredit, akan sangat berguna untuk menutupnya dan berhenti menggunakannya.

Kenapa? Karena kartu kredit cenderung mendukung pola hidup konsumtif. Kebanyakan orang merasa kartu kredit adalah dana cadangan yang berguna untuk membeli barang di luar budget yang mereka miliki. Namun, ini adalah pola pikir yang salah.

Ingatlah bahwa kamu harus selalu membayar lebih atas setiap barang yang kamu beli menggunakan kartu kredit. Akan ada biaya transaksi yang sering luput dari perhitunganmu. Belum lagi jika kamu telat membayar tagihan kartu kredit, kamu harus membayar pula tagihan denda dan bunga yang tidak perlu ada jika kamu tidak memiliki kartu kredit.

Memiliki dana darurat adalah memiliki persiapan matang dan bijaksana terkait kondisi keuanganmu di masa depan. Meski begitu, pemahaman mengenai pentingnya dana darurat berbanding lurus dengan tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan. Sayangnya, mayoritas masyarakat Indonesia memang belum memiliki kecakapan yang mumpuni dalam hal literasi keuangan.

Tidak heran jika masih banyak orang yang berpikir bahwa tidak penting menyisihkan uang dalam jumlah besar untuk dana darurat. Namun, kamu bisa termasuk ke dalam golongan orang-orang yang menjadi pioneer dalam menerapkan kebiasaan finansial yang sehat dan bijaksana untuk meningkatkan kinerja investasi.

Yuk, mulai dari hal-hal kecil dan perbaiki kebiasaan finansial kita. Siapa tahu kamu bisa menularkan kebiasaan positif ini ke orang-orang terdekatmu dan bisa sama-sama menyiapkan kondisi finansial yang lebih baik untuk masa depan. Semangat!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.   

Artikel Terkait