Analisis Saham

Menakar Keberuntungan Potensi Cuan Mengoleksi Saham HOKI

Profil Saham HOKI

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor konsumer dengan fokus pada pengolahan gabah basah menjadi beras berkualitas tinggi. Lalu mendistribusikan beras premium tersebut ke seluruh Indonesia.

Perusahaan yang berdiri pada 16 September 2003 ini, memproduksi dan melakukan perdagangan beras dengan merek utama HOKI dan Topi Koki. Perusahaan telah mengoperasikan dua fasilitas produksi yang berlokasi di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, serta di Subang, Jawa Barat.

Buyung Poetra melakukan penawaran umum perdana atau melantai di Bursa Efek Indonesia pada bulan Juni 2017 dan memperoleh sandi saham HOKI. Merujuk data RTI, sebanyak 64,90% saham HOKI dimiliki oleh PT Buyung Investama Gemilang dan sebesar 32,60% lainnya dikantongi oleh masyarakat.

Saat ini, perusahaan memiliki market cap sebesar Rp2,92 triliun dengan harga penutupan Rp1.205 per 15 Februari 2020. Harga saham HOKI itu telah naik sebesar 288,71% dari harga penawaran Rp 310.

Mari kita analisis lebih dalam isi HOKI untuk dapat menilai seberapa beruntung mengoleksi saham perusahaan ini.

Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Dari laporan keuangan per September 2020, HOKI berupaya mengatasi tekanan pandemi yang menyebabkan turunnya permintaan beras saat pembatasan sosial diterapkan. Penjualan perusahaan selama sembilan pulan pertama 2020 mengalami penurunan 23,6% YoY menjadi Rp 936,57 miliar.

Penurunan penjualan ini dikarenakan beberapa toko yang menjadi jaringan modern trade HOKI harus ditutup akibat ketentuan jam operasional di tengah pengetatan pembatasan sosial. Padahal penjualan lewat jalur ini memberikan kontribusi terbesar yakni 50,28% bagi perusahaan.

Hal ini meredupkan keberuntungan HOKI, sebab laba kotor perusahaan ikut merosot sebesar 35,05% YoY, begitupun dengan laba operasional yang turut menurun 56,09% YoY. Mau tak mau, perusahaan juga mengalami penurunan laba bersih sebesar 62.45% YoY. Namun, aset perusahaan masih bisa tumbuh sebesar 6,02% YoY.

Berikut ini laporan kinerja keuangan HOKI (dalam Rp miliar):

Kendati demikian, margin kotor HOKI mengalami kenaikan menjadi 12,10% pada kuartal III-2020, dibandingkan dengan kuartal II-2020 sebesar 11,40%. Lebih lanjut, penjualan dan laba bersih HOKI masih tertekan akibat pandemi. Meskipun biaya keseluruhan HOKI relatif stabil, margin bersih mengalami penurunan menjadi 3,05% di kuartal III 2020 dibandingkan dengan 3,17% di kuartal II-2020.

Berikut ini kinerja margin HOKI (dalam Rp miliar):

Upaya HOKI meningkatkan kinerja mulai terlihat pada September 2020. Hal ini seiring dengan mulai meningkatnya konsumsi masyarakat.

Selanjutnya mari kita bahas dulu rasio-rasio keuangan umum HOKI. Berikut ini datanya:

Dari rasio-rasio tersebut menunjukkan bahwa kondisi bisnis HOKI masih sehat walau terdampak pandemi. ROA dan ROE yang turun menunjukkan kemampuan perusahaan ini untuk menghasilkan keuntungan memelah sepanjang 2020. Namun hal tersebut masih terbilang wajar mengingat masih dalam kondisi pandemi.

Perusahaan juga masih mampu mengendalikan utang yang dimiliki terlihat dari rasio hutang terhadap ekuitas (DER) masih terjaga.

Riwayat Kinerja

Meski tertekan sepanjang 2020 karena lemahnya daya beli masyarakat, sebenarnya, Buyung Poetra Sembada relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/ CAGR) sejumlah komponen kinerja HOKI periode 2016 hingga 2019:

Tingkat pertumbuhan dalam empat tahun terakhir mencerminkan bisnis HOKI yang konsisten. Pelemahan daya beli masyarakat di tengah pandemi telah menjadi tantangan HOKI dalam memacu pertumbuhan bisnis ke depannya.

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Meski baru menjadi perusahaan publik pada 2017, HOKI langsung menebar deviden bagi para pemegang saham di 2018. Secara konsisten, perusahaan terus membagi deviden dalam tiga tahun terakhir dan jumlah deviden yang dibayar juga terus meningkat.

Berikut adalah besaran pembayaran dividen HOKI beberapa tahun terakhir:

Pembagian deviden yang rutin menjadi nilai tambah bagi suatu perusahaan terbuka, lantaran tidak banyak emiten yang mampu secara konsisten terus membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya.

Hal ini menjadikan saham HOKI cocok untuk investor jangka panjang yang ingin menikmati pendapatan rutin dari dividen tiap tahun, tanpa perlu menjual kepemilikan sahamnya.

Prospek Bisnis HOKI

Merujuk presentasi perusahaan, HOKI terus mamacu bisnis dengan mengalokasikan Capex lebih besar pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp93,3 miliar hingga kuartal III-2020.

Diharapkan HOKI sudah siap dengan kapasitas produksi yang baru ketika kondisi kembali normal dan juga untuk menurunkan biaya bahan baku dengan mulai menambah mesin dryer dan pecah kulit.

Saat ini HOKI sedang dalam proses peningkatan kapasitas produksi di pabrik baru di Sumatera Selatan dan penambahan mesin pengering di pabriknya di Subang, Jawa Barat, untuk meningkatkan produksi gabah basah menjadi beras. Diharapkan ketika kondisi sudah kembali normal, HOKI telah siap dengan kapasitas produksi yang lebih besar dan efisien.

Pada 2021, HOKI akan mengejar target produksi 75 ton per jam untuk tiga pabrik yang tengah beroperasi. Rinciannya, 5 ton per jam di Jakarta, 50 ton per jam di Subang, lalu pabrik di Sumatera Selatan tahun ini mulai beroperasi dengan kapasitas produksi 20 ton per jam.

Produktivitas itu akan terus digenjot agar pada 2022, HOKI bisa memiliki kapasitas produksi hingga 95 ton per jam. Harapannya, pabrik di Sumatera Selatan bisa meningkatkan kapasitas menjadi 40 ton per jam.

Guna menjangkau investor ritel, HOKI juga telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan stock split atau melakukan pemecahan nominal saham dengan rasio 1:4.

Langkah ini dilakukan agar saham HOKI semakin terjangkau bagi investor perorangan yang tengah berkembang di pasar modal Indonesia. Aksi korporasi ini juga akan mendorong likuiditas saham HOKI menjadi lebih baik.

Harga Saham (Kesimpulan)

PER dan PBV HOKI saat ini masih tergolong mahal bila dibandingkan perdagangan saham pada sektor konsumer lainnya. Berdasarkan data RTI, PER dan PBV HOKI per Senin (15 Februari 2020) ada di level 75,43 kali dan 4,47 kali.

Secara umum, level PER dan PBV ini memang tergolong tinggi. Sebagai pembanding, pergerakan harga saham ROTI PER dan PBV-nya ada di level 51,62 kali dan 3,25 kali. Sementara itu, PER dan PBV saham KINO ada di level 15,24 kali dan 1,23 kali.

Meskipun demikian, jika menilik kinerja keuangannya secara umum serta prospek bisnisnya yang masih terbuka sehingga saham HOKI layak dipertimbangkan untuk dibeli ketika pemulihan ekonomi.

Disclaimer

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait