Ajaib.co.id – PT Tanah Laut Tbk (dahulu Indoexchange Tbk) (kode saham INDX) merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 19 September 1991 dengan nama PT Sanggraha Mas. Perusahaan kemudian memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1996.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan tercatat ruang lingkup kegiatan INDX yakni bergerak dalam bidang perencanaan dan desain dalam rangka pengembangan manajemen bisnis di bidang pelayaran, angkutan dan logistic kelautan, kepelabuhan, pertambangan, sumber daya energi serta jasa konsultasi lainnya.
Pada tanggal 27 April 2001, INDX mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK. Pernyataan tersebut untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDX (IPO) kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 dengan nilai nominal Rp25,- per saham dengan harga penawaran Rp125,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Mei 2001.
Apakah saham ini masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham INDX
Keuntungan INDX Meningkat 33% di 2020
Tanah Laut Tbk (INDX) membukukan kenaikan pendapatan usaha pada kuartal III/2020 sebesar Rp4 miliar dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp3,6 miliar. Kenaikan tersebut mencapai 11%.
Sementara itu, untuk perolehan laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 33%. Dari Rp1,01 miliar pada kuartal III/2019 menjadi Rp1,34 miliar pada kuartal III/2020.
Bisnis INDX Berhasil Cuan di 2019
Terlepas dari kondisi pandemi, emiten Tanah Laut Tbk (INDX) mengalami kinerja yang membaik pada 2019 Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam jutaan rupiah).
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 |
Penjualan bersih | 264.800 | 3.000 | – |
Laba (rugi) kotor | 2.211 | (4.717) | (11.200) |
Laba (Rugi) tahun berjalan | 955 | (55.222) | (57.755) |
Dari data tersebut, secara penjualan INDX mengalami peningkatan pada 2019. Selain itu, perusahaan juga berhasil untuk meraup laba tahun berjalan pada 2019.
Berdasarkan laporan tahunan 2019 perseroan, tercatat total pendapatan Perseroan tahun 2019 meningkat dari Rp3 Miliar pada tahun 2018 menjadi Rp4.8 Miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerimaan jasa manajemen bulanan yang diberikan pada anak usaha yang sudah tidak dikonsolidasi (PT. Pelayaran INDX Lines).
Selain itu, pada tahun yang berakhir 31 Desember 2019, rugi bersih perseroan menurun dari rugi Rp54,76 miliar pada tahun buku 2018 menjadi Rp977 juta pada tahun buku 2019. Penurunan signifikan terjadi karena pada tahun 2018, perusahaan secara konsolidasian menyerap rugi karena dekonsolidasi dan penurunan nilai investasi pada anak usaha (PT. Pelayaran INDX Lines).
Adapun jumlah aset perseroan per tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp61,12 miliar, naik sebesar 13% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh akumulasi pembangunan proyek yang dilakukan perusahaan.
Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis INDX saat ini sedang sehat. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:
Rasio | 2019 |
ROA | 0,02 |
ROE | 0,02 |
NPM | 0,20 |
DER | 0,01 |
Bagaimana Prospek Bisnis INDX Ke depannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?
PT Tanah Laut Tbk sudah memasarkan properti gedung perkantoran. Hal ini menyusul proyek Gedung HRH di daerah Lebak Bulus telah selesai. Pihak perusahaan ini menilai propertinya tersebut mempunyai potensi yang besar karena dekat dengan infrastruktur transportasi massal.
Properti tersebut memang bersebelahan dengan MRT Lebak Bulus. Selain itu, gedung tersebut tidak terlalu besar, hanya 5 lantai sehingga tidak terlalu sulit untuk dioptimalkan
Adapun perseroan melakukan pembangunan gedung tersebut juga sebagai langkah perusahaan untuk meminimalkan operasional perusahaan. Pasalnya, 50% dari total kapasitas akan digunakan sendiri.
Pihak perusahaan menyadari situasi pasca pandemi virus COVID-19, pasar properti perkantoran akan mengalami penurunan. Oleh sebab itu, perseroan juga mengantisipasinya dengan menggandeng pengelola coworking space
Ke depannya, emiten berkode saham INDX di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga sudah melakukan penjajakan awal dengan pihak platform teknologi. Khususnya dari crowdfunding untuk sektor properti. Adapun target dan sasaran untuk kelas menengah ke bawah sehingga pengembangan ke depan akan berbentuk ruko di bawah 5 lantai.
Sementara itu, untuk proyek-proyek komersialnya, INDX akan maju sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan lahannya dengan mengakuisisi lahan-lahan di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). INDX mengutarakan optimistisnya karena pasca pandemi COVID-19, harga tanah juga akan mengalami koreksi.
Nantinya pendanaan pengembangan bisa melalui REIT dan perusahaan juga bisa mengundang investor institusi baik dalam maupun luar negeri untuk mendanai proyek properti ini,
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.