Analisis Saham, Saham

Bedah Saham GJTL: Perusahaan Industri Karet Ban Ternama

Ajaib.co.id – PT Gajah Tunggal Tbk dengan kode saham GJTL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang dari karet meliputi ban dan tabung untuk kendaraan serta barang atau peralatan. Perusahaan yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1953 ini memproduksi serta memasarkan beberapa merek ban.

Mulai dari merek sendiri yaitu Zeneos dan GT Radial, lisensi merek IRC Tire, dan Inoue Rubber Company Japan. Selain itu, ada juga Giti TBR atau Truk dan Bus Radial yang diperuntukkan bagi truk dan bus yang beroperasi di jalan on-road, mixed service on/off, off-road, hingga dalam kota maupun antar kota serta antar provinsi maupun untuk transportasi reguler.

Saat ini GJTL sudah mengoperasikan sebanyak lima pabrik ban terintegrasi, fasilitas pendukung untuk memproduksi aksesoris ban, dua pabrik tambahan untuk memproduksi kain ban serta karet sintetis, hingga fasilitas riset maupun pengujian ban. Saham GJTL pertama kalinya mencatatkan nama di bursa saham melalui IPO pada tahun 1990 sebanyak 20.000.000 senilai Rp5.500 per lembar saham.

Mayoritas kepemilikan saham GJTL dipegang oleh Denham Pte Ltd sebesar 49,51 persen dengan nilai Rp862.486.221.500 dan 39,25 persen dengan nilai Rp683.796.918.500 dipegang oleh publik. Lalu, sisanya dipegang oleh beberapa nama seperti:

  • Compagnie Financiere Michelin sebesar 10 persen dengan nilai Rp174.240.000.000.
  • DBS Bank – Lei Huai Chin sebesar 1 persen dengan nilai Rp17.419.350.000.
  • Christopher Chan Siew Choong sebesar 0,12 persen dengan nilai Rp2.040.550.000.
  • Cooperatives of PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar 0,11 persen dengan nilai Rp2.071.260.000.

Saat ini saham GJTL memiliki market cap yang mencapai Rp2,96 triliun.

Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir

Mengacu pada laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020, GJTL kinerja keuangan GJTL masih tertekan dengan pendapatan sebesar Rp9,62 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2020.

Di mana, pencapaian tersebut harus turun sebesar 19,43 persen dari Rp11,94 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Adapun rincian dari pendapatan berasal dari pihak berelasi lokal sebesar Rp19,83 miliar dan pihak berelasi ekspor sebesar Rp1,98 triliun.

Lalu penjualan pihak ketiga ke pasar lokal sebesar Rp5,88 triliun dan penjualan pihak ketiga pasar ekspor sebesar Rp1,84 triliun. Sementara beban pokok penjualan menyusut 21,38 persen menjadi Rp7,83 triliun di kuartal ketiga 2020 dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp9,96 triliun. Di samping itu, GJTL mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp304,441 miliar.

Hal ini menyebabkan rugi yang tercatat dan diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp104,59 miliar, sementara di periode sama tahun sebelumnya GJTL masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 139,53 miliar. Adapun kinerja keuangan GJTL berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020, seperti berikut:

Komponen Laba30 September 202030 September 2019
Pendapatan9,62 triliun11,94 triliun
Laba bersih-104,59 miliar139,53 miliar
Beban pokok7,83 triliun9,96 triliun

Sementara untuk rasio keuangan dari saham GJTL di kuartal ketiga tahun 2020, di antaranya sebagai berikut:

Rasio30 September 202030 September 2019
ROA-0,8%1%
ROE-2,2%3,1%
NPM-1,1%1,2%
DER189%221%

Dari perbandingan rasio ini dapat disimpulkan bahwa bisnis GJTL harus tertekan di tahun 2020 terutama pada kuartal ketiga karena masa pandemi.

Di mana, ROA dan ROE yang harus minus dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya sehingga kemampuan bisnis dalam meraih keuntungan melemah di tahun 2020. Akan tetapi, hal tersebut tampak wajar karena efek masa pandemi yang berimbas ke semua bisnis termasuk saham GJTL.

Riwayat Kinerja Keuangan

Untuk mengetahui kinerja keuangan GJTL, berikut ini laporan keuangan perseroan dalam 5 tahun terakhir yang dapat menjadi acuan:

Komponen20152016201720182019
Pendapatan12,97 triliun13,63 triliun14,14 triliun 15.34 triliun15,93 triliun
Laba rugi berjalan207,95 miliar454,03 miliar141,28 miliar186,36 miliar359,80 miliar 
Jumlah aset17,50 triliun18,69 triliun18,19 triliun19,71 triliun18,85 triliun 

Dapat dilihat penjualan dalam 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai 2019. Namun, dari sisi laba justru terus menurun hingga tahun 2018 dan kembali naik di tahun 2019.

Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham

Pembagian dividen oleh saham GJTL dalam 5 tahun terakhir hanya dilakukan sekali pada tahun 2017 hasil pembukuan kinerja tahun 2016. Adapun jumlah dividen yang dibagikan dalam beberapa tahun terakhir:

TahunDividen Per SahamJumlah
2017 517,4miliar

Nilai dividen yang dibagikan oleh perseroan kepada para pemegang saham cenderung hanya dilakukan sekali dalam 5 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan perseroan yang terus mengalami kerugian sehingga memutuskan untuk tidak membagikan saham.

Oleh karena itu, bagi investor yang mengutamakan pembagian dividen selain capital gain, maka saham GJTL bukanlah pilihan yang tepat.

Prospek Bisnis GJTL

Rencana untuk mengembangkan bisnis tampaknya mulai dilakukan oleh GJTL melalui pengalokasian anggaran belanja modal atau capex senilai Rp420 miliar hingga Rp560 miliar. Dana tersebut nantinya digunakan untuk perawatan serta peremajaan mesin-mesin dan juga alat berat. Selain itu, sebagian dana juga akan digunakan dalam pelunasan akuisisi tanah oleh PT Softex Indonesia.

Di samping itu, GJTL terus melakukan efisiensi terhadap bisnis saat ini melalui penekanan biaya produksi serta tetap mengembangkan penjualan pada pasar domestik hingga ekspor seiring kondisi perekonomian Indonesia dan global yang mulai membaik. Di mana, perseroan berharap mampu meraih penjualan setidaknya sama dengan tahun 2019.

Ditambah dengan rencana penerbitan surat utang global mencapai 270 juta USD dengan target jatuh tempo di 2026. Di mana, aksi tersebut dilakukan untuk membiayai kembali atau refinancing dari senior secured notes senilai 250 juta USD dengan jatuh tempo pada 10 Agustus 2022 mendatang.

Nantinya, rencana ini waji melalui persetujuan dari pemegang saham karena termasuk ke transaksi material.

Kesimpulan Berdasarkan Harga Saham

Untuk kinerja saham dalam seminggu terakhir di bursa, saham GJTL masih terpantau positif dengan harga masih di atas harga terendah. Dilihat dari PER dan PBV, saham GJTL berada di level -21.11 kali dan 0.47 kali sehingga masih butuh pertimbangan lebih bagi investor jangka pendek.

Akan tetapi, untuk investor jangka panjang saham GJTL layak untuk dipilih sebagai emiten dengan kinerja keuangan yang baik serta prospek bisnis yang menjanjikan di masa mendatang.

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait