Suku bunga dan saham memiliki hubungan yang saling memengaruhi yang cukup kompleks dan dinamis. Pergerakan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI), dapat memberikan sinyal yang kuat kepada pasar saham dan memengaruhi keputusan investasi para pelaku pasar.
Pemahaman mengenai hubungan ini sangat penting bagi investor, baik yang baru maupun yang berpengalaman, untuk dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Salah satu dampak paling langsung dari perubahan suku bunga adalah terhadap daya tarik instrumen investasi lainnya. Ketika suku bunga dinaikkan, misalnya, maka imbal hasil dari instrumen investasi berpendapatan tetap seperti deposito akan menjadi lebih menarik. Akibatnya, investor cenderung akan mengalihkan sebagian dananya dari pasar saham ke instrumen yang dianggap lebih aman tersebut.
Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat mendorong investor untuk mencari alternatif investasi yang menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, seperti saham.
Selain itu, suku bunga juga dapat memengaruhi biaya modal bagi perusahaan. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan, yang pada gilirannya dapat menekan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat mengurangi daya tarik saham perusahaan tersebut di mata investor.
Sebaliknya, penurunan suku bunga akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dan mendorong kenaikan harga saham.
Hubungan antara suku bunga dan saham juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi makro, ekspektasi inflasi, dan sentimen pasar. Misalnya, jika kondisi ekonomi sedang membaik dan inflasi terkendali, maka kenaikan suku bunga mungkin tidak terlalu memberikan dampak negatif terhadap pasar saham.
Sebaliknya, jika kondisi ekonomi sedang melemah dan inflasi tinggi, maka kenaikan suku bunga dapat memicu penurunan harga saham yang signifikan.
Pengaruh Suku Bunga Acuan (BI Rate) terhadap Saham
Pada tahun 2023, OJK Institute melakukan riset mengenai pengaruh suku bunga acuan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan return saham di pasar modal Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode event study dan statistik deskriptif, untuk menganalisis dampak dari perubahan suku bunga selama periode 2013-2023.
Event dalam penelitian ini terbagi menjadi empat kelompok perubahan suku bunga acuan, dan hasilnya menunjukkan beberapa hal, di antaranya:
- Adanya korelasi signifikan antara kenaikan maupun penurunan suku bunga dengan pergerakan return saham serta IHSG. Contohnya, ketika suku bunga acuan naik sebesar 25 dan 50 basis poin (bps), rata-rata abnormal return saham cenderung negatif pada beberapa hari setelah perubahan tersebut, yang menunjukkan penurunan kinerja saham.
- Sebaliknya, penurunan suku bunga sebesar 25 hingga 125 bps menghasilkan abnormal return positif di beberapa hari setelahnya, menandakan adanya penguatan harga saham.
- Pengaruh ini juga terlihat pada IHSG, di mana kenaikan suku bunga cenderung menyebabkan penurunan IHSG, sedangkan penurunan suku bunga justru mendorong kenaikan IHSG.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perubahan suku bunga acuan bisa memengaruhi kinerja saham sektoral dan IHSG di pasar modal Indonesia.
Simulasi Suku Bunga dan Saham
Skenario 1: Kenaikan BI Rate
- Alasan Kenaikan: Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.
- Dampak terhadap Pasar Saham:
- Harga Saham Turun: Investor cenderung menarik dananya dari pasar saham untuk menempatkannya di instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, seperti deposito atau obligasi. Hal ini menyebabkan permintaan saham menurun dan harga saham cenderung turun.
- Sektor yang Terdampak:
- Sektor Konsumsi: Perusahaan-perusahaan di sektor konsumsi (makanan, minuman, ritel) cenderung terdampak negatif karena daya beli masyarakat menurun akibat kenaikan suku bunga yang meningkatkan biaya pinjaman.
- Sektor Properti: Perusahaan properti juga bisa terdampak karena kenaikan suku bunga membuat biaya KPR menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi minat masyarakat untuk membeli properti.
- Sektor yang Tahan Banting:
- Sektor Perbankan: Sebaliknya, sektor perbankan cenderung diuntungkan karena margin keuntungan mereka akan meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga.
- Sektor Komoditas: Jika komoditas yang dihasilkan perusahaan mengalami kenaikan harga akibat faktor eksternal, maka harga saham perusahaan tersebut bisa tetap stabil atau bahkan naik.
Skenario 2: Penurunan BI Rate
- Alasan Penurunan: Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang melambat.
- Dampak terhadap Pasar Saham:
- Harga Saham Naik: Investor cenderung lebih tertarik untuk berinvestasi di pasar saham karena suku bunga deposito dan obligasi menjadi kurang menarik. Hal ini meningkatkan permintaan saham dan mendorong harga saham naik.
- Sektor yang Terdampak:
- Sektor Konsumsi: Perusahaan-perusahaan di sektor konsumsi cenderung diuntungkan karena daya beli masyarakat meningkat akibat penurunan suku bunga yang membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah.
- Sektor Properti: Sektor properti juga bisa mengalami pertumbuhan karena minat masyarakat untuk membeli properti meningkat akibat penurunan suku bunga KPR.
- Sektor yang Perlu Diwaspadai:
- Sektor Perbankan: Sektor perbankan bisa mengalami penurunan margin keuntungan karena penurunan suku bunga.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!