Ajaib.co.id – Refinancing adalah proses merevisi dan mengganti ketentuan perjanjian kredit yang ada, Investopedia.com (29/10/2020). Biasanya refinancing berkaitan dengan pinjaman atau kredit. Sehingga melakukan refinancing adalah langkah penting bagi debitur.
Ketika seseorang memutuskan untuk meminjam uang, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), ia akan memperoleh pendanaan dari pihak bank atau leasing. Kemudian ia wajib mencicil uang tersebut disertai bunga.
Mendapatkan nilai bunga yang rendah agar menguntungkan merupakan langkah penting bagi debitur. Karena jika bunga turun, pembayaran cicilan akan turun pula. Hal tersebut bisa menjadi ajang penghematan bagi debitur.
Apalagi jika suku bunga acuan dari Bank Indonesia turun. Oleh karena itu, debitur bisa mengajukan refinancing untuk mendapatkan kontrak baru (seperti bunga baru) sebagai pengganti perjanjian sebelumnya.
Cara Kerja Mengajukan
Bisa kita mengajukan refinancing? Bisa. Kapan waktu yang tepat mengajukannya? Pada dasarnya tak ada waktu yang tepat, karena bila pengajuan refinancing disetujui berarti kamu akan mempunyai utang baru, wartaekonomi.co.id (16/07/2020).
Kamu bisa mengajukan refinancing ketika:
– Hanya mampu membayar angsuran minimal pada kartu kredit selama satu tahun terakhir.
– Jumlah utang atau tagihan kartu kredit lebih dari lima bulan gaji per bulan.
– Tidak nyaman dengan tagihan utang melalui email, surat, telepon, pesan singkat, hingga penagih utang menyambangi kantor dan rumah.
Karena refinancing adalah proses merevisi perjanjian kredit, maka hal ini bertujuan untuk menurunkan suku bunga pada nasabah atau debitur, agar beban pembayarannya berkurang selama masa pinjaman. Contoh mengubah durasi pinjaman atau merevisi untuk memilih suku bunga yang rendah dibanding sebelumnya yang tinggi.
Ada pula yang melakukan refinancing karena kondisi kredit debitur telah membaik atau ada perubahan rencana keuangan jangka panjangnya. Namun banyak yang melakukan refinancing karena suku bunga turun.
Meski demikian motivasi paling umum refinancing adalah tingkat suku bunga. Penetapan suku bunga bersifat siklus, artinya pemerintah dapat mengubahnya sewaktu-waktu berkaitan dengan perubahan kebijakan moneter dan kondisi ekonomi.
Bank dan leasing pun akan mengikuti ketentuan tersebut. Penurunan suku bunga juga bisa terjadi karena persaingan pasar. Seperti leasing menurunkan bunga untuk menarik lebih banyak konsumen.
Di sisi lain, di ranah bisnis juga dikenal dengan refinancing perusahaan. Ini adalah saat perusahaan mengatur kembali kewajiban keuangannya dengan mengganti atau merestrukturisasi utang yang ada.
Refinancing perusahaan sering dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Proses ini sering melibatkan obligasi lama (jika memungkinkan) dan menerbitkan obligasi baru dengan suku bunga yang lebih rendah.
Contohnya:
Adi dan Venny adalah pasangan yang baru saja menikah. Mereka memutuskan untuk memiliki KPR di sebuah bank. Ketika mengambil KPR, mereka dibebani suku bunga tetap selama 10 tahun.
Bunga yang telah mereka bayarkan sejak pertama kali membayar angsuran untuk jangka waktu 10 tahun sebesar 10 persen. Karena pandemi berdampak pada perlambatan ekonomi, suku bunga turun menjadi 6 persen.
Lalu pasangan tersebut menghubungi bank dan mengajukan refinancing. Dengan demikian cicilan yang dibayarkan per bulan menurun.
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat suku bunga di semua jenis produk kredit, termasuk pinjaman non-revolving dan kartu kredit revolving. Ketika suku bunga naik, debitur dengan produk suku bunga variabel akan membayar lebih banyak bunga. Sebaliknya terjadi pada kondisi falling rate.
Jika kamu tertarik mengajukan refinancing, perhatikan langkah-langkahnya berikut ini:
- Kamu mengajukan refinancing ke bank atau leasing tujuan. Katakan alasanmu dan mengisi formulir pengajuan.
- Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Biasanya dokumen yang harus disertakan ketika pengajuan refinancing adalah fotokopi KTP, NPWP Kartu Keluarga, surat nikah, tabungan tiga bulan terakhir, surat rekomendasi perusahaan atau SIUP; slip gaji; dan jaminan (bila diperlukan).
- Menunggu pengajuan disetujui oleh pihak bank atau leasing. Karena mereka membutuhkan waktu untuk mengevaluasi dan mengecek kondisi keuangan nasabah atau konsumen.
Jenis Refinancing
Refinancing memiliki empat jenis yang dapat dipilih oleh nasabah atau debitur. Namun pilih yang sesuai dengan kebutuhan.
● Refinancing Rate-and-Term
Ini adalah jenis refinancing yang paling umum. Refinancing rate-and-term terjadi saat pinjaman awal telah dibayar dan diganti dengan perjanjian pinjaman baru dengan bunga yang lebih rendah.
● Cash-Out Refinancing
Biasanya, cash-out refinancing terjadi ketika aset dasar yang menjadi jaminan pinjaman meningkat nilainya. Transaksi tersebut melibatkan penarikan nilai atau ekuitas dalam aset dengan imbalan jumlah pinjaman yang lebih tinggi (dan seringkali dengan suku bunga yang lebih tinggi).
Dengan kata lain, saat nilai aset meningkat di atas kertas, kamu bisa memperoleh akses ke nilai tersebut dengan pinjaman daripada menjualnya. Opsi ini meningkatkan jumlah pinjaman tetapi memberikan debitur akses ke uang tunai sambil mempertahankan kepemilikan aset.
● Cash-In Refinancing
Cash-In Refinancing adalah kondisi di mana debitur bisa untuk membayar sebagian untuk rasio pinjaman terhadap nilai (LTV) yang lebih rendah atau pembayaran pinjaman yang lebih kecil.
● Consolidation Refinancing
Dalam beberapa kasus, consolidation refinancing dapat menjadi cara yang efektif untuk mendanai kembali ketika investor memperoleh pinjaman tunggal dengan tingkat yang lebih rendah dari tingkat bunga rata-rata saat ini di beberapa produk kredit.
Jenis refinancing ini juga mengharuskan konsumen atau bisnis untuk mengajukan pinjaman baru dengan suku bunga yang lebih rendah dan kemudian melunasi utang yang ada dengan pinjaman baru, meninggalkan total pokok pinjaman dengan pembayaran suku bunga yang jauh lebih rendah.
Unduh aplikasi Ajaib untuk memperoleh informasi, kita, dan cara investasi sesuai ketentuan sekaligus mengoptimalkan keuntungan.