
Ajaib.co.id – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti, konstruksi, dan hospitality secara langsung maupun melalui anak usaha. Portofolio PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan anak-anak usahanya antara lain Kota Industri Suryacipta seluas 1400 hektare di Kawang, Hotel Gran Melia Jakarta dan Melia Bali Hotel (bintang 5), Jumana Bali (bintang 5), serta jaringan BATIQA Hotels (bintang 3).
SSIA memiliki pengalaman bisnis selama lebih dari 40 tahun. Tapi, bagaimana dengan kinerja bisnis dan prospek sahamnya? Berikut ini analisis saham SSIA yang perlu kamu tahu.
Kinerja Laporan Keuangan Terakhir
Berikut rangkuman kinerja laba SSIA berdasarkan laporan tersebut (dalam miliar rupiah kecuali jika dinyatakan secara khusus):
Komponen Laba | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | Q3 2024 |
Total Pendapatan | 2,94 triliun | 2,35 triliun | 3,61 triliun | 4,53 triliun | 3,86 triliun |
Laba Kotor | 618,75 miliar | 499,08 miliar | 89113 miliar | 1,29 triliun | 1,15 triliun |
Laba Bersih | -87,54 miliar | -200,21 miliar | 175,81 miliar | 176,57 miliar | 228,41 miliar |
Total Aset | 7,61 triliun | 7,75 triliun | 8,28 triliun | 8,41 triliun | 10,47 triliun |
Total Liabilitas | 3,38 triliun | 3,70 triliun | 4,03 triliun | 3,97 triliun | 2,69 triliun |
Total Ekuitas | 4,23 triliun | 4,05 triliun | 4,25 triliun | 4,44 triliun | 7,77 triliun |
Data di atas menunjukkan bahwa hasil penjualan dan pendapatan usaha SSIA mulai menunjukkan kinerja terbaiknya. Dilansir dari CNBC Indonesia, emiten properti ini berhasil mencatat laba kotor hingga kuartal III tahun ini naik menjadi Rp1,17 triliun di kuartal III-2024 atau naik 52,2% dari Rp771,7 miliar pada kuartal III-2023. Sementara laba bersih konsolidasi perseroan menjadi Rp228,4 miliar per kuartal III-2024 dari rugi bersih sebesar Rp23,7 miliar di kuartal III-2023.
Peningkatan laba kotor diperoleh dari laba kotor properti yang naik sebesar 138,6% secara tahunan menjadi Rp221,1 miliar dan peningkatan laba kotor perhotelan sebesar 27,1% menjadi Rp117,7 miliar.
Adapun total aset perseroan menjadi Rp10,47 triliun per kuartal III-2024 atau turun dari posisi Rp11,45 triliun per kuartal I-2024. Total aset itu terdiri dari liabilitas sebesar Rp2,69 triliun, kepentingan non-pengendali sebesar Rp2,28 triliun, dan ekuitas sebesar Rp5,49 triliun.
Rasio Keuangan Saham SSIA
Bagaimana dengan rasio-rasio keuangan SSIA dari tahun ke tahun? Apakah kinerja keuangan pra-pandemi cukup baik? Berikut ini perbandingan kinerja keuangan SSIA sejak kuartal 3 2021 hingga kuartal 3 2024:
Rasio | Q3 2021 | Q3 2022 | Q3 2023 | Q3 2024 |
Return on Equity (RoE) | -2,35% | -0,24% | 0,73% | 2,17% |
Return on Assets (RoA) | -1,02% | -0,11% | 0,36% | 1,26% |
Gross Profit Margin (GPM) | 17,73% | 22,40% | 25,55% | 30,42% |
Operating Profit Margin (OPM) | -6,24% | 10,99% | 6,16% | 14,77% |
Net Profit Margin (NPM) | -19,31% | 2,87% | -0,78% | 5,91% |
Current Ratio (CR) | 214,28% | 190,53% | 170,49% | 297,99% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 110,00% | 112,00% | 99% | 49% |
Tabel menunjukkan juga bahwa kinerja SSIA mulai membalikkan keadaan menjadi lebih baik. Terlihat angka ROA, ROE, dan NPM mengalami peningkatan yang cukup baik. NPM SSIA pun berhasi berada di atas angka 5% yang menandakan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba. Rasio utang pun mulai menurun menjadi 49 persen.
Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham
Surya Semesta sering membagikan dividen, tetapi jumlahnya makin menipis dari tahun ke tahun. Berikut ini riwayat pembagian dividen saham SSIA sejak 2014 hingga 2024:
Tahun | Dividen | Imbal Hasil |
2024 | 12,00 | 1,08% |
2020 | 5,00 | 1,72% |
2019 | 7,00 | 1,13% |
2018 | 20,00 | 3,42% |
2017 | 11,00 | 1,63% |
2016 | 9,71 | 1,48% |
2015 | 18,00 | 1,76% |
2014 | 30,00 | 4,17% |
Di tahun 2024 ini, saham SSIA membagikan dividen tunai sebesar Rp12 per saham atau senilai Rp41,25 miliar. Total dividen tunai ini juga memperhitungkan saham treasuri yang sebanyak 83.450.800 lembar.
Dengan penetapan dividen Rp12 per saham.
Penjualan Lahan SSIA Meningkat di Akhir Tahun 2024
Dilansir dari Bisnis.com, emiten SSIA mencatat penjualan lahan industri di kawasan industri Suryacipta City of Industry – Karawang maupun Subang Smartpolitan melesat hingga 2.706% pada kuartal III/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut GM Sales & Tenant Relations Suryacipta Swadaya Binawati Dewi, pertumbuhan investasi yang signifikan tersebut ditopang masuknya industri manufaktur, terlebih di kawasan Subang Smartpolitan. Total penjualan lahan di kawasan tersebut hingga saat ini telah mencapai 140 hektare. Sementara itu, pada kuartal III/2023, penjualan lahan Suryacipta Swadaya, khususnya di Subang Smartpolitan tercatat hanya mencapai 2 hektare.
Peningkatan pesat tahun ini antara lain ditopang pembangunan industri Sanwa Musen, Vision, BYD, dan Kids Play Indonesia. Perseoran juga telah memiliki strategi yang akan dilakukan untuk mempertahankan kinerjanya seperti:
- aktif menarik investor potensial, baik lokal maupun asing
- pengembangan infrastruktur yang mumpuni berbasis IoT
- menggunakan energi bersih di kawasan dan fokus industri bernilai tambah ekonomis
- membangun sinergi dengan pemerintah.
Dengan adanya strategi ini, emiten yakin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana dicanangkan pemerintah.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.