Saham

Cara Belajar Investasi Saham Bermodal Kecil Terbaik

cara belajar investasi saham

Ajaib.co.id – Sekarang ada banyak cara belajar investasi saham dengan kecanggihan teknologi. Kamu bisa memahami seluk beluk bermain saham dengan mengikuti kelas di internet atau membaca artikel saham. Namun, manakah cara yang paling baik agar siap untuk terjun ke pasar saham?

Generasi milenial yang ingin belajar investasi saham, saat ini sudah dimanjakan dengan berbagai macam teknik pembelajaran yang sangat mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh para investor pemula. Di zaman digitalisasi seperti sekarang, kamu bisa dengan mudah menemukan berbagai artikel dan publikasi digital lainnya seputar cara belajar investasi saham terbaik hanya melalui media internet saja.

Hal ini tidak terlepas dari semakin banyaknya generasi milenial yang mulai melek investasi dan menganggap bahwa investasi itu merupakan hal yang perlu dialokasikan dananya pada pos keuangan mereka setiap bulannya. Menurut Elizabeth Warren, seorang perencanaan keuangan, ia menyarankan untuk mengalokasikan dana sebesar 10% dari penghasilan bulananmu untuk diinvestasikan setiap bulannya.

Namun, bagi banyak kaum milenial yang ingin memulai berinvestasi saham untuk pertama kalinya, mereka sering mengalami kendala. Misalnya seperti adanya rasa takut saat berinvestasi saham, pengetahuan investasi saham yang masih minim, hingga batasan modal yang dimiliki juga menjadi kendala bagi para investor pemula untuk memulai investasi saham pertamanya.

Mengapa?

Karena bagi kaum milenial, investasi saham tersebut merupakan intrumen investasi yang memiliki tingkat risiko yang besar. Selain itu, mereka pun perlu menyiapkan dana yang terbilang tidak kecil untuk memulai investasi saham yakni kamu perlu membeli 1 lot saham = 100 lembar saham. Jika kamu membeli saham yang termasuk ke dalam saham blue chip, contohnya saja saham BCA dengan harga sekitar Rp30.000-an/sahamnya.

Setidaknya, kamu harus memiliki uang sebesar Rp3 jutaan. Belum lagi, ketika kamu harus membuka rekening saham melalui pialang saham, kamu perlu melakukan deposit uang terlebih dahulu. Berbagai pertimbangan inilah yang membuat banyak orang ragu memulai jual beli saham.

Namun sebagai generasi milenial, kamu juga perlu setidaknya mengetahui mengenai investasi saham itu sendiri. Nah, bagi kamu yang ingin belajar investasi saham dengan teknik pembelajaran yang mudah dipahami dan dimengerti, berikut adalah sejumlah cara belajar saham yang bisa kamu coba antara lain:

Aplikasi Nabung Saham Go

Kamu bisa belajar mengenai saham secara mudah dan menyenangkan melalui aplikasi Nabung Saham Go. Mengapa? Sebab, di aplikasi belajar saham ini kamu bisa mulai belajar saham layaknya sedang bermain game saja.

Di mana, aplikasi Nabung Saham Go bisa dikatakan sebagai layaknya simulator saat berinvestasi saham. Kamu bisa bertransaksi dengan menggunakan 10 saham dan dalam 1 menit selalu mengalami perubahan yakni batas kenaikan 20% dan batas penurunan 10%.

Kamu bisa mengecek portofolio investasimu di game ini dengan pemberitahuan profit atau loss dari harga saham terakhir yang kamu miliki. Melalui aplikasi ini, kamu bisa merasakan dan memiliki pengalaman berinvestasi saham secara menarik dan seru yang dikemas dalam bentuk permainan.

Aplikasi Nabung Saham Go ini bisa kamu unduh di ponsel pintarmu lewat Google Play Store dan App Store. Setelah itu, ikuti tahapannya dan kamu sudah bisa mulai belajar berinvestasi termasuk bagaimana memilih perusahaan sekuritas dan memilih saham.

Lewat YouTube

Selain sebagai media promosi atau pemasaran secara online, konten-konten yang ada di YouTube juga bisa kamu manfaatkan untuk mempelajari dasar-dasar dari investasi saham dan bagaimana cara menjadi seorang trader saham.

Salah satu channel YouTube yang bisa kamu tonton adalah GaleriSaham ID, kamu bisa mendapatkan banyak sekali kiat-kiat mengenai dunia investasi saham yang dijelaskan oleh para ahli saham di channel YouTube tersebut.

Namun pastikan kamu memilih kanal yang terpercaya untuk belajar saham. Jauhi kanal yang hanya menjanjikan kamu mendapatkan keuntungan fantastis tanpa mengajari cara untuk membaca fluktuasi harga saham. Kamu harus memahami dasar-dasar pasar saham jadi jangan percaya channel yang hanya memberikan janji kosong ala MLM.

Website

Teknik pembelajaran dalam investasi lainnya yakni melalui artikel yang diterbitkan di sebuah website, kamu bisa membaca artikel mengenai saham di berbagai website yang memang sudah memiliki kredibilitas yang baik. Contohnya kamu bisa membaca artikel seputar saham dengan mengunjungi website Investopedia dan Investors.

Selain itu, perbanyak menyimak berita soal pergerakan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah media massa kerap memberitakan rekomendasi para ahli atau analisa saham yang bisa membuatmu mendapatkan gambaran alasan investor menjual sahamnya. Mungkin kamu belum bertransaksi saham namun kamu bisa mempelajari konsep dan strateginya.

Lewat Aplikasi Ajaib

Tips paling jitu lainnya sebagai cara belajar saham ialah lewat aplikasi Ajaib. Kini Ajaib menghadirkan instrumen investasi berupa saham dan reksa dana. Kalau ingin belajar soal investasi ini kamu bisa mengunduh aplikasinya dan menyimak sejumlah tipsnya.

Kamu tidak perlu langsung berinvestasi saham, bisa mulai dengan menyimak sejumlah informasi yang dihadirkan. Ajaib memang berkomitmen menghadirkan bantuan penuh kepada investor pemula sehingga berbagai fiturnya dikhususkan bagi pemula.

Misalnya saja kamu bisa langsung mengakses edukasi dan informasi pada tiap emiten. Informasi tersebut meliput profil perusahaan, informasi fundamental,informasi laporan performa keuangan, hingga competitive ranking, yang menunjukkan urutan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri sejenis.

Adapula berita terbaru soal pasar saham sehingga kamu bisa cepat menganalisis perubahan pasar. Kemudian, tersedia pula forum antar investor sehingga kamu bisa saling berbagai pengalaman. Tentu saja setiap investor memiliki pandangan yang berbeda-beda sehingga bisa saling memberi masukan soal penjualan saham.

Cara Belajar Investasi Saham Terbaik adalah Learning by Doing

Dari banyaknya ilmu mengenai investasi saham yang sudah kamu peroleh dengan membaca dan melihat berbagai publikasi secara online. Satu hal yang tidak boleh kamu lupakan adalah praktiknya. Sebab, percuma saja jika kamu sudah memiliki banyak pengetahuan dari informasi mengenai investasi saham yang telah kamu baca sebelumnya namun tidak kamu eksplorasi lebih lanjut saat terjun langsung ke dunia investasi sesungguhnya.

Dengan mencoba sendiri, kamu akan bisa tahu mana perusahaan yang sahamnya tepat dimasukkan dalam portofolio investasimu. Selain itu, kamu juga bisa lebih cepat merasakan keuntungannya. Tak perlu khawatir akan risikonya, saham memang tinggi risiko namun kamu bisa memitigasinya kok.

Ada banyak langjah yang bisa ditempuh untuk menekan risiko invetasi saham. Terlebih lagi dengan tren dunia saham sekarang yang sedang berbenah, kamu bisa memanfaatkan harga saham yang jauh lebih terjangkau. Pasca pandemi, sejumlah emiten diketahui memang membandrol harga saham yang lebih murah.

Kamu bisa berinvestasi langsung lewat aplikasi Ajaib untuk pengalaman pertamamu. Semua prosesnya bisa dilakukan secara online sehingga tak perlu repot. Pendaftaran akun saham dapat dilakukan secara online sepenuhnya dan tidak membutuhkan waktu lama. Calon investor tidak perlu mengirim dokumen via pos maupun negosiasi dengan agen di kantor sekuritas.

Kemudian, investor dapat memilih saham secara mandiri ataupun berdasarkan data per sektor saham dan daftar populer (Top Value, Top Gainer, Top Volume, dll). Profil setiap emiten sudah dilengkapi dengan data-data seperti statistik fundamental (EPS, PER, PBV, Dividend Yield, RoA, RoE, DER, NPM, dll), grafik finansial (Balance Sheet, Cash Flow, Income Statement), jadwal aksi korporasi, dan berita terkini. Semuanya dapat diakses dalam satu klik.

Hal yang juga penting adalah biaya transaksi yang lebih murah. Biaya transaksi saham berkisar antara 0,10%-0,08% tergantung volume perdagangan. Ini belum termasuk biaya levy (BEI, KPEI, KSEI) 0,043%, PPN biaya broker 10%, dan PPh final untuk transaksi jual 0,1%. Dengan demikian, keuntunganmu tidak akan tergerus terlalu banyak dengan biaya yang dikenakan.

Bagi kamu yang masih keberatan dengan modal investasi awal yang dinilai masih besar untuk mulai berinvestasi saham. Kamu bisa mempertimbangkan intrumen investasi terbaik lainnya bagi milenial yakni reksa dana. Di mana, ketika kamu berinvestasi di reksa dana, kamu juga bisa membeli saham-saham terbaik melalui produk reksa dana saham yang ditawarkan melalui platform Ajaib.

Modal kecil tidak menjadi masalah ketika kamu ingin berinvestasi di reksa dana. Mengapa? Sebab, Investasi reksa dana bersama Ajaib, kamu hanya membutuhkan modal Rp10.000 saja sudah bisa membeli saham-saham terbaik yang ada di Indonesia, selain itu, kelebihan reksa dana online dibanding saham adalah kamu bisa menarik hasil investasimu kapanpun dan dimanapun tanpa dikenakan biaya apapun.

Pada dasarnya, jika kamu ingin menjadi seorang investor saham yang sukses di masa yang akan datang, setidaknya kamu perlu memulai perjalananmu sebagai seorang investor dari hal yang kecil terlebih dahulu seperti berinvestasi di reksa dana. Sebab, bermain dan berinvestasi di saham sebenarnya tidak disarankan bagi kamu sebagai investor pemula.

Sedangkan investasi reksa dana dapat dikatakan aman bagi investor pemula yang baru ingin terjun berinvestasi di intrumen investasi pasar modal. Di Ajaib hanya dengan satu klik saja, kamu sudah bisa membeli produk reksa dana saham dengan mudah dan cepat tanpa harus dipusingkan dengan ratusan opsi lainnya di luar sana.

Di mana, produk-produk reksa dana online yang ditawarkan di Ajaib sudah bekerja sama dengan banyak Manajer Investasi (MI) yang sudah memiliki pengalaman yang mumpuni dalam mengelola asetmu nantinya. Kelebihan lainnya, kamu juga bisa mengkombinasikan saham dan reksa dana untuk diversifikasi saham, jelas lebih rendah risikonya bukan?

Jumlah Investor Saham Meningkat, Daya Tarik Pasar Modal Tak Terbantahkan

Jumlah investor di pasar modal Indonesia terus meningkat, bahkan kenaikannya cukup signifikan selama beberapa bulan terakhir. Per akhir Juli 2020, jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang terdiri atas investor saham, reksadana, dan obligasi telah bertumbuh sebesar 22% dari tahun 2019 lalu, menjadi 3,02 juta investor.

Namun, jumlah ini masih tergolong sedikit bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yang per semester I-2020 mencapai 268,58 juta jiwa. Namun, jika dilihat dari 3 tahun terakhir, jumlah investor pasar modal itu sudah naik 3 kali lipat.

Sebagian kalangan menilai peningkatan jumlah investor pasar modal itu ada hubungannya pandemi COVID-19. Dengan dibatasinya aktivitas sosial membuat minat masyarakat untuk menjadi investor pasar modal semakin tinggi. Waktu yang lebih banyak di rumah membuat masyarakat punya keinginan belajar soal investasi saham.

Selain itu, model kehidupan New Normal membuat banyak orang lebih memilih berinvestasi saham online. Jika sebelumnya masih ada kekhawatiran namun kini publik lebih percaya dengan sistem online termasuk dalam berinvestasi.

Faktor lainnya juga adalah kesulitan ekonomi yang muncul selama pandemi membuat banyak orang sadar akan pentingnya investasi. Karena berbagai usaha yang mereka lakukan tidak bisa dilakukan, sehingga mencari alternatif.

Sementara jumlah rerata harian investor ritel saham yang melakukan transaksi di Juli 2020 naik 82,4% dari bulan Maret 2020 dari 51 ribu menjadi 93 ribu investor. Angka investor ritel yang bertransaksi di bulan Juli tersebut berada di atas rata-rata investor aktif ritel sejak awal tahun 2020 yang sebanyak 65 ribu investor ritel.

Saat ini, porsi kepemilikan investor lokal di pasar modal Indonesia mencapai 58,22%, sedangkan investor asing 41,78%. Posisi itu jauh membaik dibandingkan pada 2013 ketika porsi kepemilikan investor lokal 42,96% dan investor asing 57,04%.

Dilihat dari demografi, investor individu masih didominasi oleh kalangan milenial, meski nilai asetnya tergolong kecil dibanding kelompok usia lebih tua. Data KSEI per 30 Juni 2020, investor individu dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 45,74% dengan total aset Rp 11,67 triliun.

Lalu, usia 31-40 tahun mencapai 24,57% dengan aset Rp 32,58 triliun, usia 41-60 tahun mencapai 9,24% dengan aset 87,24 triliun, dan 60 tahun keatas mencapai 4,63% dengan aset Rp 216,26 triliun. Adapun menurut jenis kelamin, pria masih mendominasi demografi investor individu dengan 60,20%. Sedangkan jumlah investor perempuan mencapai 39,80%.

Aspek yang juga menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah investor pasar modal adalah prosesnya yang lebih mudah. Kecanggihan teknologi tidak hanya memudahkan cara belajar investasi saham namun juga aplikasinya.

Laju pertumbuhan investor lokal, terutama milenial di pasar modal, turut didorong oleh simplifikasi pembukaan rekening efek. Saat ini, ada 14 perusahaan efek yang bekerjasama dengan KSEI dalam program simplifikasi pembukaan rekening efek nasabah. Selain itu, ada 17 bank yang bekerjasama menjadi bank administrator rekening dana nasabah (RDN).

Hal ini pula yang ditawarkan oleh aplikasi Ajaib. Setelah mengakuisisi perusahaan sekuritas anggota BEI yakni PT Primasia Unggul Sekuritas kini hadir dengan Ajaib Sekuritas. Inovasinya dengan memudahkan trading saham online yang berjalan 24 jama.

Terbukti, pembukaan akun efek melalui Ajaib hanya memerlukan waktu antara 5-10 menit. Berbagai menu dan fitur, Ajaib menyediakan cara belajar saham online yang mudah dengan bantuan para ahli. Secara rutin kamu akan mendapatkan informasi baru sehingga kamu akan bisa mendapatkan manfaat dari pasar modal secara menyeluruh.

Artikel Terkait