Ajaib.co.id – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (kode saham SRTG) merupakan perusahaan investasi yang melakukan investasi pada tiga sektor. Di antaranya, sektor konsumen, infrastruktur dan sumber daya alam.
Adapun untuk portofolio investasi sumber daya alam berupa perusahaan yang bergerak dalam industri batu bara, perkebunan kelapa sawit, eksplorasi minyak dan gas, dan penambangan emas dan tembaga.
Sementara itu, untuk portofolio investasi infrastruktur termasuk perusahaan yang bergerak dalam penyewaan menara telekomunikasi, industri pembangkit tenaga listrik, kilang minyak, jasa jalan tol dan konstruksi, dan pelayaran. Portofolio investasi konsumen termasuk perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif, dan properti.
Apakah saham ini masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham SRTG
Laba SRTG Naik 19,7% di 2020
Dilihat dari laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham SRTG ini telah mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan mencapai Rp8,82 triliun pada 2020. Pencapaian itu naik 19,7% bila dibandingkan dengan pencapaian 2019 yang hanya sebesar Rp7,34 triliun.
Pertumbuhan laba ini dikontribusikan oleh peningkatan nilai portofolio investasi yang juga terlihat dari nilai aset bersih (net asset value) perseroan. Di mana melonjak hingga 39% senilai Rp31,70 triliun.
Sebagai rinciannya, SRTG mencatatkan keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp8,41 triliun. Angka ini terhitung tumbuh 53,2% yoy bila dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp6,22 triliun.
Adapun sepanjang 2020, SRTG berfokus pada pengembangan strategi perusahaan. Dengan tujuan untuk mempertahankan ketahanan operasional selama pandemi, baik pada perusahaan induk maupun seluruh perusahaan investasi.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, selama pandemi sejumlah perusahaan portofolio Saratoga menemukan momentum pertumbuhan bisnisnya.
Bisnis SRTG Cuan di 2019
Sebelum dunia berada pada kondisi pandemi, emiten Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil mencatatkan laba tahun berjalan atau cuan sebesar Rp7,3 triliun. Padahal pada tahun sebelumnya perusahaan mengalami kerugian. Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam miliar rupiah)
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 |
Penjualan bersih | 8.291 | (6.179) | 3.878 |
Beban | (553) | (506) | (627) |
Laba (rugi) tahun berjalan | 7.344 | (6.135) | 3.162 |
Dari data tersebut, secara penjualan SRTG mengalami peningkatan yang amat pesat pada 2019. Setelah di tahun sebelumnya harus menelan kerugian mencapai Rp6,1 triliun. Di sepanjang 2019, perusahaan membukan laba tahun berjalan mencapai Rp7,3 triliun.
Sehingga terlihat jika PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba pada tahun 2019. Adapun kondisi ini didorong oleh adanya peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen. Pada periode ini net asset value Saratoga berhasil mencapai Rp22,85 triliun atau naik 44,9% dari Rp15,77 triliun.
Perusahaan yang dimiliki Sandiaga Uno ini berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp7,37 triliun.
Sementara itu, keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp6,22 triliun. Padahal di tahun 2018 pos tersebut tercatat rugi hingga Rp 7,25 triliun.
Selanjutnya, penghasilan dividen bunga dan investasi tercatat naik 74,78% dari Rp1,15 triliun menjadi Rp2,01 triliun.
Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis SRTG saat ini sedang sehat. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:
Rasio | 2019 |
ROA | 31% |
ROE | 38 |
NPM | 89% |
DER | 0,17X |
Bagaimana Prospek Bisnis SRTG Kedepannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) akan terus secara aktif mencari peluang investasi baru tahun ini. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan kinerja.
Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengutarakan bahwa perusahaan akan terus mencari peluang-peluang investasi baru. Serta akan ikut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Pihaknya memiliki harapan juga jika program vaksinasi yang saat ini tengah berjalan bisa segera memiliki dampak konkretnya. Utamanya bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta bisa menghentikan pandemi ini. SRTG akan terus secara aktif menjalankan strategi. Dengan begitu, pertumbuhan perusahaan akan semakin optimal ketika pandemi telah berakhir,”
Michael juga menjelaskan bahwa sebagai perusahaan investasi yang mempunyai pengalaman panjang di Indonesia, Saratoga mengutamakan prinsip kehati–hatian dalam mengelola semua risiko. Termasuk secara konsisten menerapkan strategi diversifikasi.
Pendekatan seperti ini terbukti menjaga perseroan tetap kokoh di tengah ketidakpastian akibat COVID-19. Dan cepat tanggap dalam merespons segala perubahan yang dinamis.
Sementara itu, dilihat dari pembagian dividen. SRTG sejak 2017 hingga 2019 rajin membagikan dividen kepada investornya. Sementara pada 2020 belum ada informasi terbaru terkait pembagian dividen tersebut.
Melihat pada performa bisnis SRTG di 2020, fundamental perusahaan, dan trek pembagian dividen. Investor dinilai masih layak untuk mengoleksi saham ini.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.