Saham

Haruskah Berinvestasi Saham TLKM? Pelajari Infonya di sini!

Ajaib.co.id – Beberapa waktu lalu, pasar saham sedang mengalami masa “Bearish” atau dikenal dengan cenderung melemah, salah satunya Saham TLKM. Hal ini mengakibatkan banyak investor saham mengeluh dan panik. Masa Bearish memang masa yang cukup sulit untuk investor, karena dibutuhkan kesabaran lebih untuk mempertahankan sahamnya. Berbeda dengan investor yang sudah lama terjun ke pasar saham, momen ini adalah waktu yang sangat tepat untuk mereka membeli saham yang sedang “diskon”, karena ketika pasar saham menurun, beberapa perusahaan yang memiliki fundamental yang baik nilai sahamnya juga ikut diskon.

Saham Blue Chip di Masa Bearish

Namun, bagaimana dengan perusahaan-perusahaan Blue Chips yang dinilai menjadi saham unggulan? Saham Blue Chips adalah saham yang memiliki kapitalisasi besar dan mencatatkan pendapatan stabil serta dapat memberikan dividen secara reguler. Umumnya saham-saham seperti ini sangatlah cocok untuk investasi jangka panjang, karena dinilai lebih aman dan tidak fluktuatif seperti saham-saham lainnya. 

Lalu saham apakah yang paling sering diperjual belikan di pasar saham? Telkom Indonesia, perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan yang memiliki kodem saham TLKM ini merupakan salah satu perusahaan yang termasuk ke dalam saham Blue Chips karena kapitalisasi yang besar dan pendapatannya yang stabil. Terbukti dengan stabilnya harga saham TLKM saat pasar saham mengalami masa “Bearish” beberapa waktu lalu yang diakibatkan adanya pandemi virus corona.

Perkembangan Saham TLKM Tetap Stabil

Sangat jelas kinerja TLKM dan perkembangan yang sedang gencar dilakukan membuat emiten TLKM tetap stabil meskipun cenderung sedikit menurun karena adanya wabah virus corona ini. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom, pada kuartal 1-2020 meraih laba bersih Rp5,86 triliun dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) Rp18,76 triliun.

Sedangkan pendapatan konsolidasi menembus Rp34,19 triliun. Hal ini telah dituangkan dalam laporan keuangan Telkom, di mana laba bersih Telkom pada 3 bulan pertama tahun ini turun 5,79% dari periode yang sama tahun 2019 yakni Rp 6,22 triliun. Hal ini tidak hanya berlaku untuk saham TLKM, tapi seluruh saham di Indonesia. Meski begitu, pendapatan Telkom hanya turun tipis yaitu 1,8% yaitu mencapai Rp 34,19 triliun dari sebelumnya Rp 34,84 triliun.

Harga Saham Telkom Menunjukkan Pertumbuhannya di Akhir 2021

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Telkom pada akhir Juni 2020 ditutup turun 4,09% di level Rp3.050/saham dengan nilai transaksi perdagangan sebesar Rp 791,68 miliar, dengan volume perdagangan 258,07 juta saham.

Sepekan terakhir, saham Telkom tercatat minus 4,09% dan sebulan terakhir juga turun 7,29%. Meski begitu, kabar baiknya, harga saham telkom melesat 5,90% dalam 3 bulan terakhir. Sayangnya, sebulan terakhir, investor asing masih melego saham TLKM sebesar Rp2,79 triliun di pasar reguler.

Namun, pada November 2021, saham TLKM terus menunjukkan pertumbuhannya. Menurut Okie Ardiastama, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, kenaikan harga TLKM tejadi seiring dengan kinerja Telkom sepanjang tahun 2021 yang masih sejalan dengan ekspektasi. Di mana, realisasi pendapatan TLKM per September 2021 setara 76% dari proyeksi Pilarmas Investindo Sekuritas atas pendapatan Telkom hingga akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 140 triliun.

Selain itu, Mohammad Fakhrul Arifin, Analis BCA Sekuritas juga menilai kenaikan harga saham TLKM didorong oleh pertumbuhan kinerja keuangannya. Realisasi laba bersih Telkom per September 2021 yang meningkat 12,8% menjadi Rp 6,4 triliun melampaui proyeksi BCA Sekuritas dan konsensus.

Selain itu, harga TLKM juga terdorong sentimen initial public offering (IPO) Mitratel yang turut mencerahkan prospek perkembangan TLKM kedepannya. Di mana, ertumbuhan investasi Telkom di berbagai perusahaan, baik melalui Telkomsel maupun MDI Ventures juga menjadi sentimen tambahan, salah satunya adalah investasi di Gojek yang sudah mencatatkan capital gain Rp 350 miliar dalam kurun waktu kurang dari setahun.

ARPU Pelanggan Turun, Waktu Tepat Beli Saham TLKM

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menurunkan ARPU pelanggan pada unit usaha Telkomsel sebesar 2,4 persen yoy atau menjadi Rp44.000. Menurut Analis Henan Putihrai Steven Gunawan yang dikutip dari Bisnis.com, meskipun persaingan ketat terus terjadi dengan EXCL, ISAT dan FREN, pendapatan data masih berhasil tumbuh 1,3 persen YoY menjadi Rp28,18 triliun.

Hal inilah yang membuat Stevan merekomendasikan untuk membeli TLKM dengan target harga mencapai Rp4.020. Adapun pada perdagangan Jumat (10/9/2021), saham emiten plat merah itu terkoreksi 1,77 persen menjadi Rp3.330. Sehingga, terdapat ruang pertumbuhan 20,72 persen jika merujuk pada target tersebut.

Selain itu, Steven juga mengamati kolaborasi Telkomsel dengan Microsoft dalam pengembangan kecerdasan infrastruktur dan pengembangan talenta digital yang akan mempercepat proses transformasi digital. Harapannya, kerja sama ini bisa memperkuat aliran pendapatan dari bisnis digital.

Terkait unit usaha MDI Ventures, TLKM terlibat aktif untuk berinvestasi di beberapa teknologi startup seperti Inspigo, Sekolah.mu, Paxel, Nium, Paket ID, Alodokter, Kredivo, TaniHub, Cermati, Amartha, Si Cepat, Link Aja, Gojek dan Run System Tbk.

Di sisi lain, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi juga memasang target yang tidak terlalu ambisius. Di mana, ia hanya menargetkan pertumbuhan tidak sampai double digit. Meski demikian dia optimistis margin EBITDA akan relatif stabil.

Emiten ini juga mencatatkan pendapatan pada segmen mobile tumbuh 4,7 persen year-on-year (yoy) yang mencapai Rp33,36 triliun. Di mana, kontribusi terbesar tahun ini juga didapatkan dari layanan digital. Sehingga, total revenue Telkomsel naik dari 72,4 persen per kuartal II/2020 menjadi 77,3 persen per kuartal II/2021.

Layanan Digital Berkontribusi pada Saham TLKM

Layanan digital yang sedang berkembang pesat ini sangat berkontribusi terhadap kinerja positif TLKM, layanan dari Digital Business Telkomsel dan Fixed Broadband Indihome tercatat berhasil menyumbang 16,3% dan 18,7% dibanding periode tahun lalu.

Selain dari itu, kinerja anak perusahaan Telkom yaitu Telekomunikasi Seluler atau dikenal dengan Telkomsel pun menunjukan hasil yang positif dengan naiknya jumlah pelanggan dan peningkatan pendapatan total hingga Rp15,83 triliun yang didorong oleh pendapatan Data dan Digital Services dengan total kontribusi sebesar 70,6% dari total pendapatan Telkomel atau meningkat dari 61,4% dari kontribusinya tahun lalu.

Hal ini tidak lepas dari besarnya basis pelanggan Telkom yaitu sebesar 162,6 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 105,1 juta pelanggan.  Dengan pertumbuhan trafik data yang pesat, selama tiga bulan pertama di tahun 2020, Telkomsel telah membangun lebih dari 7.088 Base Transceiver Station (BTS) yang seluruhnya berbasis 4G, dan kini Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 219.323 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE mencapai lebih dari 169 ribu unit atau 77,1% dari total keseluruhan.

Selain itu, layanan fixed broadband IndiHome juga terus mempertahankan kinerja yang semakin kuat dengan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun dari jumlah pelanggan IndiHome pada kuartal pertama 2020, angka ini meningkat 31,4% YoY menjadi 7,3 juta pelanggan.

Walaupun beberapa hari lalu pasar saham sedang cenderung turun, melihat kinerja saham TLKM yang terus meningkat, menujukan bahwa saham TLKM sangat layak untuk dikoleksi untuk para investor yang memiliki profil risiko yang rendah. Saham TLKM dapat menjadi pilihan yang sangat cocok untuk investor pemula yaitu para milenials yang baru memulai karir tapi ingin memulai menabung saham karena risiko kerugiannya yang cukup rendah. Jadi tunggu apalagi, investasi sekarang dan jangan ragu!

TELKOM Fokus Pada Pembangunan Digital Connectivity di 2022

Di tahun 2022 ini, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) akan berfokus pada pembangun digital connectivity, digital platform dan digital service pada 2022. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Reza selaku Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Telkom, ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi yang sangat besar bagi pemain industri telekomunikasi. Oleh karena itu, tantangan dan peluang harus dapat dimaksimalkan. Bukan hanya dari sisi pembangunan teknologi dan infrastruktur digital, tapi juga sumber daya manusia atau digital talent. Sehingga, pada tahun 2022 ini, Telkom akan terus berfokus pada pembangun digital konektivitas, digital platform dan layanan digital.

Menurut Ahmad, sektor industri telekomunikasi di Asia, termasuk Indonesia diproyeksikan akan terus bertumbuh terutama pada sektor digital. Menurutnya para pemain akan terus berinovasi untuk mengakselerasi transformasi digital sehingga layanan digital bisa diakses secara merata dalam mendukung pembangunan masyarakat digital di seluruh Indonesia. Sehingga nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Selain itu, peningkatan layanan konektivitas baik serat optik atau seluler juga akan menjadi sangat penting sebagai operator bagi masyarakat untuk mengakses layanan digital. Di mana, pembangunan infrastruktur konektivitas, seperti tower, data center juga berperan penting dalam membangun ekspansi bisnis digital dan transformasi digital seperti persiapan implementasi 5G, IoT, dan inovasi digital lainnya.

Okie Ardiastama, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan bahwa terdapat satu hambatan sekaligus peluang yang mengadang emiten telekomunikasi di tahun 2022 yaitu akses internet yang belum merata di penjuru Tanah Air. Ia juga melihat dengan peralihan dari tv analog ke digital bisa menjadi peluang bagi pemain sektor tersebut untuk bersaing dan memberikan layanan terbaiknya. Namun, di sisi lain ia juga memprediksi bahwa akan terjadi potensi perang tarif untuk memperluas cakupan pasar bagi emiten telekomunikasi.

Nah, bagi kamu yang ingin membeli saham TLKM, kini kamu bisa membelinya langsung di aplikasi Ajaib. Di sini, kamu bisa membeli saham TLKM dengan lebih mudah, dari mana saja dan kapan saja. Jadi, tunggu apalagi? Yuk mulai investasi saham sekarang juga di Ajaib!

Artikel Terkait